Mataram (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, mengatakan program pemilihan sampah dari rumah menjadi salah satu upaya mencegah munculnya limbah mikroplastik yang membuat sungai tercemar.
"Pilah sampah dari rumah ini menjadi satu upaya kita untuk mencegah sampah mikroplastik dibuang ke sungai. Namun sejauh mana hasilnya, perlu kita kaji," kata Kepala DLH Kota Mataram HM Kemal Islam di Mataram, Kamis, menyikapi hasil penelitian Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) NTB, yang menyebutkan salah satu sungai di Kota Mataram yakni Sungai Janguk tercemar mikroplastik.
Ia menjelaskan mikroplastik merupakan potongan plastik kecil yang berukuran kurang dari 0,5 mm sehingga dapat dengan mudah masuk ke tubuh hewan yang kemudian dikonsumsi oleh manusia dan meracuni tubuh manusia.
Diakuinya bahwa sampah plastik masih banyak ditemui pada aliran sungai yang melintasi Kota Mataram. Hanya saja dalam hal ini perlu diketahui apakah sampah itu dibuang oleh warga Kota Mataram, atau merupakan sampah kiriman dari hulu.
"Posisi kita saat ini berada di hilir, tapi dalam hal ini kita tidak bisa mengatakan alasan itu. Yang kita butuhkan saat ini adalah solusinya," katanya.
Terkait dengan itu, lanjutnya, dalam hal ini Pemerintah Kota Mataram perlu duduk bersama dengan kabupaten/kota lainnya, termasuk Walhi untuk mencari solusi mencegah pencemaran sampah mikroplastik.
"Misalnya, apakah kita perlu memasang jaring sampah pada wilayah perbatasan atau solusi lainnya. Kalau kita duduk bersama dan punya komitmen sama, Insya Allah sampah mikroplastik bisa kita tangani," katanya.
Bahkan, tambahnya, apabila ada kebutuhan terkait dengan penyediaan anggaran, Pemerintah Kota Mataram tentu siap mengalokasikan anggaran untuk penanganan sampah mikroplastik.
"Prinsipnya, dalam hal ini kita siap. Kami juga berterima kasih kepada Walhi yang sudah melakukan dan memberikan hasil penelitian terhadap kualitas air sungai di Mataram yang tercemar mikroplastik," demikian Kemal Islam.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Program pilah sampah dari rumah cegah limbah mikroplastik di Mataram
"Pilah sampah dari rumah ini menjadi satu upaya kita untuk mencegah sampah mikroplastik dibuang ke sungai. Namun sejauh mana hasilnya, perlu kita kaji," kata Kepala DLH Kota Mataram HM Kemal Islam di Mataram, Kamis, menyikapi hasil penelitian Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) NTB, yang menyebutkan salah satu sungai di Kota Mataram yakni Sungai Janguk tercemar mikroplastik.
Ia menjelaskan mikroplastik merupakan potongan plastik kecil yang berukuran kurang dari 0,5 mm sehingga dapat dengan mudah masuk ke tubuh hewan yang kemudian dikonsumsi oleh manusia dan meracuni tubuh manusia.
Diakuinya bahwa sampah plastik masih banyak ditemui pada aliran sungai yang melintasi Kota Mataram. Hanya saja dalam hal ini perlu diketahui apakah sampah itu dibuang oleh warga Kota Mataram, atau merupakan sampah kiriman dari hulu.
"Posisi kita saat ini berada di hilir, tapi dalam hal ini kita tidak bisa mengatakan alasan itu. Yang kita butuhkan saat ini adalah solusinya," katanya.
Terkait dengan itu, lanjutnya, dalam hal ini Pemerintah Kota Mataram perlu duduk bersama dengan kabupaten/kota lainnya, termasuk Walhi untuk mencari solusi mencegah pencemaran sampah mikroplastik.
"Misalnya, apakah kita perlu memasang jaring sampah pada wilayah perbatasan atau solusi lainnya. Kalau kita duduk bersama dan punya komitmen sama, Insya Allah sampah mikroplastik bisa kita tangani," katanya.
Bahkan, tambahnya, apabila ada kebutuhan terkait dengan penyediaan anggaran, Pemerintah Kota Mataram tentu siap mengalokasikan anggaran untuk penanganan sampah mikroplastik.
"Prinsipnya, dalam hal ini kita siap. Kami juga berterima kasih kepada Walhi yang sudah melakukan dan memberikan hasil penelitian terhadap kualitas air sungai di Mataram yang tercemar mikroplastik," demikian Kemal Islam.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Program pilah sampah dari rumah cegah limbah mikroplastik di Mataram