Palu (ANTARA) - Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) bersinergi dengan Pimpinan Wilayah (PW) Dewan Masjid Indonesia (DMI) Sulteng untuk membantu mengoptimalkan pencegahan penyalahgunaan narkoba.
"Iya, sinergi pencegahan penyalahgunaan narkoba diawali dengan meningkatkan kapasitas imam dan dai, sehingga dai dan imam sebagai tokoh masyarakat dapat menjadi ujung tombak dalam menyosialisasikan bahaya narkoba," kata Sekretaris Umum PW DMI Provinsi Sulteng Muchtar Ibnu Masud, di Palu, Ahad.
Muchtar mengatakan bahwa sinergi DMI dengan BNN Sulteng berkaitan dengan peningkatan kompetensi dai dan imam, yang dalam teknisnya para imam selain dibekali dengan pengetahuan agama dan kebangsaan, juga dibekali tentang bahaya narkotika.
"Dalam konteks inilah BNN Sulteng terlibat, memberikan pengayaan, penguatan kepada imam dan dai," ungkapnya.
PW DMI Sulteng, kata dia, meningkatkan kapasitas dai dan imam melalui pelatihan peningkatan kompetensi dai dan imam yang saat ini telah memasuki angkatan ke VI. Jumlah peserta dai dan imam yang mengikuti pelatihan pada angkatan VI sebanyak 49 orang. "Pelatihan ini berlangsung di Pondok Pesantren Insan Cita Indonesia di Dolo Kabupaten Sigi," ujarnya.
PW DMI Sulteng telah mencetak 350 dai dan imam terhitung mulai angkatan satu sampai angkatan V, yang tersebar di 12 kabupaten dan satu kota di Sulteng. "Para dai dan imam diharapkan dapat menyosialisasikan bahaya narkoba di tengah masyarakat, agar masyarakat tidak terkontaminasi dengan barang haram tersebut," ungkapnya.
Ia menambahkan pelatihan untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi dai dan imam dilaksanakan berkat arahan dan dukungan Ketum PW DMI Sulteng Ahmad M Ali. Sementara itu Koordinator P2M BNN Provinsi Sulawesi Tengah, Hartini berharap para dai dan imam yang dilatih oleh PW DMI Sulteng dapat berperan optimal dalam menyosialisasikan bahaya narkoba ke masyarakat.
Baca juga: Dispar-BNN Mataram bekerja sama cegah narkoba di kawasan pariwisata
Baca juga: Kepala BNN lantik sestama dan deputi pemberantasan
Hartini menjadi narasumber mewakili BNN Provinsi Sulteng pada kegiatan pelatihan peningkatan kompetensi dai dan imam. Di hadapan 49 orang dai dan imam, Hartini menyampaikan gambaran umum penyalahgunaan narkoba, dampak buruk penyalahgunaan narkoba, strategi BNN dalam penanganan penyalahgunaan narkoba. "BNN juga mendorong peran pemuda dalam upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba," sebutnya.
Ia juga menghimbau kepada peserta apabila ada anggota keluarga, teman, sahabat yang ingin direhabilitasi agar segera lapor diri ke BNN, identitas dirahasiakan dan tidak dipungut biaya/gratis.
Koordinator P2M BNN Provinsi Sulawesi Tengah, Hartini menyampaikan materi pada pelatihan peningkatan kompetensi dai dan imam yang diselenggarakan oleh PW DMI Sulteng, di Ponpes Insan Cita Indonesia, di Sigi. (ANTARA/HO-Dok BNN Sulteng)
"Iya, sinergi pencegahan penyalahgunaan narkoba diawali dengan meningkatkan kapasitas imam dan dai, sehingga dai dan imam sebagai tokoh masyarakat dapat menjadi ujung tombak dalam menyosialisasikan bahaya narkoba," kata Sekretaris Umum PW DMI Provinsi Sulteng Muchtar Ibnu Masud, di Palu, Ahad.
Muchtar mengatakan bahwa sinergi DMI dengan BNN Sulteng berkaitan dengan peningkatan kompetensi dai dan imam, yang dalam teknisnya para imam selain dibekali dengan pengetahuan agama dan kebangsaan, juga dibekali tentang bahaya narkotika.
"Dalam konteks inilah BNN Sulteng terlibat, memberikan pengayaan, penguatan kepada imam dan dai," ungkapnya.
PW DMI Sulteng, kata dia, meningkatkan kapasitas dai dan imam melalui pelatihan peningkatan kompetensi dai dan imam yang saat ini telah memasuki angkatan ke VI. Jumlah peserta dai dan imam yang mengikuti pelatihan pada angkatan VI sebanyak 49 orang. "Pelatihan ini berlangsung di Pondok Pesantren Insan Cita Indonesia di Dolo Kabupaten Sigi," ujarnya.
PW DMI Sulteng telah mencetak 350 dai dan imam terhitung mulai angkatan satu sampai angkatan V, yang tersebar di 12 kabupaten dan satu kota di Sulteng. "Para dai dan imam diharapkan dapat menyosialisasikan bahaya narkoba di tengah masyarakat, agar masyarakat tidak terkontaminasi dengan barang haram tersebut," ungkapnya.
Ia menambahkan pelatihan untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi dai dan imam dilaksanakan berkat arahan dan dukungan Ketum PW DMI Sulteng Ahmad M Ali. Sementara itu Koordinator P2M BNN Provinsi Sulawesi Tengah, Hartini berharap para dai dan imam yang dilatih oleh PW DMI Sulteng dapat berperan optimal dalam menyosialisasikan bahaya narkoba ke masyarakat.
Baca juga: Dispar-BNN Mataram bekerja sama cegah narkoba di kawasan pariwisata
Baca juga: Kepala BNN lantik sestama dan deputi pemberantasan
Hartini menjadi narasumber mewakili BNN Provinsi Sulteng pada kegiatan pelatihan peningkatan kompetensi dai dan imam. Di hadapan 49 orang dai dan imam, Hartini menyampaikan gambaran umum penyalahgunaan narkoba, dampak buruk penyalahgunaan narkoba, strategi BNN dalam penanganan penyalahgunaan narkoba. "BNN juga mendorong peran pemuda dalam upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba," sebutnya.
Ia juga menghimbau kepada peserta apabila ada anggota keluarga, teman, sahabat yang ingin direhabilitasi agar segera lapor diri ke BNN, identitas dirahasiakan dan tidak dipungut biaya/gratis.