Jakarta (ANTARA) - Calon Ketua Umum PSSI periode 2023-2027 Fary Djemy Francis mengincar peluang tim nasional Indonesia tampil di Piala Dunia 2030 jika terpilih menjadi orang nomor satu di PSSI. Salah satu caranya, kata Fary dalam acara "Kaukus Sepak Bola Nasional - Nyalakan Nyali Membangun PSSI" yang diadakan PSSI Pers di Jakarta, Senin, adalah dengan meningkatkan kualitas kompetisi.
"Kompetisi harus menjadi industri, modern dan terdigitalisasi demi generasi emas menuju Piala Dunia 2030," ujar Ketua Departement Sport Intelligences PSSI 2016-2019 tersebut. Menurut Fary, Piala Dunia itu spesial lantaran menjadi edisi 100 tahun Piala Dunia sejak pertama kali digelar di Uruguay. Selain itu, pada tahun yang sama, PSSI juga akan berumur 100 tahun.
Oleh karena itu, pria asal Watampone, Sulawesi Selatan, tersebut meminta semua pihak yang terkait untuk selalu menanamkan cinta dan persatuan demi sepak bola. Sebab, anggota DPR RI 2009-2014 dan 2014-2019 itu menegaskan bahwa sepak bola nasional adalah harga diri bangsa dan rakyat Indonesia.
Namun, Fary juga mengingatkan, rasa cinta dan semangat persatuan mesti diiringi dengan niat untuk berubah. Sepak bola Indonesia, berdasarkan penilaiannya, saat ini tertinggal bahkan dari negara-negara ASEAN lain seperti Malaysia, Thailand, Vietnam dan Singapura, terutama dari sisi kompetisi profesional Liga 1. "Sepak bola itu cinta, mencintai kompetisi yang sehat dan teratur, juga mencintai tim nasional semua umur. Jadi saya mengajak semuanya agar jangan mau lagi ribut, terpecah belah," tutur Fary.
Baca juga: Menpora sebut Iwan Bule tetap jadi bagian sepak bola
Baca juga: Asprov PSSI kantongi izin pertandingan Liga 3
Fary Djemy Francis menjadi salah satu dari lima calon ketua umum PSSI 2023-2027 selain AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, Arif Putra Wicaksono, Doni Setiabudi dan Erick Thohir. Pemilihan para anggota Komite Eksekutif PSSI 2023-2027 tersebut dilakukan di Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI pada 16 Februari 2023.
"Kompetisi harus menjadi industri, modern dan terdigitalisasi demi generasi emas menuju Piala Dunia 2030," ujar Ketua Departement Sport Intelligences PSSI 2016-2019 tersebut. Menurut Fary, Piala Dunia itu spesial lantaran menjadi edisi 100 tahun Piala Dunia sejak pertama kali digelar di Uruguay. Selain itu, pada tahun yang sama, PSSI juga akan berumur 100 tahun.
Oleh karena itu, pria asal Watampone, Sulawesi Selatan, tersebut meminta semua pihak yang terkait untuk selalu menanamkan cinta dan persatuan demi sepak bola. Sebab, anggota DPR RI 2009-2014 dan 2014-2019 itu menegaskan bahwa sepak bola nasional adalah harga diri bangsa dan rakyat Indonesia.
Namun, Fary juga mengingatkan, rasa cinta dan semangat persatuan mesti diiringi dengan niat untuk berubah. Sepak bola Indonesia, berdasarkan penilaiannya, saat ini tertinggal bahkan dari negara-negara ASEAN lain seperti Malaysia, Thailand, Vietnam dan Singapura, terutama dari sisi kompetisi profesional Liga 1. "Sepak bola itu cinta, mencintai kompetisi yang sehat dan teratur, juga mencintai tim nasional semua umur. Jadi saya mengajak semuanya agar jangan mau lagi ribut, terpecah belah," tutur Fary.
Baca juga: Menpora sebut Iwan Bule tetap jadi bagian sepak bola
Baca juga: Asprov PSSI kantongi izin pertandingan Liga 3
Fary Djemy Francis menjadi salah satu dari lima calon ketua umum PSSI 2023-2027 selain AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, Arif Putra Wicaksono, Doni Setiabudi dan Erick Thohir. Pemilihan para anggota Komite Eksekutif PSSI 2023-2027 tersebut dilakukan di Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI pada 16 Februari 2023.