Jakarta (ANTARA) - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan investasi portofolio mencatat arus masuk bersih (net inflow) sebesar 6 miliar dolar AS hingga 14 Februari 2023.
"Aliran masuk modal asing di pasar keuangan domestik juga meningkat, tercermin dari investasi portofolio yang mencatat net inflows sebesar 6 miliar dolar AS hingga 14 Februari 2023," kata Perry dalam Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI Februari 2023 yang dipantau dalam jaringan di Jakarta, Kamis.
Selain itu, Perry menuturkan prospek neraca pembayaran Indonesia (NPI) 2023 diperkirakan tetap baik dengan transaksi berjalan yang terjaga dalam kisaran surplus 0,4 persen sampai dengan defisit 0,4 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Neraca transaksi modal dan finansial juga diproyeksikan mencatat surplus didukung oleh aliran masuk modal asing dalam bentuk penanaman modal asing (PMA) dan investasi portofolio, sejalan dengan persepsi positif investor terhadap prospek ekonomi nasional dan iklim investasi di dalam negeri yang tetap baik.
Sementara itu, NPI pada 2022 diperkirakan mencatat surplus, ditopang oleh surplus transaksi berjalan pada kisaran 0,4 persen hingga 1,2 persen dari PDB, di tengah defisit transaksi modal dan finansial akibat tingginya ketidakpastian pasar keuangan global.
Baca juga: BI proyeksikan pertumbuhan ekonomi Jateng 2023 tetap kuat
Baca juga: Bank IBK Indonesia 'right issue' Rp1,2 triliun
"Neraca pembayaran Indonesia tetap baik dan mendukung ketahanan eksternal," ujar Perry. Perkembangan terkini menunjukkan neraca perdagangan Januari 2023 mencatat surplus cukup tinggi sebesar 3,87 miliar dolar AS dipengaruhi oleh kinerja ekspor nonmigas yang tetap kuat.
Posisi cadangan devisa Indonesia akhir Januari 2023 meningkat menjadi 139,4 miliar dolar AS, setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau enam bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.
"Aliran masuk modal asing di pasar keuangan domestik juga meningkat, tercermin dari investasi portofolio yang mencatat net inflows sebesar 6 miliar dolar AS hingga 14 Februari 2023," kata Perry dalam Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI Februari 2023 yang dipantau dalam jaringan di Jakarta, Kamis.
Selain itu, Perry menuturkan prospek neraca pembayaran Indonesia (NPI) 2023 diperkirakan tetap baik dengan transaksi berjalan yang terjaga dalam kisaran surplus 0,4 persen sampai dengan defisit 0,4 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Neraca transaksi modal dan finansial juga diproyeksikan mencatat surplus didukung oleh aliran masuk modal asing dalam bentuk penanaman modal asing (PMA) dan investasi portofolio, sejalan dengan persepsi positif investor terhadap prospek ekonomi nasional dan iklim investasi di dalam negeri yang tetap baik.
Sementara itu, NPI pada 2022 diperkirakan mencatat surplus, ditopang oleh surplus transaksi berjalan pada kisaran 0,4 persen hingga 1,2 persen dari PDB, di tengah defisit transaksi modal dan finansial akibat tingginya ketidakpastian pasar keuangan global.
Baca juga: BI proyeksikan pertumbuhan ekonomi Jateng 2023 tetap kuat
Baca juga: Bank IBK Indonesia 'right issue' Rp1,2 triliun
"Neraca pembayaran Indonesia tetap baik dan mendukung ketahanan eksternal," ujar Perry. Perkembangan terkini menunjukkan neraca perdagangan Januari 2023 mencatat surplus cukup tinggi sebesar 3,87 miliar dolar AS dipengaruhi oleh kinerja ekspor nonmigas yang tetap kuat.
Posisi cadangan devisa Indonesia akhir Januari 2023 meningkat menjadi 139,4 miliar dolar AS, setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau enam bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.