Denpasar (ANTARA) -
PLN UID Bali memberdayakan 931 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sepanjang tahun 2022 di bawah binaan Rumah BUMN Denpasar melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan guna membantu mendukung pemulihan ekonomi warga.
“PLN Peduli hadir melalui program-program pemberdayaan UMKM yang dirasakan langsung oleh para pelaku dengan mengintervensi baik dari sisi produksi, pemasaran, peningkatan skill, serta bantuan perlengkapan untuk usaha mereka,” kata Manajer Komunikasi TJSL PLN UID Bali I Made Arya di Denpasar, Bali, Senin.
Made mengatakan sebagai perusahaan yang bergerak di bidang ketenagalistrikan, terus memperhatikan dampak lingkungan dan sosial yang ditimbulkan selain memastikan keandalan pasokan listrik.
“Hal ini sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDG’s) dan ISO 26000 yakni dalam menjalankan tugasnya mengalikan listrik kepada masyarakat, PLN juga turut serta mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat salah satunya peningkatan kapasitas UMKM melalui PLN Peduli," kata dia.
Made mengatakan sepanjang tahun 2022, PLN mampu merealisasikan bantuan PLN Peduli di bidang sosial hingga 54,8 persen, dan di bidang ekonomi dan lingkungan yang masing-masing sebesar 31, 13 persen dan 11, 33 persen, serta di bidang hukum dan tata kelola sebesar 2,65 persen.
“Untuk tahun 2023, PLN telah menyusun berbagai program yang diharapkan mampu memberikan dampak berkelanjutan kepada masyarakat baik program peningkatan ekonomi melalui peningkatan kapasitas UMKM, pendidikan, serta sosial yang realisasinya diupayakan segera pada triwulan pertama tahun ini,” kata dia.
Ia menambahkan, ke depannya PLN akan terus menghadirkan pemerataan dan pengembangan ekonomi masyarakat melalui program-program TJSL PLN Peduli yang dijalankan dengan melihat keunggulan, serta potensi yang dimiliki oleh masyarakat lokal dan mengelaborasinya dengan teknologi ramah lingkungan yang sejalan dengan program-program PLN.
Salah satu kisah menarik penerima manfaat TJSL PLN melalui Rumah BUMN Denpasar adalah Jamu Bu Desak yang memanfaatkan bantuan PLN berupa kompor induksi. Usaha yang dirintis oleh Desak Putu Ayu Suartini ini kini mampu mendongkrak pendapatan usahanya hingga 40 persen.
Baca juga: PLN menghabiskan Rp3,8 miliar untuk 42 program TJSL di NTB-NTT
Baca juga: Gunakan PLN Mobile terus, siapa tahu dapat mobil listrik
Baca juga: PLN menghabiskan Rp3,8 miliar untuk 42 program TJSL di NTB-NTT
Baca juga: Gunakan PLN Mobile terus, siapa tahu dapat mobil listrik
“Ada peningkatan omzet setelah memakai kompor induksi hingga 40 persen, dari yang sebelumnya Rp12 juta per bulan, kini bisa meningkat hingga mencapai Rp16,8 juta rupiah per bulannya,” kata Suartini.
Suartini memanfaatkan kompor induksi dari PLN untuk memasak jamu ini, merasa memasak jamu dengan kompor ini bisa lebih cepat karena panasnya bisa diatur. “Walaupun tidak ada api, kompor induksi menghasilkan panas yang lebih cepat di wajan, sehingga memasak jamu bisa lebih cepat dan hemat waktu,” kata dia.