Surabaya (ANTARA) - Anggota Komisi V DPR RI Reni Astuti mengapresiasi kinerja Tim SAR gabungan, termasuk Basarnas yang bekerja dengan baik dalam pencarian balita berinisial MR (3,5) yang terperosok di sebuah selokan dan terseret arus air di Babatan Surabaya.
"Saya hadir di sini sebagai anggota DPR RI Komisi V yang merupakan mitra kerja dari Basarnas. Basarnas ini punya tugas dan fungsi untuk menolong mengevakuasi orang hilang," kata Reni saat memantau langsung di lokasi pencarian di wilayah Wiyung, Surabaya, Kamis.
Baca juga: Balita hanyut di box culvert Surabaya terekam CCTV, Tim SAR tambah titik pencarian
Dari hasil pantauan, lanjutnya, Tim SAR gabungan telah melakukan berbagai hal upaya sesuai standar operasional yang dibantu oleh pihak terkait.
"Saya melihat langsung ke sini, tadi ketemu dengan keluarga, tadi juga ketemu dengan para petugas, baik itu dari Basarnas, BPPD Pemkot Surabaya, dari PU juga, Tagana, Dinsos, ada lurah, ada camat, semuanya bersama-sama berharap satu hal, yaitu bisa ditemukan," ujarnya.
Namun, ia menilai hingga pencarian hari ketiga memang masih ada kendala yang membuat pencarian sedikit terhalang, yakni enceng gondok.
"Saya tadi juga mencoba bersama dengan petugas untuk menyusuri, untuk melihat secara langsung situasi. Ternyata ada kendala enceng gondok," kata politikus asal Partai Keadilan Sosial (PKS) itu.
Baca juga: Pencarian balita hanyut terseret arus air di Surabaya dihentikan
Namun, menurut dia, Tim SAR gabungan sudah berupaya menggunakan metode hingga alat bantu yang dapat menemukan korban MR di wilayah Kali Makmur.
"Ada alat-alat yang dimiliki mereka (Basarnas) untuk deteksi tubuh, untuk mengetahui kemungkinan posisi tubuh korban dimana, hingga pemakaian drone," ucapnya.
Selain itu, pihaknya juga mendorong untuk semua pihak dapat membantu keluarga korban yang memang dalam kondisi kurang baik.
"Saya kira ini (bantuan) perlu juga ya. Bisa dari pemerintah kota atau dari pihak lainnya. Tadi saya sedikit juga membantu keluarga, karena keluarga yang di sini itu tadi dari pekerjaannya kuli bangunan. Orang tua korban juga kerja di Malaysia sebagai tukang kebersihan," ujar Reni.
Reni berharap segala upaya pencarian yang dilakukan Tim SAR gabungan bisa membuahkan hasil agar korban segera ditemukan.
"Tentu kami mendoakan, semuanya sedang ikhtiar semaksimal mungkin, sesuai dengan prosedur tetap (Protap) yang dimiliki masing-masing, agar ini (MR) bisa ketemu," tuturnya.