PUPR Mataram segera serahkan data kerusakan rumah akibat banjir

id Dinas PUPR,Banjir Mataram,kerusakan rumah,Kota Mataram

PUPR Mataram segera serahkan data kerusakan rumah akibat banjir

 Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Mataram Lale Widiahning. ANTARA/Nirkomala.

Mataram (ANTARA) - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, segera menyerahkan data sementara hasil asesmen terhadap kerusakan rumah warga akibat banjir yang terjadi Minggu, 6 Juli 2025.

"Data hasil asesmen itu, merupakan data sementara yang akan diusulkan ke Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Mataram untuk diseleksi dan intervensi," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Mataram Lale Widiahning di Mataram, Selasa.

Berdasarkan data sementara, pada empat lokasi yang sudah di asesmen tim Dinas PUPR Kota Mataram, menyebutkan bangunan yang rusak tercatat sebanyak 18 lokasi, pagar rusak sebanyak 65 titik dengan panjang berbeda-beda, satu gudang, dan satu warung.

Baca juga: Anggota DPR RI dorong penataan sungai pasca-banjir di Mataram

Lale merinci empat lokasi yang dimaksudkan itu ada di Kecamatan Sandubaya, Kelurahan Cakranegara Barat, Kelurahan Kekalik, dan Kelurahan Karang Pule.

Untuk Kecamatan Sandubaya, katanya, jumlah bangunan dan pagar tembok pembatas yang rusak meliputi, 14 unit bangunan rumah, satu warung, pagar tembok pembatas 44 lokasi, dan satu unit gudang atau bengkel.

Sementara di Kelurahan Cakranegara Barat tercatat 13 lokasi tembok pagar warga rusak, dan satu titik kamar mandi dan tembok pagar.

Baca juga: DLH: Sampah banjir Mataram bebas pembayaran KJP di TPA

Kemudian di Kelurahan Kekalik Jaya terdapat enam lokasi pagar tembok dan dua bangunan rumah. Terakhir di Kelurahan Karang Pule terjadi satu kerusakan talud dan pagar serta satu lokasi talud dan tembok.

"Semua data tersebut akan kami serahkan ke Disperkim untuk diseleksi serta diintervensi dengan skala prioritas. Jadi belu semua data yang kami usulkan diintervensi Disperkim," katanya.

Database kerusakan rumah warga terdampak banjir akibat meluapnya Kali Ancar sudah dibuat, sementara untuk seleksi terhadap skala prioritas dilakukan oleh Disperkim sebab intervensi juga akan dilakukan oleh Real Estate Indonesia (REI) melalui BPBD Provinsi, dan lembaga-lembaga lainnya.

Baca juga: Peduli Banjir mataram, Relawan Sembalun salurkan bantuan sayur untuk dapur umum

Termasuk untuk rencana pembangunan hunian sementara (huntara) bagi warga yang bangunan rumah rusak berat, akan dilakukan oleh Disperkim.

Untuk titik-titik lokasi sudah jelas yakni di BTN Sweta, Kebon Duren, Karang Kemong, Pamotan, dan belakang Pasar Karang Sukun.

"Data itu tinggal seleksi sesuai prioritas. Kalau untuk huntara, kami belum sampai ke sana pembahasan sebab itu menjadi ranah Disperkim," katanya.

Baca juga: Dinsos Mataram kurangi produksi nasi bungkus bagi korban banjir
Baca juga: Pemprov NTB membantu suplai beras untuk penyintas banjir di Mataram
Baca juga: Anggota DPR Abdul Hadi minta atensi Menteri PU atasi pasca-banjir Mataram

Pewarta :
Editor: Abdul Hakim
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.