Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara ingin memastikan aspek keselamatan transportasi udara telah terpenuhi melalui kegiatan ramp check atau inspeksi pesawat di 38 bandara.
Plt. Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Maria Kristi Endah Murni mengatakan, ramp check merupakan proses penting untuk menjamin keselamatan transportasi udara, mengingat menjelang Natal dan Tahun Baru frekuensi penerbangan akan lebih meningkat dari biasanya.
"Inspeksi pesawat dilakukan untuk memverifikasi kepatuhan terhadap standar dan peraturan yang telah ditetapkan oleh International Civil Aviation Organization (ICAO), yang dilakukan secara berjadwal oleh tim inspektur dari Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU)," kata Kristi di Jakarta, Jumat.
Kristi mengatakan, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara akan melakukan inspeksi terhadap pesawat yang saat ini telah terdaftar dan mempunyai sertifikat untuk beroperasi atau disebut Air Operator Certificate (AOC).
Per November 2022, pesawat yang serviceable yaitu 367 pesawat di AOC 121 dan 223 pesawat di AOC 135. "Pesawat ini lah yang siap melayani kebutuhan masyarakat pada libur Nataru nanti," katanya. AOC 121 adalah sertifikat yang diberikan kepada pesawat berkapasitas di atas 30 tempat duduk. Sedangkan AOC 135 merupakan sertifikat yang diberikan kepada pesawat berkapasitas di bawah 30 tempat duduk.
Kristi menyampaikan, pada masa libur Natal dan Tahun Baru pihaknya akan melakukan ramp check terjadwal pada 38 bandara di Indonesia, mulai 21 Desember 2022 hingga 2 Januari 2023 yang akan dilaksanakan oleh tim dari DKPPU dan Kantor Otoritas Bandar Udara (OBU) Wilayah I sampai dengan wilayah X.
Baca juga: Kemenhub instruksi tingkatkan koordinasi jelang Nataru
Baca juga: Pemerintah tingkatkan efektivitas penetapan tarif angkutan penumpang kapal perintis
Berdasarkan data yang ada, jumlah penumpang transportasi udara pada masa libur Natal dan Tahun Baru ini diprediksi akan mencapai 3,62 juta penumpang, 52,7 persen lebih besar dari tahun lalu. Peningkatan jumlah penumpang dikarenakan tidak ada aturan pembatasan mobilitas pada penyelenggaraan Natal dan Tahun Baru saat ini.
"Kami juga akan berkoordinasi terus dengan penyelenggara bandar udara dan maskapai penerbangan terkait ramp check ini untuk menjamin kelancaran serta meningkatkan pemenuhan aspek keselamatan penerbangan pada masa libur Nataru nanti," katanya.
Plt. Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Maria Kristi Endah Murni mengatakan, ramp check merupakan proses penting untuk menjamin keselamatan transportasi udara, mengingat menjelang Natal dan Tahun Baru frekuensi penerbangan akan lebih meningkat dari biasanya.
"Inspeksi pesawat dilakukan untuk memverifikasi kepatuhan terhadap standar dan peraturan yang telah ditetapkan oleh International Civil Aviation Organization (ICAO), yang dilakukan secara berjadwal oleh tim inspektur dari Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU)," kata Kristi di Jakarta, Jumat.
Kristi mengatakan, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara akan melakukan inspeksi terhadap pesawat yang saat ini telah terdaftar dan mempunyai sertifikat untuk beroperasi atau disebut Air Operator Certificate (AOC).
Per November 2022, pesawat yang serviceable yaitu 367 pesawat di AOC 121 dan 223 pesawat di AOC 135. "Pesawat ini lah yang siap melayani kebutuhan masyarakat pada libur Nataru nanti," katanya. AOC 121 adalah sertifikat yang diberikan kepada pesawat berkapasitas di atas 30 tempat duduk. Sedangkan AOC 135 merupakan sertifikat yang diberikan kepada pesawat berkapasitas di bawah 30 tempat duduk.
Kristi menyampaikan, pada masa libur Natal dan Tahun Baru pihaknya akan melakukan ramp check terjadwal pada 38 bandara di Indonesia, mulai 21 Desember 2022 hingga 2 Januari 2023 yang akan dilaksanakan oleh tim dari DKPPU dan Kantor Otoritas Bandar Udara (OBU) Wilayah I sampai dengan wilayah X.
Baca juga: Kemenhub instruksi tingkatkan koordinasi jelang Nataru
Baca juga: Pemerintah tingkatkan efektivitas penetapan tarif angkutan penumpang kapal perintis
Berdasarkan data yang ada, jumlah penumpang transportasi udara pada masa libur Natal dan Tahun Baru ini diprediksi akan mencapai 3,62 juta penumpang, 52,7 persen lebih besar dari tahun lalu. Peningkatan jumlah penumpang dikarenakan tidak ada aturan pembatasan mobilitas pada penyelenggaraan Natal dan Tahun Baru saat ini.
"Kami juga akan berkoordinasi terus dengan penyelenggara bandar udara dan maskapai penerbangan terkait ramp check ini untuk menjamin kelancaran serta meningkatkan pemenuhan aspek keselamatan penerbangan pada masa libur Nataru nanti," katanya.