Jakarta (ANTARA) - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo mendampingi delegasi bisnis Jepang bertemu Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di Jakarta, Rabu (16/11), dalam upaya mendorong pembukaan akses pasar untuk buah tropis Indonesia, di antaranya buah mangga.

“Kunjungan para delegasi bisnis Jepang ini menjadi bukti nyata bahwa buah mangga Indonesia memiliki potensi yang besar untuk bersaing di Negeri Sakura,” kata Syahrul dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.

Syahrul juga menegaskan komitmennya untuk mempercepat finalisasi pembahasan akses pasar buah tropis Indonesia dengan Pemerintah Jepang. Sementara itu, Duta Besar RI untuk Jepang Heri Akhmadi mengatakan upaya mendorong pembukaan akses pasar mangga ke Jepang dilakukan bersama sejumlah pemangku kepentingan baik dari Indonesia maupun dari Jepang.

"Peluang ekspor buah tropis Indonesia ke Jepang sangatlah tinggi, karena produksi buah domestik Jepang hanya memenuhi 39 persen dari kebutuhan pasar. Fasilitasi kunjungan bisnis importir buah Jepang ke Indonesia ini adalah upaya proaktif KBRI Tokyo bersama Pemprov Jawa Barat, INJABAR dan UNPAD untuk mendorong ekspor buah tropis nasional ke Jepang," kata Heri.

Kunjungan delegasi bisnis Jepang yang terdiri atas tujuh pengusaha itu difasilitasi KBRI Tokyo dan bekerja sama dengan Institut Pembangunan Jawa Barat Universitas Padjajaran (INJABAR UNPAD) dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Usai bertemu Syahrul, delegasi bisnis Jepang yang dipimpin Koordinator Fungsi Ekonomi KBRI Tokyo Rima Cempaka akan melanjutkan kunjungan bisnis ke Jawa Barat untuk meninjau perkebunan mangga di Sumedang dan melakukan business matching dengan eksportir lokal.

Sebelumnya dalam pertemuan antara Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida di Tokyo pada 28 Juli lalu, Kishida memastikan bahwa Jepang siap mendukung persiapan akses impor mangga Indonesia ke Jepang.

Baca juga: Empat tokoh Indonesia dapat anugerah bintang jasa dari Jepang
Baca juga: KBRI beri pendampingan hukum WNI pelaku perampokan di Tokyo

Berdasarkan data Kementerian Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Jepang (MAFF), swasembada produk buah di Jepang hanya mencapai 39 persen. Dengan kata lain, Jepang sangat bergantung pada pasokan buah dari luar negeri, yang total nilai impor mencapai 3,56 miliar dolar AS (sekitar Rp55,7 triliun) pada 2021.

Total ekspor buah Indonesia ke Jepang senilai 3,16 juta dolar AS (sekitar Rp49,4 miliar) dengan mayoritas komoditas pisang dan nanas. Nilai ini tentunya sangat rendah dengan mempertimbangkan potensi ekspor buah Indonesia yang tinggi, khususnya buah mangga.



 

Pewarta : Asri Mayang Sari
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024