Mataram (ANTARA) - Gunung Semeru yang saat ini statusnya dinaikkan menjadi Awas oleh Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) merupakan bagian dari tujuh gunung tertinggi di Indonesia.
Ketinggian Gunung Semeru 3.676 Meter dari permukaan laut (Mdpl). Enam gunung tertinggi lainnya di Indonesia, yakni, Gunung Kerinci yang berada di perbatasan antara Provinsi Jambi dan Sumatera Barat memiliki ketinggian 3.805 Mdpl, dan Gunung Bukit Raya 2.278 Mdpl di perbatasan Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah.
Gunung Rinjani 3.726 mdpl di Pulau Lombok Nusa Tenggara Barat, Gunung Latimojong, Pulau Sulawesi 3.430 Mdpl, Gunung Binaiya 3.027 Mdpl di Kepulauan Maluku, serta Carstensz Pyramid (Puncak Jaya) di Papua dengan ketinggian 4.884 Mdpl.
Gunung Rinjani menjadi salah satu gunung yang wajib didatangi oleh para pendaki karena memiliki segudang tantangan pendakian serta pemandangannya yang indah. Pendaki biasanya memulai perjalanan dari Desa Ranu Pane kemudian traking menuju Ranu Kumbolo. Ranu Kumbolo merupakan danau alami yang jadi basecamp para pendaki sebelum melanjutkan ke Pos Kali Mati.
Dari Ranu Kumbolo menuju Kali Mati, pendaki akan menyaksikan bentangan alam yang indah dengan savana. Sebelumnya mencapai jalur tersebut, pendaki harus melewati Tanjakan Cinta dari Ranu Kumbolo.
Sesampainya di Posko Kali Mati, pendaki bisa beristirahat dulu untuk persiapan "summit attack" yang biasa dilakukan pada pukul 02.00 dini hari, karena mengejar waktu sebelum jam 09.00 harus sudah berada di puncak Gunung Semeru yang nama kawahnya dikenal dengan Jonggring Saloko. Perjalanan menuju ke puncak, memang memakan waktu dan tenaga mengingat jalurnya berpasir dengan kemiringan sekitar 70 derajat.
Di Puncak Jonggring Saloko, pendaki akan benar-benar merasakan sensasi yang berbeda karena berada di atas gunung tertinggi di Pulau Jawa itu. Sembari mendengarkan deru aktivitas kawah dari Gunung Semeru.
Laman Wikipedia menyebutkan Gunung Semeru terbentuk akibat subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia.
Gunung Semeru secara administratif termasuk dalam wilayah dua kabupaten, yakni Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur. Gunung ini termasuk dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Semeru mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung. Posisi geografis Semeru terletak antara 8°06' LS dan 112°55' BT.
Pada tahun 1913 dan 1946 Kawah Jonggring Saloka memiliki kubah dengan ketinggian 3.744,8 Mdpl hingga akhir November 1973. Di sebelah selatan, kubah ini mendobrak tepi kawah menyebabkan aliran lava mengarah ke sisi selatan meliputi daerah Pronojiwo dan Candipuro di Lumajang.
Pada Minggu (4/12), Gunung Semeru mulai menunjukkan aktivitasnya kembali dengan luncuran awan panas gunung hingga statusnya dinaikkan menjadi Awas.
Ketinggian Gunung Semeru 3.676 Meter dari permukaan laut (Mdpl). Enam gunung tertinggi lainnya di Indonesia, yakni, Gunung Kerinci yang berada di perbatasan antara Provinsi Jambi dan Sumatera Barat memiliki ketinggian 3.805 Mdpl, dan Gunung Bukit Raya 2.278 Mdpl di perbatasan Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah.
Gunung Rinjani 3.726 mdpl di Pulau Lombok Nusa Tenggara Barat, Gunung Latimojong, Pulau Sulawesi 3.430 Mdpl, Gunung Binaiya 3.027 Mdpl di Kepulauan Maluku, serta Carstensz Pyramid (Puncak Jaya) di Papua dengan ketinggian 4.884 Mdpl.
Gunung Rinjani menjadi salah satu gunung yang wajib didatangi oleh para pendaki karena memiliki segudang tantangan pendakian serta pemandangannya yang indah. Pendaki biasanya memulai perjalanan dari Desa Ranu Pane kemudian traking menuju Ranu Kumbolo. Ranu Kumbolo merupakan danau alami yang jadi basecamp para pendaki sebelum melanjutkan ke Pos Kali Mati.
Dari Ranu Kumbolo menuju Kali Mati, pendaki akan menyaksikan bentangan alam yang indah dengan savana. Sebelumnya mencapai jalur tersebut, pendaki harus melewati Tanjakan Cinta dari Ranu Kumbolo.
Sesampainya di Posko Kali Mati, pendaki bisa beristirahat dulu untuk persiapan "summit attack" yang biasa dilakukan pada pukul 02.00 dini hari, karena mengejar waktu sebelum jam 09.00 harus sudah berada di puncak Gunung Semeru yang nama kawahnya dikenal dengan Jonggring Saloko. Perjalanan menuju ke puncak, memang memakan waktu dan tenaga mengingat jalurnya berpasir dengan kemiringan sekitar 70 derajat.
Di Puncak Jonggring Saloko, pendaki akan benar-benar merasakan sensasi yang berbeda karena berada di atas gunung tertinggi di Pulau Jawa itu. Sembari mendengarkan deru aktivitas kawah dari Gunung Semeru.
Laman Wikipedia menyebutkan Gunung Semeru terbentuk akibat subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia.
Gunung Semeru secara administratif termasuk dalam wilayah dua kabupaten, yakni Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur. Gunung ini termasuk dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Semeru mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung. Posisi geografis Semeru terletak antara 8°06' LS dan 112°55' BT.
Pada tahun 1913 dan 1946 Kawah Jonggring Saloka memiliki kubah dengan ketinggian 3.744,8 Mdpl hingga akhir November 1973. Di sebelah selatan, kubah ini mendobrak tepi kawah menyebabkan aliran lava mengarah ke sisi selatan meliputi daerah Pronojiwo dan Candipuro di Lumajang.
Pada Minggu (4/12), Gunung Semeru mulai menunjukkan aktivitasnya kembali dengan luncuran awan panas gunung hingga statusnya dinaikkan menjadi Awas.