Jakarta (ANTARA) - Danau Toba yang terletak di Provinsi Sumatera Utara diyakini akan menjadi tujuan kunjungan jutaan wisatawan di 2023 karena salah satu destinasi pariwisata super prioritas Indonesia itu menjadi tuan rumah ajang balapan bergengsi F1 Powerboat (F1 H2O) World Championship.
“Targetnya 1,3 juta perjalanan akan menuju ke Danau Toba, nasional maupun internasional,” kata Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), Usman Kansong, melalui siaran pers di Jakarta, Kamis malam.
Menurut Usman, tahun 2023 memang menjadi tahun yang penting dalam upaya Indonesia membalikkan kondisi perekonomian usai hantaman pandemi COVID-19. "Khusus sektor pariwisata adalah melalui program unggulan 'Bangga Berwisata di Indonesia'. Salah satu momentumnya adalah event F1 Powerboat ini,” kata dia.
Selain karena keindahan alamnya, Danau Toba secara umum menjadi penyangga kehidupan masyarakat di beberapa kabupaten sekitar seperti Simalungun, Dairi, Karo, Tapanuli Utara, Toba Samosir, Samosir, Pakpak Bharat, dan Humbang Hasundutan.
Maka itu pemerintah pun meyakini mengembangkan kawasan Danau Toba, selain akan membuat nama Indonesia makin dikenal dunia terkait keindahan alamnya, juga mendorong roda perekonomian masyarakat di sekitar, khususnya melalui sektor pariwisata.
Sebagai kesiapan memanfaatkan ajang internasional seperti F1 H2O, pemerintah pun, kata Usman, telah mendorong sekitar 30 juta pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) melalui berbagai program yang digelontorkan dalam memasuki era teknologi 4.0, termasuk para pelaku yang berada di sekitar Danau Toba. Mereka diharapkan cakap memanfaatkan setiap event nasional maupun internasional, promosi berbagai keunggulan produknya.
“Ini akan kita dorong. Kita bantu mereka dalam mempromosikan produk, melalui media sosial misalnya, selain tentu promosi Danau Tobanya sendiri sebagai salah satu destinasi super prioritas,” katanya.
F1 H2O World Championship Danau Toba Sumatera Utara menurut rencana akan dihelat pada 24-26 Februari 2023. Melalui ajang ini, pariwisata Indonesia termasuk UMKM di dalamnya diyakini siap menuju level dunia kembali usai pandemi COVID-19. Oleh karena itu, Kemkominfo, seperti pada gelaran-gelaran lain sebelumnya, telah menyiapkan infrastruktur telekomunikasi, termasuk layanan komunikasi publik.
“Untuk layanan komunikasi publiknya, Kominfo bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan ekonomi kreatif (Kemenparekraf) telah mengomunikasikan ke dalam dan ke luar (negeri) dengan berbagai media, baik televisi, media online, media sosial, bahkan media luar ruang,” ujar Usnan.
Sementara terkait kecepatan dan kekuatan jaringan internet misalnya, dipastikan turut menjadi layanan saat ajang adu cepat di atas air tingkat dunia tersebut digelar. “Selain pengunjung dan penonton, UMKM di sekitar Danau Toba tentu akan menerima manfaat karena bisa mempromosikan hasil ataupun produknya bahkan hingga ke pelosok dunia,” kata Usman.
Usman mengatakan bahwa penyiapan infrastruktur telekomunikasi, khususnya jaringan internet 4G di lokasi acara F1 H2O nanti, menjadi penting dilakukan, salah satunya agar kegiatan promosi misalnya, bisa langsung dari Danau Toba.
“Pak Luhut (Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan) sudah berkomunikasi dengan Menkominfo (Menteri Kominfo Johnny G Plate) untuk kita mempersiapkan infrastruktur telekomunikasi agar komunikasi lancar dan promosi bisa dilakukan langsung dari Danau Toba,” jelas Usman.
Meski begitu, hal utama yang ditekankan Usman adalah bagaimana mempersiapkan masyarakat termasuk pelaku UMKM khususnya di daerah Danau Toba dan sekitarnya, menjadi tuan rumah yang baik bagi tamu atau wisatawan. “Kita ingin level daerah akan merata. Misal akan sama seperti di Bali, Jogja dan beberapa daerah di Indonesia yang memang telah menjadi daerah target kunjungan wisatawan,” ujar Usman.
