Mataram (Antara Mataram) - Maskapai penerbangan Jetstar Airways mulai melayani rute Perth Australia ke Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Indonesia, empat kali seminggu yakni Selasa, Kamis, Jumat dan Minggu.
Penerbangan perdana rute Perth-Lombok direalisasikan Selasa, menggunakan pesawat Airbus A320, yang mengangkut 150 orang penumpang.
Kepala Komersial dan Operasional Jetstar Nigel Fanning juga ikut dalam penerbangan perdana ke Pulau Lombok.
Jetstar A320 itu mendarat mulus di Bandara Internasional Lombok (BIL) pukul 14.10 Wita, setelah menempuh penerbangan tiga jam 40 menit dari Perth.
Penerbangan perdana ke Lombok itu juga mengangkut 28 orang rombongan "familiarization trip" (fam trip), yang difasilitasi oleh Kantor perwakilan kunjungan pariwisata Indonesia atau VITO (Visit Indonesia Tourism Officer) di Australia.
Rombongan "fam trip" itu terdiri dari agen perjalanan, pers, dan staf Jetstar, yang akan berwisata di Pulau Lombok hingga 29 September 2013.
Pimpinan Jetstar dan rombongan Famtrip dari Perth, Australia, itu disambut oleh Wakil Gubernur NTB H Muhamad Amin dan anggota DPRD NTB beserta pejabat lainnya, termasuk pengurus Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) NTB.
Ketua Lombok Hotel Asosiasi Stephen Servine yang juga berasal dari Australia, ikut menyambut rombongan tersebut.
Pada kesempatan itu, Nigel mengungkapkan bahwa manajemen Jetstar membuka rute penerbangan langsung Perth-Lombok karena cukup banyak warga Australia yang berminat melakukan kunjungan ke wilayah NTB.
"Banyak orang di sana (Australia) yang ingin ke Lombok sehingga kami buka rute ini, dan kami menargetkan dapat membawa 100 ribu orang penumpang setiap tahun, ke Pulau Lombok," ujarnya.
Ia berharap, setiap kursi pesawat dalam setiap penerbangan dapat terisi 80 persen, agar rute penerbangan itu dapat terus dilanjutkan.
Sementara itu, Wakil Gubernur NTB H Muhammad Amin mengapresiasi maskapai penerbangan Jetstar yang telah merealisasikan rute penerbangan langsung Perth-Lombok itu.
"Hari ini merupakan sejarah dalam dunia pariwisata, karena penerbangan langsung Perth-Lombok ini akan memacu kunjungan wisatawan Australia ke NTB lebih banyak lagi. Tentu akan mendatangkan nilai tambah bagi masyarakat NTB," ujarnya.
Amin berharap, berbagai pihak terutama pelaku pariwisata di wilayah NTB memberi dukungan nyata kepada keberlanjutan penerbangan langsung itu.
"Semua pihak di NTB juga harus menciptakan suasana aman dan damai agar wisatawan mancanegara dan domestik betah berada di wilayah ini. Media massa pun diharapkan kerja samanya," ujarnya.
Maskapai penerbangan Jetstar Airways yang berbasis di Australia dan Selandia Baru merupakan bagian dari Grup Jetstar, jaringan maskapai penerbangan yang berbasis nilai ekonomis, yang menyediakan penerbangan bertarif murah diseluruh wilayah Asia Pasifik.
Jetstar Airways di Australia dan Selandia Baru, yang berkantor pusat di Melbourne, dan merupakan bagian integral dari dua strategi merek Grup Qantas, yakni beroperasi dalam pasar wisata dan pasar yang menghargai nilai tambah.
Jetstar Airways Pty Limited, sebagai anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki Grup Qantas, pertama kali mengoperasikan penerbangan bertarif murah pada Mei 2004.
Armada Jetstar yang terdapat di Australia dan Selandia Baru dengan mengoperasikan 64 unit pesawat udara (per Februari 2011), termasuk 50 Airbus A320, 6 Airbus A321 dan 8 Airbus A330-200.
Grup Jetstar telah menerbangkan lebih dari 75 juta penumpang sejak diluncurkan pada 2004. Dalam tahun finansial yang berakhir Juni 2011 yang lalu, Grup Jetstar telah membawa lebih dari 20 juta penumpang.
Grup Jetstar telah berkembang dari 400 karyawan pada 2004 sampai lebih dari 7.000 karyawan di seluruh Asia Pasifik.
