Mataram (ANTARA) - Kepolisian Daerah (Polda) Nusa Tenggara Bara mengidentifikasi video penampakan buaya dengan panjang sekitar 4 meter yang diduga berada di Sungai Desa Bangket Parak, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah.
Kepala Bidang Humas Polda NTB Komisaris Besar Polisi Artanto di Mataram, Rabu, mengatakan bahwa kepolisian mengidentifikasi video tersebut untuk memastikan keberadaan buaya yang tampak dengan kulit punggung berwarna hitam itu.
"Sejauh ini, penampakan buaya dalam video tersebut sedang kami koordinasikan dengan Polres Lombok Tengah. Apabila itu benar, kami akan mengajak para pihak yang punya keahlian dalam menangani hal ini untuk bisa segera mengambil langkah-langkah penanggulangan," kata dia.
Upaya tersebut, tegas dia, untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang dapat merugikan masyarakat. Apalagi di tengah cuaca ekstrem yang berpotensi terjadinya hujan lebat dan banjir.
Menurut dia, cuaca ekstrem ini bisa membuat buaya tersebut bergerak lebih leluasa hingga masuk ke permukiman warga.
"Jadi, kami sarankan kepada masyarakat agar menginformasikan kepada kami apabila menemukan keberadaan buaya itu agar segera ditindaklanjuti," ucapnya.
Dalam video berdurasi 55 detik terdengar suara sejumlah warga yang merekam aktivitas buaya tersebut dengan karakter bahasa Suku Sasak, Lombok.
Video itu viral setelah beredar luas di media sosial pada Senin (26/12). Banyak yang menyebut buaya itu berada di Sungai Desa Bangket Parak, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, dan muncul pascahujan lebat yang terjadi dalam dua hari berturut-turut pada akhir pekan lalu.
Kepala Bidang Humas Polda NTB Komisaris Besar Polisi Artanto di Mataram, Rabu, mengatakan bahwa kepolisian mengidentifikasi video tersebut untuk memastikan keberadaan buaya yang tampak dengan kulit punggung berwarna hitam itu.
"Sejauh ini, penampakan buaya dalam video tersebut sedang kami koordinasikan dengan Polres Lombok Tengah. Apabila itu benar, kami akan mengajak para pihak yang punya keahlian dalam menangani hal ini untuk bisa segera mengambil langkah-langkah penanggulangan," kata dia.
Upaya tersebut, tegas dia, untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang dapat merugikan masyarakat. Apalagi di tengah cuaca ekstrem yang berpotensi terjadinya hujan lebat dan banjir.
Menurut dia, cuaca ekstrem ini bisa membuat buaya tersebut bergerak lebih leluasa hingga masuk ke permukiman warga.
"Jadi, kami sarankan kepada masyarakat agar menginformasikan kepada kami apabila menemukan keberadaan buaya itu agar segera ditindaklanjuti," ucapnya.
Dalam video berdurasi 55 detik terdengar suara sejumlah warga yang merekam aktivitas buaya tersebut dengan karakter bahasa Suku Sasak, Lombok.
Video itu viral setelah beredar luas di media sosial pada Senin (26/12). Banyak yang menyebut buaya itu berada di Sungai Desa Bangket Parak, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, dan muncul pascahujan lebat yang terjadi dalam dua hari berturut-turut pada akhir pekan lalu.