Jakarta (ANTARA) - Pelatih Timnas Jepang Hajime Moriyasu mengingatkan para pemainnya agar tidak terpengaruh "roller-coaster" emosi saat mereka bersiap menghadapi Spanyol tatkala terjadi turbulensi posisi dari teratas meluncur ke bawah di penyisihan grup Piala Dunia 2022.
Samurai Biru bisa saja lolos ke babak selanjutnya jika mereka mampu mengalahkan Spanyol pada pertandingan terakhir Grup E, Kamis (1/12), dengan syarat mereka harus bangkit dari kekalahan mengejutkan oleh Kosta Rika.
Kekalahan 1-0 pada Minggu (27/11) itu terjadi hanya beberapa hari setelah Jepang sukses mengalahkan Jerman dengan kebangkitan yang menakjubkan, dan mereka membutuhkan kejutan lain demi melaju ke babak 16 besar.
Jepang juga bisa lolos dengan hasil imbang melawan Spanyol, namun bergantung pada hasil laga tim lain, sehingga hanya kemenangan saja yang akan menjamin tiket mereka. Moriyasu mendesak para pemainnya untuk tetap tenang ketika dia berbicara kepada wartawan sebelum latihan pada Senin, dan dia menegaskan kekalahan dari Kosta Rika "sudah di masa lalu".
"Kami tidak ingin terlalu naik atau terlalu turun, pendekatan saya tidak berubah," katanya pula.
"Tentu saja ketika kami menang saya senang dan kami mengalami kekalahan seperti kemarin saya frustrasi. Tapi kami tidak ingin naik turun seperti sedang naik roller coaster," ujarnya lagi.
Jepang tampak gugup parah setelah dari tim yang mampu mengejutkan Jerman dan kemudian berjuang melawan Kosta Rika yang menggunakan pola bertahan, namun mampu mencetak satu-satunya gol hasil tembakan tepat sasaran mereka di turnamen sejauh ini.
Samurai Biru terlihat kehabisan ide dan jarang mengancam gawang Kosta Rika, dengan dua percobaan tendangan bebas menjadi peluang terbaik mereka kala itu. Moriyasu mengatakan dia selalu "mengharapkan butuh tiga pertandingan" untuk lolos ke babak berikutnya. "Kami sudah melupakan dan sedang mempersiapkan untuk pertandingan Spanyol," katanya.
Baca juga: Penyebab Korea Selatan kalah dari Ghana dengan skor 3-2
Baca juga: Skenario permainan Portugal vs Uruguay
"Apa pun hasil dari dua pertandingan pertama, Anda hanya harus memikirkan pertandingan berikutnya," katanya lagi."Kami telah memikirkan apa yang salah, dan kami ingin mengubahnya menjadi energi untuk pertandingan melawan Spanyol," ujar dia.
Moriyasu juga mengetahui besarnya tugas yang dihadapi para pemainnya melawan tim Spanyol yang sejauh ini telah mencetak delapan gol. "Mereka bisa menggunakan teknik mereka, bahkan saat pertandingan berlangsung keras dan cepat, mengoper bola di antara mereka sendiri," katanya. "Mereka adalah tim terbaik di dunia dalam melakukan itu," kata dia lagi.
Samurai Biru bisa saja lolos ke babak selanjutnya jika mereka mampu mengalahkan Spanyol pada pertandingan terakhir Grup E, Kamis (1/12), dengan syarat mereka harus bangkit dari kekalahan mengejutkan oleh Kosta Rika.
Kekalahan 1-0 pada Minggu (27/11) itu terjadi hanya beberapa hari setelah Jepang sukses mengalahkan Jerman dengan kebangkitan yang menakjubkan, dan mereka membutuhkan kejutan lain demi melaju ke babak 16 besar.
Jepang juga bisa lolos dengan hasil imbang melawan Spanyol, namun bergantung pada hasil laga tim lain, sehingga hanya kemenangan saja yang akan menjamin tiket mereka. Moriyasu mendesak para pemainnya untuk tetap tenang ketika dia berbicara kepada wartawan sebelum latihan pada Senin, dan dia menegaskan kekalahan dari Kosta Rika "sudah di masa lalu".
"Kami tidak ingin terlalu naik atau terlalu turun, pendekatan saya tidak berubah," katanya pula.
"Tentu saja ketika kami menang saya senang dan kami mengalami kekalahan seperti kemarin saya frustrasi. Tapi kami tidak ingin naik turun seperti sedang naik roller coaster," ujarnya lagi.
Jepang tampak gugup parah setelah dari tim yang mampu mengejutkan Jerman dan kemudian berjuang melawan Kosta Rika yang menggunakan pola bertahan, namun mampu mencetak satu-satunya gol hasil tembakan tepat sasaran mereka di turnamen sejauh ini.
Samurai Biru terlihat kehabisan ide dan jarang mengancam gawang Kosta Rika, dengan dua percobaan tendangan bebas menjadi peluang terbaik mereka kala itu. Moriyasu mengatakan dia selalu "mengharapkan butuh tiga pertandingan" untuk lolos ke babak berikutnya. "Kami sudah melupakan dan sedang mempersiapkan untuk pertandingan Spanyol," katanya.
Baca juga: Penyebab Korea Selatan kalah dari Ghana dengan skor 3-2
Baca juga: Skenario permainan Portugal vs Uruguay
"Apa pun hasil dari dua pertandingan pertama, Anda hanya harus memikirkan pertandingan berikutnya," katanya lagi."Kami telah memikirkan apa yang salah, dan kami ingin mengubahnya menjadi energi untuk pertandingan melawan Spanyol," ujar dia.
Moriyasu juga mengetahui besarnya tugas yang dihadapi para pemainnya melawan tim Spanyol yang sejauh ini telah mencetak delapan gol. "Mereka bisa menggunakan teknik mereka, bahkan saat pertandingan berlangsung keras dan cepat, mengoper bola di antara mereka sendiri," katanya. "Mereka adalah tim terbaik di dunia dalam melakukan itu," kata dia lagi.