Labuan Bajo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Ngada memberikan apresiasi atas dukungan Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) bagi pengembangan desa wisata sehingga dua desa wisata di wilayah itu bisa menerima Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022.
"Untuk Kampung Bena dan Tololela itu masuk dalam peta tematik BPOLBF sehingga bisa lebih kuat masuk 300 besar ADWI," kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Ngada Oktavianus Botha Djawa ketika dihubungi dari Labuan Bajo, Rabu.
Desa Wisata Manubhara dengan Kampung Adat Tololela dan Desa Wisata Tiworiwu dengan Kampung Adat Bena telah mendapatkan ADWI 2022 dari Kemenparekraf. Salah satu obyek wisata yakni Kampung Adat Tololela mendapatkan penghargaan dengan variabel penilaian daya tarik wisata, digitalisasi, penerapan CHSE, toilet, suvenir, dan kuliner.
Baca juga: BPDAS rehabilitasi lahan di lingkar kawasan wisata Senggigi Lombok
Baca juga: Perwakilan delegasi KTT G20 kunjungi desa wisata di Lombok Utara
Oktavianus mengatakan ada beberapa desa wisata di Kabupaten Ngada yang sudah masuk dalam peta perjalanan BPOLBF. Oleh karena itu, guna menyiapkan desa-desa tersebut untuk bersaing dalam ADWI 2023, dinas menggandeng BPOLBF untuk melakukan pendampingan dan komunikasi yang lebih intens. "Kita menargetkan ada desa-desa yang masuk dalam travel pattern BPOLBF bisa dibangun pendampingan dan komunikasi lebih intens," ungkapnya.
BPOLBF memang berkomitmen untuk terus mendorong agar berbagai produk pariwisata Ngada bisa mencapai pasar yang lebih besar. Direktur Utama BPOLBF Shana Fatina mengatakan BPOLBF memberikan pendampingan terkait pemasaran, narasi, dan kapasitas produksi di Kabupaten Ngada. Shana pun berharap dukungan BPOLBF ini bisa menjadi dorongan agar pariwisata Ngada bisa berkembang. "Kami berharap ini bisa mempromosikan karakter dan keunikan Kabupaten Ngada," ucap Shana.
"Untuk Kampung Bena dan Tololela itu masuk dalam peta tematik BPOLBF sehingga bisa lebih kuat masuk 300 besar ADWI," kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Ngada Oktavianus Botha Djawa ketika dihubungi dari Labuan Bajo, Rabu.
Desa Wisata Manubhara dengan Kampung Adat Tololela dan Desa Wisata Tiworiwu dengan Kampung Adat Bena telah mendapatkan ADWI 2022 dari Kemenparekraf. Salah satu obyek wisata yakni Kampung Adat Tololela mendapatkan penghargaan dengan variabel penilaian daya tarik wisata, digitalisasi, penerapan CHSE, toilet, suvenir, dan kuliner.
Baca juga: BPDAS rehabilitasi lahan di lingkar kawasan wisata Senggigi Lombok
Baca juga: Perwakilan delegasi KTT G20 kunjungi desa wisata di Lombok Utara
Oktavianus mengatakan ada beberapa desa wisata di Kabupaten Ngada yang sudah masuk dalam peta perjalanan BPOLBF. Oleh karena itu, guna menyiapkan desa-desa tersebut untuk bersaing dalam ADWI 2023, dinas menggandeng BPOLBF untuk melakukan pendampingan dan komunikasi yang lebih intens. "Kita menargetkan ada desa-desa yang masuk dalam travel pattern BPOLBF bisa dibangun pendampingan dan komunikasi lebih intens," ungkapnya.
BPOLBF memang berkomitmen untuk terus mendorong agar berbagai produk pariwisata Ngada bisa mencapai pasar yang lebih besar. Direktur Utama BPOLBF Shana Fatina mengatakan BPOLBF memberikan pendampingan terkait pemasaran, narasi, dan kapasitas produksi di Kabupaten Ngada. Shana pun berharap dukungan BPOLBF ini bisa menjadi dorongan agar pariwisata Ngada bisa berkembang. "Kami berharap ini bisa mempromosikan karakter dan keunikan Kabupaten Ngada," ucap Shana.