Mataram, (Antara Antara) - Salah satu cara untuk mewujudkan pengelolaan pariwisata yang baik dan modern adalah dengan memanfaatkan teknologi informasi, kata Direktur Perencanaan Destinasi dan Investasi Pariwisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Lokot Ahmad Enda.

"Semakin canggih perkembangan teknologi informasi menyebabkan industri pariwisata harus bersinggungan dengan perkembangan teknologi informasi tersebut," katanya dalam sambutan tertulis yang dibacakan Kasubdit Pengembangan Destinasi Pariwisata Torang Nasution di Mataram, Rabu.

Pada workshop Perencanaan Bisnis dengan tema Pengembangan Website dan Blog Untuk Promosi Rinjani, dia mengatakan, agar industri pariwisata Indonesia semakin kompetitif di mata wisatawan baik domestik maupun internasional.

Saat ini, katanya, e-tourism merupakan bagian dari pembangunan di sektor pariwisata, seiring berjalannya waktu, e-tourism menjadi lebih berkembang dan menciptakan paradigma baru dalam dunia pariwisata, sehingga memerlukan manajemen yang membutuhkan teknologi informasi yang lebih interaktif.

"Pariwisata telah meningkatkan kemampuan kompleksitas dalam perkembangan teknologi. Hal ini ditandai dengan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam pemasaran pariwisata," kata Lokot.

Dalam paradigma ini. katanya, para pemangku kepentingan dan sektor pariwisata di satu wilayah biasanya meningkatkan e-pariwisata dengan menyediakan manajemen pariwisata yang solid melalui sistem yang disebut dengan Destination Managemen Organisation (DMO) yang berbasisi teknologi.

"Oleh karena itu DMO menjadi sesuatu yang sangat penting untuk diterapkan pada industri pariwisata untuk mendukung sektor pariwisata agar lebih baik dan semakin berkembang," ujarnya.

Konsep e-tourism, menurut Lokot, diterjemahkan menjadi pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan daya guna dalam bidang pariwisata, memberikan berbagai jasa layanan pariwisata kepada customers dalam bentuk telematika dan meniadikan penyelenggaraan pariwisata lebih mudah diakses.

Dia mengatakan, e-tourism memiliki prinsip yang diselaraskan dengan dengan dengan pemanfaatannya, yakni dalam peningkatan pembangunan pariwisata.

Menurut Lokot, ada tiga unsur yang menjadi persyaratan dari e-tourism, yaklni Information and Communication Technologies (ICT), Tourism dan Business Implementasi e-tourism memerlukan kerja sama antara pihak yang profesional di bidang ICT, bisnis, pariwisata dan pemerintah yang terfokus pada destinasi pariwisata.

"Aspek bisnis dalam e-tourism menitikberatkan pengelolaan penual jasa pariwisata kepada konsumen atau bisnis lainnya, sehingga pada manajemen pemasarannya tidak cukup mengandalkan keindahan alam saja, melainkan bagaimana para pengelola harus meyakinkan publik, sehingga tertarik dan berminat datang," katanya.

Konsep e-tourism, katanya, dipandang sebagai bentuk pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan daya guna dalam bidang pariwisata, memberikan berbagai jasa layanan pariwisata kedapa konsumen dalam bentyk telematika dan menjadikan penyelenggaraan pemasaran pariwisata lebih mudah diskes.

Workshop Perencanaan Bisnis dengan tema Pengembangan Website dan Blog untuk Promosi Rinjani yang digelar Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif diikuti oleh sekitar 30 pelaku pariwista di objek wisata pendakian Gunung Rinjani.

Workshop tersebut dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada pelaku pariwisata tentang bagaimana memanfaatkan website dan blog untuk pemasaran pariwisata khususnya di destinasi wisata pendakian Rinjani.

Untuk itu melalui workshop ini diharapkan dapat membantu mempromosikan destinasi Gunung Rinjani agar dapat mendatangkan wistawan lebih banyak lagi dan berdampak bagi masyarakat sekitarnya. (*) 

Pewarta : Oleh Masnun
Editor : Masnun
Copyright © ANTARA 2024