Jakarta (ANTARA) - Direktur Bisnis dan Pemasaran PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) Aulia Mulki Oemar menilai tenaga konstruksi perlu membekali diri dengan pengetahuan melalui pelatihan dan praktik secara langsung guna meningkatkan keterampilan dan kompetensi agar berdaya saing.
"Daya saing inilah yang akan mendongkrak produktiivitas dan taraf kesejahteraan para tenaga konstruksi," ujar Aulia dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa. SIG menggelar program pelatihan peningkatan keterampilan dan kompetensi ahli konstruksi (AKSI) sejak 6 Maret-Mei 2023 yang diikuti 3.915 tenaga konstruksi dari berbagai wilayah.
Sejumlah wilayah tersebut mencakup Provinsi Jawa Timur (Malang Raya, Kabupaten Blitar, Pasuruan, Kediri, Pasuruan, Jombang), Daerah Istimewa Yogyakarta, Kota Bandung Jawa Barat, Kota Bandar Lampung, Kota Palembang Sumatra Selatan, dan Kota Medan Sumatra Utara.
Pelatihan meliputi praktik konstruksi dasar, antara lain teknik pemasangan bata merah, plester dinding untuk finishing permukaan tembok agar lebih halus, rapi, dan rata, serta acian untuk menghaluskan hasil plester dinding.
Para peserta pelatihan juga diberikan pengetahuan dasar material semen, agregat dan beton, prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), metode konstruksi yang efektif dan efisien, konsep rumah sehat yang dibangun dengan prinsip konstruksi berkelanjutan, serta pengenalan produk-produk SIG dan proses produksi semen.
"Pelatihan yang digelar oleh SIG secara berkesinambungan ini juga merupakan upaya untuk meningkatkan engagement melalui penguatan sinergi dan kolaborasi dengan tenaga konstruksi sebagai mitra utama penentu keputusan end-user dalam pemilihan material bangunan," kata Aulia.
Lebih lanjut, AKSI turut mengajak tenaga konstruksi berpartisipasi dalam pembangunan sarana umum yang bermanfaat bagi masyarakat.
"SIG juga berkontribusi membangun fasilitas umum berupa bangku taman. 110 bangku taman dibangun di Malang Raya dan 10 bangku taman, masing masing di Kota Palembang, Kota Bandar Lampung, Kota Bandung dan Kota Yogyakarta," ujar Aulia.
Selain pelatihan dan pembangunan fasilitas umum, SIG memberikan pula layanan konsultasi bangunan terkait teknis, Rencana Anggaran Biaya (RAB) pembangunan, produk, hingga desain bangunan.
Baca juga: Menperin sebut kebijakan hilirisasi logam fokus pada lima komoditas
Baca juga: BP3MI NTB sosialisasi peluang kerja perawat di luar negeri
Saat ini, lanjut Aulia, telah terdaftar 19.477 tenaga konstruksi di seluruh Indonesia yang tergabung dalam komunitas ahli konstruksi yang dimiliki SIG, yaitu Jago Bangunan, Abang Jago, dan Prime Builder.
Salah satu pekerja konstruksi bernama Robi Deni Cahyadi yang sudah berprofesi sebagai tukang selama lima tahun sangat antusias untuk mengikuti pelatihan SIG. "Saya sendiri sangat antusias karena banyak hal yang bisa kami dapatkan terutama komunikasi dan konstruksi. Terima kasih SIG, saya dan teman-teman berharap SIG terus maju dan kita bisa selalu beriringan," ujar Robi yang berasal dari Bandung.