Grup Jetstar dipimpin oleh Chief Executive Officer Jayne Hrdlicka. Para CEO dalam jaringan penerbangan Jetstar adalah David Hall (Jetstar Australia and New Zealand), Barathan Pasupathi (Jetstar Asia), Miyuki Suzuki (Jetstar Japan) dan Le Hong Ha (Jetstar Pacific). (*)
Penerbangan perdana rute Perth-Lombok direalisasikan Selasa, menggunakan pesawat Airbus A320, yang mengangkut 150 orang penumpang.
Kepala Komersial dan Operasional Jetstar Nigel Fanning juga ikut dalam penerbangan perdana ke Pulau Lombok.
Jetstar A320 itu mendarat mulus di Bandara Internasional Lombok (BIL) pukul 14.10 Wita, setelah menempuh penerbangan tiga jam 40 menit dari Perth.
Penerbangan perdana ke Lombok itu juga mengangkut 28 orang rombongan "familiarization trip" (fam trip), yang difasilitasi oleh Kantor perwakilan kunjungan pariwisata Indonesia atau VITO (Visit Indonesia Tourism Officer) di Australia.
Rombongan "fam trip" itu terdiri dari agen perjalanan, pers, dan staf Jetstar, yang akan berwisata di Pulau Lombok hingga 29 September 2013.
Pimpinan Jetstar dan rombongan Famtrip dari Perth, Australia, itu disambut oleh Wakil Gubernur NTB H Muhamad Amin dan anggota DPRD NTB beserta pejabat lainnya, termasuk pengurus Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) NTB.
Ketua Lombok Hotel Asosiasi Stephen Servine yang juga berasal dari Australia, ikut menyambut rombongan tersebut.
Pada kesempatan itu, Nigel mengungkapkan bahwa manajemen Jetstar membuka rute penerbangan langsung Perth-Lombok karena cukup banyak warga Australia yang berminat melakukan kunjungan ke wilayah NTB.
"Banyak orang di sana (Australia) yang ingin ke Lombok sehingga kami buka rute ini, dan kami menargetkan dapat membawa 100 ribu orang penumpang setiap tahun, ke Pulau Lombok," ujarnya.
Ia berharap, setiap kursi pesawat dalam setiap penerbangan dapat terisi 80 persen, agar rute penerbangan itu dapat terus dilanjutkan.
Sementara itu, Wakil Gubernur NTB H Muhammad Amin mengapresiasi maskapai penerbangan Jetstar yang telah merealisasikan rute penerbangan langsung Perth-Lombok itu.
"Hari ini merupakan sejarah dalam dunia pariwisata, karena penerbangan langsung Perth-Lombok ini akan memacu kunjungan wisatawan Australia ke NTB lebih banyak lagi. Tentu akan mendatangkan nilai tambah bagi masyarakat NTB," ujarnya.
Amin berharap, berbagai pihak terutama pelaku pariwisata di wilayah NTB memberi dukungan nyata kepada keberlanjutan penerbangan langsung itu.
"Semua pihak di NTB juga harus menciptakan suasana aman dan damai agar wisatawan mancanegara dan domestik betah berada di wilayah ini. Media massa pun diharapkan kerja samanya," ujarnya.
Maskapai penerbangan Jetstar Airways yang berbasis di Australia dan Selandia Baru merupakan bagian dari Grup Jetstar, jaringan maskapai penerbangan yang berbasis nilai ekonomis, yang menyediakan penerbangan bertarif murah diseluruh wilayah Asia Pasifik.
Jetstar Airways di Australia dan Selandia Baru, yang berkantor pusat di Melbourne, dan merupakan bagian integral dari dua strategi merek Grup Qantas, yakni beroperasi dalam pasar wisata dan pasar yang menghargai nilai tambah.
Jetstar Airways Pty Limited, sebagai anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki Grup Qantas, pertama kali mengoperasikan penerbangan bertarif murah pada Mei 2004.
Armada Jetstar yang terdapat di Australia dan Selandia Baru dengan mengoperasikan 64 unit pesawat udara (per Februari 2011), termasuk 50 Airbus A320, 6 Airbus A321 dan 8 Airbus A330-200.
Grup Jetstar telah menerbangkan lebih dari 75 juta penumpang sejak diluncurkan pada 2004. Dalam tahun finansial yang berakhir Juni 2011 yang lalu, Grup Jetstar telah membawa lebih dari 20 juta penumpang.
Grup Jetstar telah berkembang dari 400 karyawan pada 2004 sampai lebih dari 7.000 karyawan di seluruh Asia Pasifik.
Grup Jetstar dipimpin oleh Chief Executive Officer Jayne Hrdlicka. Para CEO dalam jaringan penerbangan Jetstar adalah David Hall (Jetstar Australia and New Zealand), Barathan Pasupathi (Jetstar Asia), Miyuki Suzuki (Jetstar Japan) dan Le Hong Ha (Jetstar Pacific). (*)