London (ANTARA) - Saham-saham Inggris berakhir lebih tinggi pada perdagangan Selasa waktu setempat (7/2/2023), berbalik menguat dari penurunan sehari sebelumnya, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London terangkat 0,36 persen atau 28,00 poin menjadi menetap di 7.864,71 poin.
Indeks FTSE 100 tergerus 0,82 persen atau 65,09 poin menjadi 7.836,71 poin pada Senin (6/2/2023), setelah meningkat 1,04 persen atau 81,64 poin menjadi 7.901,80 poin pada Jumat (3/2/2023), dan menguat 0,76 persen atau 59,05 poin menjadi 7.820,16 poin pada Kamis (2/2/2023).
BP PLC, sebuah perusahaan industri minyak dan gas multinasional Inggris yang berkantor pusat di London melambung 7,95 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan atau blue chips.
Diikuti oleh saham perusahaan induk telekomunikasi multinasional Inggris BT Group PLC yang meningkat 2,61 persen; serta perusahaan industri minyak dan gas multinasional Inggris yang berkantor pusat di London, Shell PLC, menguat 2,36 persen.
Sementara itu, Evraz PLC, sebuah perusahaan manufaktur dan pertambangan baja multinasional Inggris yang sebagian dimiliki oleh oligarki Rusia membukukan kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan, dengan harga sahamnya terjungkal 12,59 persen.
Baca juga: Saham Jerman ditutup di zona merah, indeks merosot 0,16 persen
Baca juga: Saham Prancis rugi hari kedua, indeks menyusut 0,07 persen
Disusul oleh saham perusahaan pertambangan logam mulia Inggris-Rusia Polymetal International PLC yang anjlok 10,04 persen; serta perusahaan penerbitan dan pendidikan multinasional Inggris yang berkantor pusat di London, Pearson PC, kehilangan 2,78 persen.