Jakarta (ANTARA) - Pemilik rumah mewah terbengkalai dan puluhan tahun hidup tanpa listrik dan air bersih di Kelurahan Jatinegara, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, Eny masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Daerah (RSKD) Duren Sawit.
"Saat ini masih di rumah sakit. Tapi, informasinya kemungkinan akan rawat jalan di rumah," kata Ketua RT 06/RW 02, Kelurahan Jatinegara, Noves di Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan, bahwa Eny yang diduga mengalami depresi itu telah dibawa oleh petugas Suku Dinas Sosial Jakarta Timur.
Noves menambahkan seluruh biaya pengobatan Eny selama menjalani perawatan ditanggung Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS) Kesehatan yang sebelumnya dibuatkan pengurus RT 06.
Noves mengatakan bahwa Eny yang tinggal berdua dengan anaknya bernama Tiko itu diduga mulai mengalami depresiasi setelah sang suami pergi ke luar kota belasan tahun silam dan hingga kini tidak kembali.
Meski demikian, pengurus RT 06/RW 02 masih menunggu hasil pemeriksaan medis dari tim dokter RSKD Duren Sawit terkait kondisi psikis Eny.
"Kalau kami lihat (penyebab masalah kejiwaan Eny) mungkin faktor ekonomi, terus pikiran. Mungkin permasalahan keluarganya. Menghidupi seorang anak, itu mengganggu mentalnya," ujar Noves.
Noves mengatakan kondisi perekonomian Eny mengalami keterbatasan setelah ditinggal pergi suaminya sehingga rumah mewah dua lantai terbengkalai sejak 2010.
Tak hanya itu, anaknya Tiko juga putus sekolah sejak kelas satu SMP.
Tiko kemudian meminta bantuan kepada warga sekitar untuk bekerja menjadi operator warung internet (Warnet), hingga menjual perabot demi memenuhi kebutuhan hidup.
"Seiring berjalannya waktu, ketika saya jadi pengurus RT, saya tawarkan (Tiko) jadi (petugas) keamanan. Kasihan, daripada keliling, maka kami jadikan keamanan. Sampai saat ini," kata Noves.
Sebelumnya, viral di media sosial mengenai kehidupan Ibu Eny dan anaknya yang bernama Tiko karena tinggal di rumah mewah tanpa listrik dan air selama puluhan tahun.
Diketahui bahwa Tiko merawat sang ibu yang diduga mengalami depresi selama 12 tahun di rumah mewahnya yang terbengkalai tersebut.
Eny diduga mengalami depresi sejak ditinggalkan oleh suaminya pada 2010. Untuk bertahan hidup di rumah tanpa air dan listrik, Tiko dan Ibu menadah air hujan untuk keperluan mandi dan masak.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemilik rumah mewah terbengkalai jalani perawatan di RSKD Duren Sawit
"Saat ini masih di rumah sakit. Tapi, informasinya kemungkinan akan rawat jalan di rumah," kata Ketua RT 06/RW 02, Kelurahan Jatinegara, Noves di Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan, bahwa Eny yang diduga mengalami depresi itu telah dibawa oleh petugas Suku Dinas Sosial Jakarta Timur.
Noves menambahkan seluruh biaya pengobatan Eny selama menjalani perawatan ditanggung Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS) Kesehatan yang sebelumnya dibuatkan pengurus RT 06.
Noves mengatakan bahwa Eny yang tinggal berdua dengan anaknya bernama Tiko itu diduga mulai mengalami depresiasi setelah sang suami pergi ke luar kota belasan tahun silam dan hingga kini tidak kembali.
Meski demikian, pengurus RT 06/RW 02 masih menunggu hasil pemeriksaan medis dari tim dokter RSKD Duren Sawit terkait kondisi psikis Eny.
"Kalau kami lihat (penyebab masalah kejiwaan Eny) mungkin faktor ekonomi, terus pikiran. Mungkin permasalahan keluarganya. Menghidupi seorang anak, itu mengganggu mentalnya," ujar Noves.
Noves mengatakan kondisi perekonomian Eny mengalami keterbatasan setelah ditinggal pergi suaminya sehingga rumah mewah dua lantai terbengkalai sejak 2010.
Tak hanya itu, anaknya Tiko juga putus sekolah sejak kelas satu SMP.
Tiko kemudian meminta bantuan kepada warga sekitar untuk bekerja menjadi operator warung internet (Warnet), hingga menjual perabot demi memenuhi kebutuhan hidup.
"Seiring berjalannya waktu, ketika saya jadi pengurus RT, saya tawarkan (Tiko) jadi (petugas) keamanan. Kasihan, daripada keliling, maka kami jadikan keamanan. Sampai saat ini," kata Noves.
Sebelumnya, viral di media sosial mengenai kehidupan Ibu Eny dan anaknya yang bernama Tiko karena tinggal di rumah mewah tanpa listrik dan air selama puluhan tahun.
Diketahui bahwa Tiko merawat sang ibu yang diduga mengalami depresi selama 12 tahun di rumah mewahnya yang terbengkalai tersebut.
Eny diduga mengalami depresi sejak ditinggalkan oleh suaminya pada 2010. Untuk bertahan hidup di rumah tanpa air dan listrik, Tiko dan Ibu menadah air hujan untuk keperluan mandi dan masak.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemilik rumah mewah terbengkalai jalani perawatan di RSKD Duren Sawit