Danau Toba Siap Sambut 20 Tim Balap Dunia
Sementara itu, Deputi Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kementerian Koordinator Bidang kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Odo RM Manuhutu, menjelaskan bahwa balapan F1 H2O Indonesia akan diikuti sekitar 20 tim.
Saat ini kesiapan lokasi balapan sudah mencapai 40 persen. Diharapkan pada 10 Februasi 2023 sudah sepenuhnya bisa dipergunakan. “Kontainer yang akan mengangkut powerboat akan tiba 16 Januari mendatang sebanyak 12 kontainer dan pada februari enam kontainer,” jelas Odo.
Saat ini pemerintah sedang fokus merapikan kawasan Danau Toba dan hotel-hotel di sekitar lokasi, termasuk peremajaan beberapa titik. “Selain itu kami juga melakukan pelatihan-pelatihan bagi UMKM dan pelaku pariwisata khususnya terkait untuk hospitality," kata dia.
Baca juga: Menparekraf pastikan Toba tuan rumah lomba perahu cepat dunia
Baca juga: Tuan rumah F1H2O, Danau Toba jadi sorotan dunia
Odo pun optimistis gelaran F1 H2O Danau Toba akan berjalan sukses seperti event balap motor MotoGP di Mandalika 2022. Hal ini karena animo masyarakat sekitar dan daerah lain yang cukup tinggi. Dampak F1 H2O ini diyakini juga akan sama seperti MotoGP Mandalika, bahkan seperti Piala Dunia di Qatar yang baru berakhir. Dampak yang akan dirasakan, katanya, bahkan tiga hingga empat tahun ke depan. “Animonya sudah banyak, bahkan saya memperoleh informasi dari BUMN aviasi pariwisata, animonya sangat besar dan masyarakat ingin cepat-cepat dibuka penjualan tiketnya,” pungkas dia.
Danau Toba menjadi tuan rumah ke-40 setelah 39 kali ajang internasional tersebut digelar di berbagai negara. Diperkirakan ada sekitar 20 hingga 25 ribu orang yang akan berkunjung ke Danau Toba saat balapan F1 Powerboat digelar.
“Targetnya 1,3 juta perjalanan akan menuju ke Danau Toba, nasional maupun internasional,” kata Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), Usman Kansong, melalui siaran pers di Jakarta, Kamis malam.
Menurut Usman, tahun 2023 memang menjadi tahun yang penting dalam upaya Indonesia membalikkan kondisi perekonomian usai hantaman pandemi COVID-19. "Khusus sektor pariwisata adalah melalui program unggulan 'Bangga Berwisata di Indonesia'. Salah satu momentumnya adalah event F1 Powerboat ini,” kata dia.
Selain karena keindahan alamnya, Danau Toba secara umum menjadi penyangga kehidupan masyarakat di beberapa kabupaten sekitar seperti Simalungun, Dairi, Karo, Tapanuli Utara, Toba Samosir, Samosir, Pakpak Bharat, dan Humbang Hasundutan.
Maka itu pemerintah pun meyakini mengembangkan kawasan Danau Toba, selain akan membuat nama Indonesia makin dikenal dunia terkait keindahan alamnya, juga mendorong roda perekonomian masyarakat di sekitar, khususnya melalui sektor pariwisata.
Sebagai kesiapan memanfaatkan ajang internasional seperti F1 H2O, pemerintah pun, kata Usman, telah mendorong sekitar 30 juta pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) melalui berbagai program yang digelontorkan dalam memasuki era teknologi 4.0, termasuk para pelaku yang berada di sekitar Danau Toba. Mereka diharapkan cakap memanfaatkan setiap event nasional maupun internasional, promosi berbagai keunggulan produknya.
“Ini akan kita dorong. Kita bantu mereka dalam mempromosikan produk, melalui media sosial misalnya, selain tentu promosi Danau Tobanya sendiri sebagai salah satu destinasi super prioritas,” katanya.
