Mataram (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) melalui Dinas Ketahanan Pangan menyatakan kesiapannya untuk membantu menyuplai kebutuhan beras bagi para penyintas banjir di Kota Mataram.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan NTB Aidy Furqan mengatakan pihaknya memiliki cadangan beras yang cukup besar pada angka 95.254 ton, sedangkan cadangan beras milik pemerintah Kota Mataram hanya berjumlah 1.270 ton.
"Gubernur NTB Iqbal sudah meminta kami untuk menyiapkan dan tentu dalam masa tanggap darurat ini kami siapkan untuk proses penyalurannya sambil menunggu data usulan dari Pemerintah Kota Mataram, Dinas Sosial, maupun BPBD," ujarnya saat ditemui di Mataram, Kamis.
Aidy menuturkan selama 2024 sampai 2025, cadangan beras pemerintah Provinsi NTB yang tersimpan di Bulog baru disalurkan sedikit untuk penanganan banjir dan kebakaran di Bima, bencana longsor di Sumbawa, dan banjir di Lombok Tengah.
Bila ada keperluan mendesak, seperti bencana alam, maka cadangan beras yang dimiliki oleh pemerintah daerah bisa dikucurkan untuk membantu kebutuhan pangan para penyintas bencana alam.
Baca juga: PUPR NTB: Sungai yang melintasi Mataram perlu normalisasi
"Saat ini kami masih menunggu data usulan jumlah warga terdampak dan jumlah beras yang dibutuhkan," kata Aidy.
Pada 6 Juli 2025, hujan lebat yang terjadi sekitar enam jam menyebabkan banjir yang merendam enam kecamatan di Kota Mataram. Jumlah warga terdampak akibat bencana hidrometeorologi itu mencapai lebih dari 30 ribu orang dan satu orang meninggal dunia akibat tersengat listrik.
Baca juga: Sekar Bulog NTB salurkan bantuan pangan untuk korban banjir di Mataram
Penjabat Sekretaris Daerah Nusa Tenggara Barat Lalu Mohamad Faozal mengatakan pihaknya saat ini fokus memulihkan kondisi ekonomi penyintas banjir.
"Ini hari keempat tanggap darurat dan bisa kita lihat di lapangan sudah hampir selesai (penanganan) untuk fisik. Tinggal pemulihan ekonomi yang sekarang lagi dibahas," pungkas Faozal.