Mataram (ANTARA) - Anggota DPR RI Dapil NTB 2 Pulau Lombok, Abdul Hadi meminta atensi Menteri Pekerjaan Umum untuk membantu mengatasi infrastruktur pasca-banjir yang melanda Kota Mataram.
Abdul Hadi mengatakan sebagai wakil rakyat dari Dapil NTB 2 Pulau Lombok, dirinya perlu menyuarakan agar persoalan banjir ini bisa menjadi perhatian oleh pemerintah pusat, khususnya Kementerian PU.
"Dalam kurun waktu enam bulan pertama, dua banjir besar melanda dua daerah di Pulau Lombok, Kota Mataram dan Lombok Barat," ujarnya di Mataram, Jumat.
Menurut dia, persoalan yang dihadapi Ibu Kota Provinsi NTB itu harus segera disikapi. Khususnya penataan kembali soal infrastruktur. Termasuk, masalah pendangkalan yang terjadi di daerah aliran sungai (DAS), khususnya Lombok Barat dan Kota Mataram.
"Ada tiga sungai yang harus segera menjadi perhatian Pak Menteri. Terutama tebing atau talud-nya. Karena banyak masjid, rumah warga dan kuburan tergerus disepanjang aliran sungai akibat banjir pada Minggu (6/7) lalu," ungkap anggota Komisi V DPR RI tersebut.
Baca juga: Dinsos terima bantuan seragam sekolah bagi anak korban banjir di Mataram
Ia juga mengatakan, Kota Mataram kerap dilanda banjir rob dari sepanjang Pantai Bintaro hingga Mapak.
"Banjir Minggu lalu juga bersamaan terjadi banjir rob yang menghalau air sungai terbuang ke laut, sehingga menyebabkan air sungai meluap. Ini perlu juga di tangani," ucapnya.
Oleh karena itu, Abdul Hadi meminta Menteri PU segera mengatensi hal itu untuk dilakukan perbaikan terhadap sejumlah fasilitas yang rusak. Bahkan, hal ini dia juga sudah sampaikan saat rapat dengar pendapat dengan Kementerian PU.
"Jadi perlu perhatian apakah itu jalan, jembatan dan rumah warga yang mengalami kerusakan pasca-bencana," katanya.
Baca juga: Anggota DPRD NTB gotong royong bersihkan sisa banjir Mataram
Diketahui berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB, Kamis (10/7), jumlah warga terdampak banjir di Kota Mataram, sebanyak 8.746 kepala keluarga (KK) atau 34.130 jiwa. Korban meninggal dunia 1 orang, luka-luka 16 orang, mengungsi 740 orang.
Sementara data kerusakan bangunan, sebanyak 30 unit rumah rusak berat, 39 unit rumah rusak sedang, dan 7 unit rumah rusak ringan. Kemudian fasilitas pendidikan 7 unit terendam dan 2 unit tembok roboh, 1 unit fasilitas kesehatan terendam, 3 unit fasilitas peribadatan.
Dampak lainnya, tembok keliling TPST Sandubaya Kota Mataram roboh, beberapa pohon tumbang, beberapa unit mobil terseret arus air, 15 unit perkantoran terendam, puluhan toko terendam, 1 jembatan putus, gorong-gorong rusak, talud dan jalan rusak.
Baca juga: PUPR NTB: Sungai yang melintasi Mataram perlu normalisasi
Baca juga: Dinsos Mataram terima bantuan seragam sekolah dari PKT
Baca juga: Sungai di Mataram bakal dilebarin untuk atasi banjir
Baca juga: Sekar Bulog NTB salurkan bantuan pangan untuk korban banjir di Mataram
Baca juga: Tiga jembatan rusak akibat banjir bandang di Mataram diperbaiki
