Jambi (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi mendata ada puluhan mahasiswa asal Jambi yang berada di Turki ketika gempa bumi 7,8 SR mengguncang negara itu, dan seluruh mahasiswa tersebut sudah dievakuasi ke provinsi terdekat yang aman.
"Para mahasiswa Jambi yang sedang berkuliah di sana juga ikut terdampak, namun tidak ada korban luka dan jiwa, semuanya mereka dalam keadaan selamat dan telah di evakuasi dilokasi yang aman," kata Kepala Bagian Pelayanan Dasar Biro Kesejahteraan Rakyat Provinsi Jambi Watni di Jambi Jumat .
Ia mengaku belum bisa berkomunikasi dengan mereka karena kesulitan sinyal di sana akibat jaringan telekomunikasi putus-putus. "Belum diketahui sampai di provinsi tujuan jam berapa,” kata Watni.
Menanggapi pertannyaan apakah setelah evakuasi, mahasiswa tersebut akan dipulangkan ke Jambi, Watni menyebut belum sampai ke pembicaraan itu dan masih menempatkan mahasiswa di titik aman dulu. "Nanti untuk tahapan lanjutan kita akan komunikasi dengan Kemenlu dahulu," ucapnya.
Meski Diaspora Jambi tersebut telah dievakuasi ke lokasi yang relatif aman, Pemprov Jambi tetap akan mengirimkan surat melalui Badan Penghubung Jambi di Jakarta ke Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dengan tujuannya mencari data resmi yang pasti.
Baca juga: Harga minyak jatuh karena dampak gempa mereda
Baca juga: Sebanyak 123 WNI berhasil dievakuasi KBRI tiba di Ankara
Ia mengakui Pemprov Jambi tidak memegang data jumlah pasti mahasiswa yang berkuliah di Turki karena mahasiswa baru melaporkan diri saat tamat kuliah. “Saat berangkat berkuliah di luar negeri mereka tidak melaporkan ke kita, mereka komunikasinya dengan Kementerian Luar Negeri langsung, dan hanya saat tamat baru lapor kita dan untuk mahasiswa Jambi yang berada di Suriah yang juga terdampak gempa belum mendapatkan informasi lebih lanjut," kata Watni.
"Para mahasiswa Jambi yang sedang berkuliah di sana juga ikut terdampak, namun tidak ada korban luka dan jiwa, semuanya mereka dalam keadaan selamat dan telah di evakuasi dilokasi yang aman," kata Kepala Bagian Pelayanan Dasar Biro Kesejahteraan Rakyat Provinsi Jambi Watni di Jambi Jumat .
Ia mengaku belum bisa berkomunikasi dengan mereka karena kesulitan sinyal di sana akibat jaringan telekomunikasi putus-putus. "Belum diketahui sampai di provinsi tujuan jam berapa,” kata Watni.
Menanggapi pertannyaan apakah setelah evakuasi, mahasiswa tersebut akan dipulangkan ke Jambi, Watni menyebut belum sampai ke pembicaraan itu dan masih menempatkan mahasiswa di titik aman dulu. "Nanti untuk tahapan lanjutan kita akan komunikasi dengan Kemenlu dahulu," ucapnya.
Meski Diaspora Jambi tersebut telah dievakuasi ke lokasi yang relatif aman, Pemprov Jambi tetap akan mengirimkan surat melalui Badan Penghubung Jambi di Jakarta ke Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dengan tujuannya mencari data resmi yang pasti.
Baca juga: Harga minyak jatuh karena dampak gempa mereda
Baca juga: Sebanyak 123 WNI berhasil dievakuasi KBRI tiba di Ankara
Ia mengakui Pemprov Jambi tidak memegang data jumlah pasti mahasiswa yang berkuliah di Turki karena mahasiswa baru melaporkan diri saat tamat kuliah. “Saat berangkat berkuliah di luar negeri mereka tidak melaporkan ke kita, mereka komunikasinya dengan Kementerian Luar Negeri langsung, dan hanya saat tamat baru lapor kita dan untuk mahasiswa Jambi yang berada di Suriah yang juga terdampak gempa belum mendapatkan informasi lebih lanjut," kata Watni.