Jakarta (ANTARA) - Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) perkuat kesehatan mental personel penerbangan guna memastikan kinerja optimal, keselamatan penerbangan, dan pelayanan terbaik bagi masyarakat di sektor transportasi udara.
Direktur Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub M. Mauludin mengatakan bahwa salah satu upaya itu dilakukan melalui Seminar Nasional Transportasi Udara bertemakan "Maternity Leave Policy and Mental Health for Pilot".
"Seminar ini dilaksanakan sebagai upaya Ditjen Hubud dalam meningkatkan dan menjaga keselamatan penerbangan agar selalu memenuhi standar organisasi penerbangan sipil internasional atau International Civil Aviation Organization (ICAO)," kata Mauludin di Jakarta, Rabu.
Dia menyampaikan bahwa sebagai negara anggota organisasi tersebut, pihaknya wajib berperan aktif untuk memastikan keselamatan penerbangan di Indonesia sesuai dengan standar ICAO.
Pentingnya pemeliharaan kesehatan bagi personel penerbangan, lanjut Mauludin, tidak hanya sehat secara jasmani namun juga kesehatan mental merupakan faktor penting dalam menjaga keselamatan penerbangan.
Ia menuturkan, petunjuk teknis terkait kesehatan penerbangan tercantum dalam Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 238 Tahun 2018 tentang Petunjuk Teknis Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 67-02 (Staff Instruction / SI 67-02) tentang Pedoman Penilaian Kesehatan Penerbangan (Manual of Aviation Medical Assestment).
Lebih lanjut, Mauludin mengatakan bahwa konsep promosi kesehatan yang didefinisikan oleh organisasi kesehatan dunia World Health Organization (WHO) yaitu proses yang memungkinkan individu dan komunitas untuk meningkatkan kontrol terhadap faktor penentu kesehatan guna meningkatkan kesehatan.
"Sehingga kedokteran penerbangan tidak hanya berperan dalam menjaga keselamatan penerbangan namun turut serta mensukseskan capaian Sustainable Development Goals (SDG) khususnya memastikan kehidupan yang sehat dan mempromosikan kesejahteraan bagi segala usia," ucapnya.
Seminar yang membahas tentang Cuti Kehamilan (Maternity Leave) serta Kesehatan Mental Penerbang (Mental Health for Pilot), menghadirkan narasumber dari Komisi Nasional Perempuan, Kementerian Tenaga Kerja, serta Dokter Spesialis Kedokteran Penerbangan Indonesia.
Baca juga: KA tanpa transit terobosan transportasi untuk masyarakat
Dia mengatakan bahwa kegiatan itu juga diselenggarakan atas kolaborasi Badan Layanan Umum Balai Kesehatan Penerbangan Kementerian Perhubungan bersama Ikatan Pilot Indonesia (IPI) serta Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Penerbangan Indonesia (PERDOSPI).
"Ini sebagai ajang edukasi sekaligus berbagi pengalaman khususnya kepada personel penerbangan, tentang pentingnya meningkatkan kesadaran kesehatan," ucap Mauludin.
Baca juga: Kemenhub bagikan 2.666 alat keselamatan pelayaran
Seminar itu merupakan wujud peningkatan kualitas pelayanan yang dilakukan Badan Layanan Umum (BLU) Balai Kesehatan Penerbangan, dalam menghadapi tren yang semakin variatif, dan perkembangan secara terus menerus di dunia kesehatan penerbangan.
“Pendekatan terhadap kesehatan mental tidak hanya terpaku pada deteksi dini gangguan jiwa saat melakukan uji medik penerbangan, namun yang lebih penting adalah melakukan pemeliharaan kesehatan mental secara berkesinambungan,” kata Mauludin.