Jayapura (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua menyebutkan ekonomi daerah ini tumbuh 8,97 persen di 2022 dibandingkan dengan tahun 2021, didorong oleh mulai pulihnya perekonomian dampak dari COVID-19 lalu.
Kepala BPS Papua Adriana Helena Carolina, di Jayapura, Selasa, mengatakan dari sisi produksi, pertumbuhan terbesar terjadi pada lapangan usaha transportasi dan pergudangan sebesar 16,85 persen “Sementara dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen ekspor luar negeri sebesar 40,27 persen,” katanya lagi.
Menurut Adriana, pertumbuhan tersebut disebabkan meningkatnya penumpang berangkat, barang muat dan jasa pengiriman baik darat, laut maupun udara, dikarenakan sudah dibukanya semua akses transportasi dan mulai longgarnya protokol kesehatan dibandingkan tahun sebelumnya.
“Selain itu lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tinggi lainnya, yaitu pertambangan dan penggalian sebesar 16,13 persen dan pengadaan listrik dan gas sebesar 6,73 persen,” ujarnya pula.
Dia menjelaskan pertumbuhan ekonomi Papua pada 2022 yang tercatat tumbuh 8,97 persen merupakan andil dari seluruh lapangan usaha, terutama lapangan usaha yang memberikan kontribusi besar dalam perekonomian Papua.
“Yakni lapangan usaha pertambangan dan penggalian yang memberikan kontribusi sebesar 38,60 persen, kemudian konstruksi sebesar 13,75 persen, lalu pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 10,30 persen,” katanya lagi.
Baca juga: Nilai ekspor Sumbar Desember 2022 mencapai 194,49 juta dolar AS
Baca juga: Cabai rawit penyumbang inflasi terbesar di Jember Januari 2023
Dia menambahkan, perekonomian Papua berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku pada 2022 mencapai Rp262,52 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 172,90 triliun.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BPS sebut ekonomi Papua tumbuh 8,97 persen di 2022