Jakarta (ANTARA) - Saham-saham Inggris berakhir lebih tinggi pada perdagangan Jumat waktu setempat (6/1/2023), memperpanjang keuntungan untuk hari keempat berturut-turut, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London menguat 0,87 persen atau 66,04 poin menjadi menetap di 7.699,49 poin.
Indeks FTSE 100 bertambah 0,64 persen atau 48,26 poin menjadi 7.633,45 poin pada Kamis (5/1/2023), setelah terkerek 0,41 persen atau 31,10 poin menjadi 7.585,19 poin pada Rabu (4/1/2023), dan meningkat 1,37 persen atau 102,35 poin menjadi 7.554,09 poin pada Selasa (3/1/2023).
Saham Polymetal International PLC, perusahaan pertambangan logam mulia Inggris-Rusia melambung 10,22 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan atau blue chips.
Diikuti oleh saham perusahaan pertambangan multinasional yang tercatat di Inggris Anglo American PLC melonjak 5,72 persen; serta perusahaan distributor produk pipa dan pemanas multinasional Inggris-Amerika dengan kantor pusatnya di Wokingham, Inggris, Ferguson PLC terangkat 3,57 persen.
Sementara itu, saham Evraz PLC, perusahaan manufaktur dan pertambangan baja multinasional Inggris yang sebagian dimiliki oleh oligarki Rusia membukukan kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan, dengan harga sahamnya terjungkal 12,59 persen.
Baca juga: Saham Prancis berbalik menguat, indeks melonjak 1,47 persen
Baca juga: Saham Inggris finis di zona hijau, indeks menguat 0,41 persen
Disusul oleh saham perusahaan yang menyediakan manajemen fasilitas terintegrasi penuh dan layanan dukungan penting untuk pemerintah dan organisasi sektor komersial Inggris Rentokil Initial PLC merosot 3,65 persen; serta
Saham Next PLC, perusahaan peritel pakaian, alas kaki, dan produk rumah tangga multinasional Inggris melambung 6,89 persen, grup perusahaan layanan penjualan, pemasaran, dan dukungan internasional Irlandia, DCC PLC tergelincir 1,45 persen.