Bandung (ANTARA) -
Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Cianjur mencatat ada sebanyak 20 orang korban tewas akibat gempa berkekuatan 5,6 magnitudo di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin siang.
 
Ketua PMI Kabupaten Cianjur Ahmad Fikri mengatakan 20 jenazah korban itu sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cianjur. Menurutnya seluruh korban tewas karena tertimpa bangunan. "Saat ini juga penanganan masih dilakukan, adapun titik terparah yakni di Kecamatan Cugenang dan Kecamatan Cianjur," kata Fikri di Cianjur, Jawa Barat.
 
Di samping itu, menurutnya petugas gabungan kini masih berupaya mengevakuasi sejumlah korban yang diduga tertimpa bangunan di empat rumah. Adapun menurut Fikri ada gempa susulan yang terjadi sekitar pukul 16.23 WIB yang guncangannya cukup keras seperti gempa pertama.
 
Sebelumnya, gempa tersebut terjadi pada pukul 13.21 WIB di titik koordinat 6.84 LS, 107.05 BT, sebelah barat daya Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Dampak dari gempa itu pun menimbulkan kerusakan di sejumlah bangunan yang ada di Kabupaten Cianjur. Foto-foto dan video kerusakan bangunan warga pun tersebar di media sosial.

Baca juga: PMI latih wartawan teknik memberikan pertolongan pertama terhadap korban
Baca juga: PMI kenalkan hukum humaniter internasional ke wartawan
 
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan gempa itu juga terasa di wilayah Bandung Raya, Sukabumi, Garut, Jakarta, hingga Tangerang. Namun gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami karena gempa terjadi di daratan.
 
 

 
 
 

Pewarta : Bagus Ahmad Rizaldi dan Ahmad Fikri
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024