Jakarta (ANTARA) - PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) KSO saat ini sedang mempercepat pembangunan hunian pekerja konstruksi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dengan membangun 22 tower rusun. Hingga November 2022 tercatat progres pembangunan hunian pekerja konstruksi tersebut mencapai 60,03 persen dari perencanaan 55,31 persen.
Direktur Operasi I WEGE Bagus Tri Setyana dalam keterangan di Jakarta, Kamis, mengatakan, pembangunan hunian pekerja konstruksi menggunakan teknologi modular itu nantinya dapat dialih fungsikan setelah pembangunan IKN Nusantara selesai.
"Dengan teknologi Modular WGF dari WEGE memang teruji khususnya untuk pekerjaan-pekerjaan yang sangat cepat dan di area-area tertentu. Dan Modular WGF WEGE ini memiliki konstruksi baja tapi bisa knock down. Produk WEGE ini biasa dipakai untuk site office di proyek yang kita tangani, jadi setelah pekerjaan proyek selesai, site office yang kami pakai bisa dilipat kembali. Artinya jika nanti proyek IKN Nusantara selesai dibangun, rusun ini nantinya bisa dialih fungsikan," ujar Bagus.
Proyek hunian pekerja IKN Nusantara sendiri bernilai Rp567 miliar dengan waktu pelaksanaannya mulai dari 29 Agustus 2022 hingga 20 Januari 2023 atau 145 Hari Kalender. Di proyek tersebut, WEGE mengerjakan pekerjaan design and build, landscape dan hardscape.
Baca juga: Mobil terbang diujicoba di IKN
Baca juga: Tak seperti Jakarta, populasi IKN dibatasi 1,91 juta orang
Dari 22 tower, WEGE mengerjakan 12 tower dengan menggunakan teknologi modular sebanyak 1.739 unit yang didalamnya sudah termasuk MEP dan kelengkapan fasilitas ruangan seperti tempat tidur dan lainnnya. Terkait kinerja, WEGE mencatatkan kinerja positif berdasarkan per triwulan III 2022 yakni meraih laba Rp92,76 miliar dan pendapatan Rp1,67 triliun.
Pencapaian pendapatan tersebut didorong oleh pendapatan dari konstruksi sebesar Rp1,49 triliun, investasi dan konsesi sebesar Rp39,47 miliar, dan industri modular sebesar Rp148,44 miliar."Hal itu menunjukkan bahwa bisnis konsesi dan industri modular yang merupakan bagian dari strategi bisnis perseroan, berhasil dalam menopang pendapatan perseroan," kata Direktur Utama WEGE Hadian Pramudita. Adapun, kas dan setara kas per 30 September 2022 sebesar Rp428,10 miliar, total ekuitas senilai Rp2,39 triliun dan total aset sebesar Rp5,25 triliun.
Hadian menambahkan, meskipun pendapatan perseroan mengalami kontraksi secara tahunan, namun perseroan mampu menjaga marjin laba kotor di level 8,59 persen, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.
Direktur Operasi I WEGE Bagus Tri Setyana dalam keterangan di Jakarta, Kamis, mengatakan, pembangunan hunian pekerja konstruksi menggunakan teknologi modular itu nantinya dapat dialih fungsikan setelah pembangunan IKN Nusantara selesai.
"Dengan teknologi Modular WGF dari WEGE memang teruji khususnya untuk pekerjaan-pekerjaan yang sangat cepat dan di area-area tertentu. Dan Modular WGF WEGE ini memiliki konstruksi baja tapi bisa knock down. Produk WEGE ini biasa dipakai untuk site office di proyek yang kita tangani, jadi setelah pekerjaan proyek selesai, site office yang kami pakai bisa dilipat kembali. Artinya jika nanti proyek IKN Nusantara selesai dibangun, rusun ini nantinya bisa dialih fungsikan," ujar Bagus.
Proyek hunian pekerja IKN Nusantara sendiri bernilai Rp567 miliar dengan waktu pelaksanaannya mulai dari 29 Agustus 2022 hingga 20 Januari 2023 atau 145 Hari Kalender. Di proyek tersebut, WEGE mengerjakan pekerjaan design and build, landscape dan hardscape.
Baca juga: Mobil terbang diujicoba di IKN
Baca juga: Tak seperti Jakarta, populasi IKN dibatasi 1,91 juta orang
Dari 22 tower, WEGE mengerjakan 12 tower dengan menggunakan teknologi modular sebanyak 1.739 unit yang didalamnya sudah termasuk MEP dan kelengkapan fasilitas ruangan seperti tempat tidur dan lainnnya. Terkait kinerja, WEGE mencatatkan kinerja positif berdasarkan per triwulan III 2022 yakni meraih laba Rp92,76 miliar dan pendapatan Rp1,67 triliun.
Pencapaian pendapatan tersebut didorong oleh pendapatan dari konstruksi sebesar Rp1,49 triliun, investasi dan konsesi sebesar Rp39,47 miliar, dan industri modular sebesar Rp148,44 miliar."Hal itu menunjukkan bahwa bisnis konsesi dan industri modular yang merupakan bagian dari strategi bisnis perseroan, berhasil dalam menopang pendapatan perseroan," kata Direktur Utama WEGE Hadian Pramudita. Adapun, kas dan setara kas per 30 September 2022 sebesar Rp428,10 miliar, total ekuitas senilai Rp2,39 triliun dan total aset sebesar Rp5,25 triliun.
Hadian menambahkan, meskipun pendapatan perseroan mengalami kontraksi secara tahunan, namun perseroan mampu menjaga marjin laba kotor di level 8,59 persen, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.