Jakarta (ANTARA) - Dukungan tim pencarian dan pertolongan dari pemerintah Indonesia (INASAR) untuk korban gempa magnitudo 7,8 di Turki, mendapatkan apresiasi dari Presiden Turki Recep Tayyip Erdoan.

Pemimpin tim INASAR Yopi Hariyadi dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Selasa (21/2), mengatakan Presiden Erdogan berterima kasih atas kedatangan tim Indonesia saat menerima perwakilan INASAR di Antakya, Senin (20/2).

Ia menambahkan Presiden Erdogan menyatakan pihaknya telah menerima telepon dari Presiden Joko Widodo mengenai bantuan Indonesia, khususnya dalam pencarian dan pertolongan korban gempa.

Pertemuan tertutup ini menghadirkan lebih dari perwakilan Urban Search and Rescue (USAR) yang telah bekerja sejak awal terjadinya gempa hingga saat ini. Ia mengatakan lebih dari 20 "team leader" dari beberapa negara yang diundang Presiden. "Kami menyampaikan atas nama bangsa Indonesia, ini merupakan suatu kehormatan dapat membantu saudara kami masyarakat Turki. Indonesia juga membawa tim EMT untuk memberikan bantuan medis,'" ujar dia kepada Presiden Erdogan.

Baca juga: Gempa M5,2 guncang Seluma Bengkulu
Baca juga: Menlu sebut empat WNI meninggal dunia gempa Turki

INASAR di bawah kendali Basarnas ini berjumlah 48 personel dengan dukungan satu anjing SAR dan dua K-9. Pemerintah Indonesia mengirimkan personel INASAR dengan kualifikasi Urban Search and Rescue (USAR) tingkat medium. Tim ini telah tersertifikasi International Search and Rescue Advisory Group (INSARAG) sejak 2019.

Tim INASAR mendirikan pos di Hatay Expo, Antakya, Provinsi Hatay. Bersama dengan beberapa negara, seperti Swiss, Australia dan Argentina, tim USAR berkumpul. Saat ini koordinasi pencarian dan pertolongan diserahkan sepenuhnya kepada AFAD atau Badan Penanggulangan Bencana Turkiye.
 

 

 

Pewarta : Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024