Mataram, (Antara) - Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat melakukan penyelidikan terhadap penyebab tenggelamnya perahu pinisi di perairan Pulau Sangeang, Kabupaten Bima, yang membawa wisatawan asing.
"Sampai sejauh ini belum dipastikan apa penyebab utamanya. Anggota polisi air dan udara (Polairud) dari Kepolisian Resor Kota Bima masih melakukan penyelidikan lebih mendalam," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Humas) Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) AKBP M Suryo Saputra, di Mataram, Senin.
Perahu pinisi yang membawa 20 wisatawan asing dan lima anak buah kapal (bukan 27 orang seperti berita sebelumnya) dilaporkan tenggelam di perairan Pulau Sangeang, Kabupaten Bima, Minggu (17/8) sekitar pukul 01.15 Wita.
Perahu pinisi tersebut membawa wisatawan asing dari Labuhan Lombok, Kabupaten Lombok Timur, NTB, menuju Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Suryo mengatakan, pihaknya belum bisa menyimpulkan penyebab utama tenggelamnya perahu pinisi tersebut karena masih dalam proses penyelidikan di lapangan.
Anggota Polairud Polres Kota Bima juga belum melakukan pengambilan keterangan dari para anak buah kapal dan nakhodanya.
"Yang jelas pendalaman terus dilakukan untuk memastikan penyebab tenggelamnya perahu pinisi tersebut," ujarnya.
Suryo juga menyebutkan, jumlah penumpang yang sudah berhasil diselamatkan oleh regu penyelamat bersama nelayan sebanyak 23 orang, sedangkan dua orang wisatawan lainnya masih dalam proses pencarian.
"Dari seluruh penumpang yang selamat termasuk di antaranya lima anak buah kapal. Kami terus memantau perkembangan terkait pencarian korban maupun upaya penyelidikan," katanya.
"Sampai sejauh ini belum dipastikan apa penyebab utamanya. Anggota polisi air dan udara (Polairud) dari Kepolisian Resor Kota Bima masih melakukan penyelidikan lebih mendalam," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Humas) Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) AKBP M Suryo Saputra, di Mataram, Senin.
Perahu pinisi yang membawa 20 wisatawan asing dan lima anak buah kapal (bukan 27 orang seperti berita sebelumnya) dilaporkan tenggelam di perairan Pulau Sangeang, Kabupaten Bima, Minggu (17/8) sekitar pukul 01.15 Wita.
Perahu pinisi tersebut membawa wisatawan asing dari Labuhan Lombok, Kabupaten Lombok Timur, NTB, menuju Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Suryo mengatakan, pihaknya belum bisa menyimpulkan penyebab utama tenggelamnya perahu pinisi tersebut karena masih dalam proses penyelidikan di lapangan.
Anggota Polairud Polres Kota Bima juga belum melakukan pengambilan keterangan dari para anak buah kapal dan nakhodanya.
"Yang jelas pendalaman terus dilakukan untuk memastikan penyebab tenggelamnya perahu pinisi tersebut," ujarnya.
Suryo juga menyebutkan, jumlah penumpang yang sudah berhasil diselamatkan oleh regu penyelamat bersama nelayan sebanyak 23 orang, sedangkan dua orang wisatawan lainnya masih dalam proses pencarian.
"Dari seluruh penumpang yang selamat termasuk di antaranya lima anak buah kapal. Kami terus memantau perkembangan terkait pencarian korban maupun upaya penyelidikan," katanya.