Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, segera membangun pasar ikan higienis di kampung nelayan Bintaro, Kecamatan Ampenan, untuk memudahkan nelayan menjual hasil tangkapan mereka.

"Pasar ikan higienis akan kami bangun di areal rumah susun sederhana sewa (rusunawa) nelayan di Bintaro, sehingga menjadi satu kesatuan dalam upaya pemberdayaan nelayan," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Mataram Irwan Harimansyah di Mataram, Rabu.

Menurutnya, untuk tahap awal pembangunan pasar ikan higienis telah disiapkan anggaran Rp500 juta bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) 2023. Anggaran tersebut akan dimanfaatkan untuk pembangunan lapak pedagang ikan.

Pembangunan lapak pedagang ikan menjadi prioritas utama untuk merelokasi aktivitas pedagang pasar ikan yang saat ini berada di jalur utama Jalan Saleh Sungkar atau jalur utama menuju objek wisata Senggigi, dengan kondisi yang kurang representatif termasuk aroma yang ditimbulkan setiap kali melintas di jalur tersebut.

Selain itu lokasi pasar ikan saat ini, sering kali mengganggu aktivitas lalu lintas karena mobil-mobil pengusaha yang membawa ikan dan pembeli parkir di badan jalan.

"Sementara itu pembangunan pasar ikan higienis yang kami rencanakan berada di dalam, dekat dengan pantai sehingga tidak mengganggu aktivitas lalu lintas," katanya.

Menurutnya, dalam konsep pembangunan pasar ikan higienis di areal Rusunawa Bintaro akan disiapkan fasilitas pendukung seperti tempat pemindangan, ruang pendingin untuk penyimpanan ikan, jaringan instalasi pengelolaan air limbah (IPAL) yang memadai, serta fasilitas lainnya.

"Dengan berbagai fasilitas yang akan dibangun di pasar ikan higienis tersebut, kebutuhan anggaran yang telah diajukan ke pemerintah pusat sekitar Rp14 miliar," katanya.

Terhadap relokasi aktivitas pasar ikan itu, Irwan, pihaknya sudah melakukan sosialisasi kepada para pedagang dan rata-rata mereka menyatakan siap direlokasi.

"Prinsipnya, kami akan siapkan pasar ikan higienis yang lebih representatif dan akan menjadi kesatuan dengan areal rusunawa nelayan," katanya.

Terkait ketersediaan lahan, Irwan mengatakan, pemerintah kota sudah menyiapkan lahan seluas 2,1 hektare untuk lahan rusunawa sekaligus pembangunan fasilitas pendukung termasuk pasar ikan higienis.

Dengan demikian, ke depan akan dilakukan dengan program penataan kawasan pesisir pantai agar kawasan Bintaro bisa menjadi sebuah destinasi wisata unggulan dengan berbagai kearifan lokal.

"Harapannya, rencana besar ini bisa terealisasi untuk mendukung peningkatan perekonomian dan kesejahteraan nelayan," katanya.

 

Pewarta : Nirkomala
Editor : Riza Fahriza
Copyright © ANTARA 2024