F1 H2O World Championship Danau Toba Sumatera Utara menurut rencana akan dihelat pada 24-26 Februari 2023. Melalui ajang ini, pariwisata Indonesia termasuk UMKM di dalamnya diyakini siap menuju level dunia kembali usai pandemi COVID-19. Oleh karena itu, Kemkominfo, seperti pada gelaran-gelaran lain sebelumnya, telah menyiapkan infrastruktur telekomunikasi, termasuk layanan komunikasi publik.
“Untuk layanan komunikasi publiknya, Kominfo bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan ekonomi kreatif (Kemenparekraf) telah mengomunikasikan ke dalam dan ke luar (negeri) dengan berbagai media, baik televisi, media online, media sosial, bahkan media luar ruang,” ujar Usnan.
Sementara terkait kecepatan dan kekuatan jaringan internet misalnya, dipastikan turut menjadi layanan saat ajang adu cepat di atas air tingkat dunia tersebut digelar. “Selain pengunjung dan penonton, UMKM di sekitar Danau Toba tentu akan menerima manfaat karena bisa mempromosikan hasil ataupun produknya bahkan hingga ke pelosok dunia,” kata Usman.
Usman mengatakan bahwa penyiapan infrastruktur telekomunikasi, khususnya jaringan internet 4G di lokasi acara F1 H2O nanti, menjadi penting dilakukan, salah satunya agar kegiatan promosi misalnya, bisa langsung dari Danau Toba.
“Pak Luhut (Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan) sudah berkomunikasi dengan Menkominfo (Menteri Kominfo Johnny G Plate) untuk kita mempersiapkan infrastruktur telekomunikasi agar komunikasi lancar dan promosi bisa dilakukan langsung dari Danau Toba,” jelas Usman.
Meski begitu, hal utama yang ditekankan Usman adalah bagaimana mempersiapkan masyarakat termasuk pelaku UMKM khususnya di daerah Danau Toba dan sekitarnya, menjadi tuan rumah yang baik bagi tamu atau wisatawan. “Kita ingin level daerah akan merata. Misal akan sama seperti di Bali, Jogja dan beberapa daerah di Indonesia yang memang telah menjadi daerah target kunjungan wisatawan,” ujar Usman.
Danau Toba Siap Sambut 20 Tim Balap Dunia
Sementara itu, Deputi Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kementerian Koordinator Bidang kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Odo RM Manuhutu, menjelaskan bahwa balapan F1 H2O Indonesia akan diikuti sekitar 20 tim.
Saat ini kesiapan lokasi balapan sudah mencapai 40 persen. Diharapkan pada 10 Februasi 2023 sudah sepenuhnya bisa dipergunakan. “Kontainer yang akan mengangkut powerboat akan tiba 16 Januari mendatang sebanyak 12 kontainer dan pada februari enam kontainer,” jelas Odo.
Saat ini pemerintah sedang fokus merapikan kawasan Danau Toba dan hotel-hotel di sekitar lokasi, termasuk peremajaan beberapa titik. “Selain itu kami juga melakukan pelatihan-pelatihan bagi UMKM dan pelaku pariwisata khususnya terkait untuk hospitality," kata dia.
Baca juga: Menparekraf pastikan Toba tuan rumah lomba perahu cepat dunia
Baca juga: Tuan rumah F1H2O, Danau Toba jadi sorotan dunia
Odo pun optimistis gelaran F1 H2O Danau Toba akan berjalan sukses seperti event balap motor MotoGP di Mandalika 2022. Hal ini karena animo masyarakat sekitar dan daerah lain yang cukup tinggi. Dampak F1 H2O ini diyakini juga akan sama seperti MotoGP Mandalika, bahkan seperti Piala Dunia di Qatar yang baru berakhir. Dampak yang akan dirasakan, katanya, bahkan tiga hingga empat tahun ke depan. “Animonya sudah banyak, bahkan saya memperoleh informasi dari BUMN aviasi pariwisata, animonya sangat besar dan masyarakat ingin cepat-cepat dibuka penjualan tiketnya,” pungkas dia.
Danau Toba menjadi tuan rumah ke-40 setelah 39 kali ajang internasional tersebut digelar di berbagai negara. Diperkirakan ada sekitar 20 hingga 25 ribu orang yang akan berkunjung ke Danau Toba saat balapan F1 Powerboat digelar.