Jakarta (ANTARA) - Indonesia bersiap menghadapi jadwal kejuaraan yang padat pada kalender tahun 2023 karena ada sejumlah agenda yang harus dijadwal ulang ke tahun depan akibat pandemi COVID-19.
Selain menatap SEA Games Kamboja, Indonesia juga bersiap menghadapi Asian Games Hangzhou pada 23 September-8 Oktober. Asian Games edisi ke-19 itu seharusnya digelar pada September 2022 namun tuan rumah China memutuskan untuk menunda hingga tahun depan karena kondisi COVID-19 di negaranya.
Tim Merah Putih juga akan ambil bagian dalam Asian Indoor and Martial Art Games (AIMAG), yang sedianya berlangsung pada 2021 tapi dijadwalkan ulang pada 17-26 November 2023 di Bangkok dan Chonburi, Thailand.
Tak hanya itu, Indonesia juga bakal disibukkan dengan menjadi tuan rumah ANOC World Beach Games di Bali pada 5-12 Agustus. “Tahun depan akan sibuk karena selain ada empat multievent yang bakal kita ikuti juga bakal banyak turnamen-turnamen kualifikasi menuju Olimpiade Paris 2024,” kata Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Indonesia serahkan tongkat estafet kejuaraan esport dunia ke Rumania
Indonesia kian sibuk dengan menjadi tuan rumah beberapa turnamen single event tahun depan, di antaranya turnamen bulu tangkis Indonesia Masters (24-29 Januari), Piala Dunia Menembak ISSF Rifle/Pistol (27 Januari-7 Februari), UCI Track Nations Cup (23-26 Februari), Piala Dunia U-20 (20 Mei-11 Juni), Indonesia Open (13-18 Juni), Piala Dunia FIBA (25 Agustus-10 September), dan MotoGP (13-15 Oktober).
Dari deretan agenda tersebut, Okto meminta kepada induk cabang olahraga untuk lebih fokus mempersiapkan para atlet dalam menghadapi turnamen kualifikasi yang akan dimulai pada 2023.
“Kami tidak boleh diskriminatif ke semua cabang olahraga Olimpik. Semua punya kesempatan untuk mengikuti turnamen kualifikasi. Mulai dari sekarang, KOI akan komunikasi dengan cabang olahraga supaya proses kualifikasinya bisa tepat sasaran,” ucap Okto.
Baca juga: Peraih medali Angkat Besi Kejuaraan Dunia 2022 tiba di Tanah Air
Hal senada juga disampaikan Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga Kemenpora Raden Isnanta yang menyatakan bahwa prioritas utama tahun depan adalah kualifikasi Olimpiade.
“Kejuaraan single event itu ada banyak sehingga atlet yang tidak berkesempatan ikut Olimpiade tapi ingin bersaing di kelas dunia, tetap bisa. Tapi pemerintah tetap akan memberi kesempatan untuk kejuaraan-kejuaraan lain di luar Olimpiade termasuk cabang yang tidak masuk nomor Olimpik,” ujar Isnanta.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Indonesia hadapi jadwal padat kejuaraan pada 2023
Selain menatap SEA Games Kamboja, Indonesia juga bersiap menghadapi Asian Games Hangzhou pada 23 September-8 Oktober. Asian Games edisi ke-19 itu seharusnya digelar pada September 2022 namun tuan rumah China memutuskan untuk menunda hingga tahun depan karena kondisi COVID-19 di negaranya.
Tim Merah Putih juga akan ambil bagian dalam Asian Indoor and Martial Art Games (AIMAG), yang sedianya berlangsung pada 2021 tapi dijadwalkan ulang pada 17-26 November 2023 di Bangkok dan Chonburi, Thailand.
Tak hanya itu, Indonesia juga bakal disibukkan dengan menjadi tuan rumah ANOC World Beach Games di Bali pada 5-12 Agustus. “Tahun depan akan sibuk karena selain ada empat multievent yang bakal kita ikuti juga bakal banyak turnamen-turnamen kualifikasi menuju Olimpiade Paris 2024,” kata Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Indonesia serahkan tongkat estafet kejuaraan esport dunia ke Rumania
Indonesia kian sibuk dengan menjadi tuan rumah beberapa turnamen single event tahun depan, di antaranya turnamen bulu tangkis Indonesia Masters (24-29 Januari), Piala Dunia Menembak ISSF Rifle/Pistol (27 Januari-7 Februari), UCI Track Nations Cup (23-26 Februari), Piala Dunia U-20 (20 Mei-11 Juni), Indonesia Open (13-18 Juni), Piala Dunia FIBA (25 Agustus-10 September), dan MotoGP (13-15 Oktober).
Dari deretan agenda tersebut, Okto meminta kepada induk cabang olahraga untuk lebih fokus mempersiapkan para atlet dalam menghadapi turnamen kualifikasi yang akan dimulai pada 2023.
“Kami tidak boleh diskriminatif ke semua cabang olahraga Olimpik. Semua punya kesempatan untuk mengikuti turnamen kualifikasi. Mulai dari sekarang, KOI akan komunikasi dengan cabang olahraga supaya proses kualifikasinya bisa tepat sasaran,” ucap Okto.
Baca juga: Peraih medali Angkat Besi Kejuaraan Dunia 2022 tiba di Tanah Air
Hal senada juga disampaikan Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga Kemenpora Raden Isnanta yang menyatakan bahwa prioritas utama tahun depan adalah kualifikasi Olimpiade.
“Kejuaraan single event itu ada banyak sehingga atlet yang tidak berkesempatan ikut Olimpiade tapi ingin bersaing di kelas dunia, tetap bisa. Tapi pemerintah tetap akan memberi kesempatan untuk kejuaraan-kejuaraan lain di luar Olimpiade termasuk cabang yang tidak masuk nomor Olimpik,” ujar Isnanta.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Indonesia hadapi jadwal padat kejuaraan pada 2023