Jakarta (ANTARA) - Naomi Osaka menduduki puncak daftar tahunan atlet putri dengan bayaran tertinggi di dunia versi Forbes untuk tahun ketiga berturut-turut. Osaka berada di posisi teratas dari tujuh petenis putri yang masuk dalam dafar 10 besar, termasuk Serena Williams, Emma Raducanu, Iga Swiatek, Venus Williams, Coco Gauff dan Jessica Pegula.

Dikutip dari laman resmi WTA, Jumat, Osaka dan Serena merupakan satu-satunya dua perempuan yang masuk dalam daftar 50 besar atlet dengan bayaran tertinggi di dunia versi Forbes. Menurut Forbes, hanya enam atlet yang menghasilkan lebih banyak dari Osaka di luar lapangan tahun ini.

Daftar Forbes tahun 2022 menyoroti pertumbuhan pendapatan atlet putri. Delapan atlet putri berpenghasilan tertinggi tahun ini menghasilkan lebih dari 10 juta dolar AS atau sekitar Rp155,9 miliar - dua kali lipat dari 2021.

Ini adalah pertama kalinya lebih dari tujuh perempuan melewati mencapai nominal itu dalam satu tahun sejak Forbes mencatat peringkat tersebut pada 2008. Swiatek, Raducanu dan Gauff masing-masing melewati capaian itu untuk pertama kalinya tahun ini.

Berikut daftar atlet perempuan dengan bayaran tertinggi 2022 versi Forbes.

1. Petenis Naomi Osaka dengan 51,1 miliar dolar AS atau sekitar Rp797 miliar
2. Petenis Serena Williams dengan 41,3 miliar dolar AS atau sekitar Rp644 miliar
3. Atlet ski gaya bebas Eileen Gu dengan 20,1 miliar dolar AS atau sekitar Rp313,5 miliar
4. Petenis Emma Raducanu dengan 18,7 miliar dolar AS atau sekitar Rp291,6 miliar
5. Petenis Iga Swiatek dengan 14,9 miliar dolar AS atau sekitar Rp302,6 miliar
6. Petenis Venus Williams dengan 12,1 miliar dolar AS atau sekitar Rp188,6 miliar
7. Petenis Coco Gauff dengan 11,1 miliar dolar AS atau sekitar Rp173 miliar
8. Pesenam Simone Bile dengan 10 miliar dolar AS atau sekitar Rp155,9 miliar
9. Petenis Jessica Pegula dengan 7,6 miliar dolar AS atau sekitar Rp118,5 miliar
10. Pegolf Minjee Lee dengan 7,3 miliar dolar AS atau sekitar Rp113,8 miliar
11. Pebasket Candace Parker dengan 7,2 miliar dolar AS atau sekitar Rp112,2 miliar
12. Pebulutangkis P.V. Sindhu dengan 7,1 miliar dolar AS atau sekitar Rp110,7 miliar
13. Petenis Leylah Fernandez dengan 7 miliar dolar AS atau sekitar Rp109,5 miliar
14. Pegolf Lydia Ko dengan 6,9 miliar dolar AS atau sekitar Rp107,5 miliar
15. Petenis Ons Jabeur dengan 6,5 miliar dolar AS atau sekitar Rp101,3 miliar
16. Petenis Paula Badosa dengan 6,2 miliar dolar AS atau sekitar Rp96,6 miliar
17. Pegolf Lexi Thompson dengan 5,9 miliar dolar AS atau sekitar Rp92 miliar
18. Pegolf Jin Young Ko dengan 5,8 miliar dolar AS atau sekitar Rp90,4 miliar
19. Pegolf In Gee Chun dengan 5,7 miliar dolar AS atau sekitar Rp88,8 miliar
20. Pesepakbola Alex Morgan dengan 5,7 miliar dolar AS atau sekitar Rp88,8 miliar
21. Pesepakbola Megan Rapinoe dengan 5,7 miliar dolar AS atau sekitar Rp88,8 miliar
22. Pegolf Brooke Henderson dengan 5,4 miliar dolar AS atau sekitar Rp84,2 miliar
23. Pegolf Nelly Korda dengan 5,4 miliar dolar AS atau sekitar Rp84,2 miliar
24. Petenis Caroline Garcia dengan 5,2 miliar dolar AS atau sekitar Rp81 miliar
25. Petenis Garbine Muguruza dengan 5,2 miliar dolar AS atau sekitar Rp81 miliar

Forbes menjelaskan peringkat atlet perempuan dengan bayaran tertinggi tersebut mencerminkan penghasilan dari tahun kalender 2022. Angka penghasilan di lapangan termasuk gaji pokok, bonus, tunjangan, dan uang hadiah. Sementara, perkiraan penghasilan di luar lapangan ditentukan melalui percakapan dengan orang dalam industri dan mencerminkan uang tunai tahunan dari sponsor, lisensi, penampilan di publik dan memorabilia, serta pengembalian uang tunai dari setiap bisnis di mana atlet tersebut memiliki kontribusi yang signifikan.

Baca juga: Iga Swiatek rengkuh posisi teratas WTA
Baca juga: Swiatek perpanjang keunggulan peringkat WTA

Forbes tidak memasukkan pendapatan investasi seperti pembayaran bunga atau dividen tetapi memperhitungkan pembayaran dari saham ekuitas yang dijual atlet. Forbes tidak memotong pajak atau biaya agen.
 

 

 

Pewarta : Arindra Meodia
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024