Jakarta (ANTARA) - Pebulu tangkis Jonatan Christie mengaku senang bisa melaju hingga babak semifinal pada turnamen BWF World Tour Finals 2022 meski langkahnya tersebut harus dihentikan Anthony Sinisuka Ginting di Bangkok, Thailand, Sabtu.
Meski gagal menuju babak final dengan skor 15-21, 21-11, 18-21, namun Jonatan cukup puas dengan pertandingan yang dilalui karena sama-sama mengeluarkan kemampuan terbaik saat menghadapi rekan senegara.
"Puji Tuhan senang sekali hari ini. Bermain melawan Ginting lagi dan dua-duanya tampil bagus dan memang Ginting berhak untuk ke final, yang terbaik buat dia besok," kata Jonatan lewat pesan singkat PP PBSI di Jakarta.
Dalam pagelaran turnamen yang berlangsung 7-11 Desember itu, Jonatan tercatat mengalami dua kali kekalahan dari Ginting. Sebelum pertemuan pada babak semifinal, laga Jonatan vs Ginting lebih dulu terjadi pada partai pembuka babak penyisihan hari Rabu (7/12).
Baca juga: Fajar/Rian terhenti di semifinal World Tour Finals 2022
Menurut Jonatan, walaupun lagi-lagi dipaksa mengakui keunggulan rekannya namun ia lebih puas dengan performa hari ini dibandingkan pertandingan pertama. "Dibanding pertemuan pertama di fase grup lawan Ginting, permainan saya jauh lebih baik. Walaupun kalah tapi ada peningkatan dan itu tandanya saya belajar. Itu juga yang membuat saya cukup senang hari ini," ungkap Jonatan.
Pertemuannya dengan Ginting di semifinal juga tak lepas dari hasil undian yang mempertemukan kembali mereka berdua, padahal keduanya menjadi juara dan runner-up Grup B. "Ya namanya undian harus diterima tapi kalau berharap tadinya kita bisa pisah, siapa tahu bisa All Indonesian Final," katanya menambahkan.
Sehubungan dengan pertandingan, ia menuturkan bahwa faktor teknis di lapangan turut andil dalam kerja keras mereka untuk saling mencuri keunggulan. Selain sama-sama ngotot ingin menang, Jonatan dan Ginting harus menyiasati arah angin yang terbilang menyulitkan.
Baca juga: Seluruh wakil Indonesia menangi laga pertama BWF
"Kondisi lapangan yang berangin membuat kita memang harus menguras menguras pikiran dan fokus. Sayang memang tadi di gim ketiga saat sudah mengejar itu sebenarnya fokusnya sudah benar, hanya tiga poin terakhir itu saya membuat kesalahan dan keputusan yang keliru," ujar Jonatan.
Lepas dari atmosfer persaingan turnamen akhir tahun di Nimibutr Arena Bangkok, Jonatan mengaku ingin menikmati liburan dan melepas tekanan setelah berjuang bersama enam wakil Indonesia lainnya. "Setelah ini mau rest dulu, liburan. Melepas penat biar nanti saat balik pelatnas sudah segar lagi," pungkas Jonatan.
Meski gagal menuju babak final dengan skor 15-21, 21-11, 18-21, namun Jonatan cukup puas dengan pertandingan yang dilalui karena sama-sama mengeluarkan kemampuan terbaik saat menghadapi rekan senegara.
"Puji Tuhan senang sekali hari ini. Bermain melawan Ginting lagi dan dua-duanya tampil bagus dan memang Ginting berhak untuk ke final, yang terbaik buat dia besok," kata Jonatan lewat pesan singkat PP PBSI di Jakarta.
Dalam pagelaran turnamen yang berlangsung 7-11 Desember itu, Jonatan tercatat mengalami dua kali kekalahan dari Ginting. Sebelum pertemuan pada babak semifinal, laga Jonatan vs Ginting lebih dulu terjadi pada partai pembuka babak penyisihan hari Rabu (7/12).
Baca juga: Fajar/Rian terhenti di semifinal World Tour Finals 2022
Menurut Jonatan, walaupun lagi-lagi dipaksa mengakui keunggulan rekannya namun ia lebih puas dengan performa hari ini dibandingkan pertandingan pertama. "Dibanding pertemuan pertama di fase grup lawan Ginting, permainan saya jauh lebih baik. Walaupun kalah tapi ada peningkatan dan itu tandanya saya belajar. Itu juga yang membuat saya cukup senang hari ini," ungkap Jonatan.
Pertemuannya dengan Ginting di semifinal juga tak lepas dari hasil undian yang mempertemukan kembali mereka berdua, padahal keduanya menjadi juara dan runner-up Grup B. "Ya namanya undian harus diterima tapi kalau berharap tadinya kita bisa pisah, siapa tahu bisa All Indonesian Final," katanya menambahkan.
Sehubungan dengan pertandingan, ia menuturkan bahwa faktor teknis di lapangan turut andil dalam kerja keras mereka untuk saling mencuri keunggulan. Selain sama-sama ngotot ingin menang, Jonatan dan Ginting harus menyiasati arah angin yang terbilang menyulitkan.
Baca juga: Seluruh wakil Indonesia menangi laga pertama BWF
"Kondisi lapangan yang berangin membuat kita memang harus menguras menguras pikiran dan fokus. Sayang memang tadi di gim ketiga saat sudah mengejar itu sebenarnya fokusnya sudah benar, hanya tiga poin terakhir itu saya membuat kesalahan dan keputusan yang keliru," ujar Jonatan.
Lepas dari atmosfer persaingan turnamen akhir tahun di Nimibutr Arena Bangkok, Jonatan mengaku ingin menikmati liburan dan melepas tekanan setelah berjuang bersama enam wakil Indonesia lainnya. "Setelah ini mau rest dulu, liburan. Melepas penat biar nanti saat balik pelatnas sudah segar lagi," pungkas Jonatan.