Jakarta (ANTARA) - Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Yudo Margono mengatakan pergelaran wayang orang dengan lakon "Pandowo Boyong" yang digelar di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, sebagai upaya melestarikan budaya.
"TNI Angkatan Laut bertekad ambil bagian dalam usaha melestarikan berbagai kekayaan budaya bangsa melalui tindakan-tindakan yang nyata, salah satunya dengan menggelar pertunjukan wayang orang," kata Yudo saat Peluncuran Pergelaran Wayang Orang di Mabesal Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat.
Pergelaran wayang orang yang rencananya dilaksanakan pada 15 Januari 2023 itu dalam rangka memperingati Hari Dharma Samudera. Kegiatan itu merupakan kerja sama TNI AL dengan Laskar Indonesia Pusaka (LIP) serta didukung Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta.
Laksamana Yudo mengatakan sejak lama bangsa Indonesia terkenal dengan kekayaan kebhinekaan budayanya yang luar biasa. Salah satunya adalah wayang orang yang merupakan pertunjukan budaya yang menjadi jejak olah pikir, olah rasa, dan olah jiwa dari para leluhur yang penuh dengan filosofi dan ajaran kehidupan.
Menurut Kasal, sudah seharusnya kebudayaan tersebut dipelihara dan dijaga kelestariannya bersama. Ia menambahkan menjaga kelestarian budaya asli nusantara tersebut menjadi sangat penting dilaksanakan di tengah serbuan budaya asing sebagai dampak globalisasi, kemajuan teknologi, informasi, dan digital.
Bangsa Indonesia, tambah Yudo, sudah seharusnya lebih memilih wayang sebagai tontonan sekaligus tuntunan dalam kehidupan. "Akan tetapi, pada kenyataannya rakyat kita khususnya generasi muda lebih mengidolakan tokoh-tokoh superhero produk-produk negara lain dibandingkan tokoh-tokoh pewayangan. Anak-anak kita lebih mengenal Batman, Superman, bahkan Doraemon, ketimbang Bima, Janaka, maupun Ontoseno," papar Yudo yang segera dilantik sebagai Panglima TNI.
Baca juga: Dalang Bocah Festival organized to commemorate 2022 World wayang day
Baca juga: Kemenko PMK minta generasi muda berperan aktif lestarikan wayang
Oleh karena itu, tambah Yudo, menjadi tantangan bagi bangsa Indonesia untuk mengembalikan kecintaan masyarakat terhadap budaya sendiri. Ia menambahkan pertunjukan wayang orang itu akan berbeda dan istimewa karena tidak dimainkan oleh para seniman profesional saja, tetapi juga para pejabat TNI Angkatan Laut, yang tidak main-main dalam mengambil peran aktif melestarikan kesenian wayang orang. "Sejumlah perwira tinggi TNI Angkatan Laut, purnawirawan TNI, aktris, seniman wayang, hingga budayawan akan tampil dalam pergelaran tersebut," ucapnya.
Pergelaran tersebut melibatkan sekitar 480 orang, baik dari prajurit TNI Angkatan Laut, anggota Wayang Orang Bharata, dan Laskar Indonesia Pusaka.
"TNI Angkatan Laut bertekad ambil bagian dalam usaha melestarikan berbagai kekayaan budaya bangsa melalui tindakan-tindakan yang nyata, salah satunya dengan menggelar pertunjukan wayang orang," kata Yudo saat Peluncuran Pergelaran Wayang Orang di Mabesal Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat.
Pergelaran wayang orang yang rencananya dilaksanakan pada 15 Januari 2023 itu dalam rangka memperingati Hari Dharma Samudera. Kegiatan itu merupakan kerja sama TNI AL dengan Laskar Indonesia Pusaka (LIP) serta didukung Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta.
Laksamana Yudo mengatakan sejak lama bangsa Indonesia terkenal dengan kekayaan kebhinekaan budayanya yang luar biasa. Salah satunya adalah wayang orang yang merupakan pertunjukan budaya yang menjadi jejak olah pikir, olah rasa, dan olah jiwa dari para leluhur yang penuh dengan filosofi dan ajaran kehidupan.
Menurut Kasal, sudah seharusnya kebudayaan tersebut dipelihara dan dijaga kelestariannya bersama. Ia menambahkan menjaga kelestarian budaya asli nusantara tersebut menjadi sangat penting dilaksanakan di tengah serbuan budaya asing sebagai dampak globalisasi, kemajuan teknologi, informasi, dan digital.
Bangsa Indonesia, tambah Yudo, sudah seharusnya lebih memilih wayang sebagai tontonan sekaligus tuntunan dalam kehidupan. "Akan tetapi, pada kenyataannya rakyat kita khususnya generasi muda lebih mengidolakan tokoh-tokoh superhero produk-produk negara lain dibandingkan tokoh-tokoh pewayangan. Anak-anak kita lebih mengenal Batman, Superman, bahkan Doraemon, ketimbang Bima, Janaka, maupun Ontoseno," papar Yudo yang segera dilantik sebagai Panglima TNI.
Baca juga: Dalang Bocah Festival organized to commemorate 2022 World wayang day
Baca juga: Kemenko PMK minta generasi muda berperan aktif lestarikan wayang
Oleh karena itu, tambah Yudo, menjadi tantangan bagi bangsa Indonesia untuk mengembalikan kecintaan masyarakat terhadap budaya sendiri. Ia menambahkan pertunjukan wayang orang itu akan berbeda dan istimewa karena tidak dimainkan oleh para seniman profesional saja, tetapi juga para pejabat TNI Angkatan Laut, yang tidak main-main dalam mengambil peran aktif melestarikan kesenian wayang orang. "Sejumlah perwira tinggi TNI Angkatan Laut, purnawirawan TNI, aktris, seniman wayang, hingga budayawan akan tampil dalam pergelaran tersebut," ucapnya.
Pergelaran tersebut melibatkan sekitar 480 orang, baik dari prajurit TNI Angkatan Laut, anggota Wayang Orang Bharata, dan Laskar Indonesia Pusaka.