Banjar (ANTARA) - Sejumlah perajin kain Sasirangan khas Banjar Provinsi Kalimantan Selatan, belajar literasi keuangan guna memperkuat kapasitas manajemen bisnis, pemasaran, meningkatkan standar kualitas, dan desain produk. Pemilik SBK Sasirangan Reni Andrina Rahmawati di Kota Banjarbaru, Ahad, mengatakan, pelatihan tersebut diikuti 35 perajin kain khas masyarakat Banjar itu.
"Pelatihan diikuti 35 peserta tidak hanya perajin Sasirangan tapi penjahit, desainer, pemasok hingga pengolah berbagai kerajinan tangan dari berbagai daerah di Kalsel," ucap Reni yang juga pembicara pelatihan.
Reni mengatakan pelatihan keuangan bagi perajin untuk membantu mengelola keuangan rumah tangga dan penjualan secara mandiri demi kapasitas finansial yang lebih baik. Reni menjelaskan bersama Rahmat Amin dari Sainsirangan dan Sandi Agustinus Kantan Sasirangan berbagi cara mengelola keuangan sehingga perajin bisa menghitung keuangan secara sederhana.
"Melalui pelatihan keuangan ini kami berupaya membantu para perajin Sasirangan dan craft mengelola keuangan dan penjualannya secara mandiri demi kapasitas finansial yang lebih baik," ungkapnya.
Pada 2022, Reni menyebutkan program yang dilaksanakan berupa pelatihan Sasirangan pewarna alam gratis bagi perajin dan bekerja sama dengan para mitra membuat galeri produk Sasirangan pewarna alam. Dikatakan pemilik LKP Bee World itu, perajin yang menjadi peserta pelatihan mendapatkan materi tentang keuangan sederhana dan bagi alat bantu berupa buku kas sederhana selama pembekalan sehari tersebut.
"Kami berharap materi dan alat bantu yang diberikan bermanfaat bagi perajin dan pengamatan dilakukan untuk melihat manfaatnya termasuk bagaimana pengelolaan keuangan dijalankan," ujar Reni yang tercatat sebagai satu dari 73 pemimpin perempuan akar rumput dalam lingkaran aliansi global Women's Earth Alliance (WEA) tersebut.
Baca juga: Pupuk Indonesia luncurkan buku wastra nusantara
Baca juga: Pameran busana Christian Dior tampilkan kecintaan sang desainer Jepang
Pengenalan WEA yang telah hadir di Indonesia pada 2019 bertujuan mengkataliskan upaya pemimpin perempuan Indonesia melindungi komunitas dan ekosistem mereka dari ancaman lingkungan dan iklim. "Inisiatif ini mendukung pemimpin perempuan di tingkat tapak untuk memperdalam strategi, membangun aliansi yang kuat, dan meningkatkan solusi mereka untuk lingkungan dan masyarakat," tutur Reni.
Saat ini, WEA di Indonesia telah mengakselerasi solusi lingkungan dari 73 pemimpin perempuan akar rumput pada 32 provinsi di Indonesia, antara lain Papua Barat, Flores, Sumatera hingga Sulawesi dan sekitarnya.
"Pelatihan diikuti 35 peserta tidak hanya perajin Sasirangan tapi penjahit, desainer, pemasok hingga pengolah berbagai kerajinan tangan dari berbagai daerah di Kalsel," ucap Reni yang juga pembicara pelatihan.
Reni mengatakan pelatihan keuangan bagi perajin untuk membantu mengelola keuangan rumah tangga dan penjualan secara mandiri demi kapasitas finansial yang lebih baik. Reni menjelaskan bersama Rahmat Amin dari Sainsirangan dan Sandi Agustinus Kantan Sasirangan berbagi cara mengelola keuangan sehingga perajin bisa menghitung keuangan secara sederhana.
"Melalui pelatihan keuangan ini kami berupaya membantu para perajin Sasirangan dan craft mengelola keuangan dan penjualannya secara mandiri demi kapasitas finansial yang lebih baik," ungkapnya.
Pada 2022, Reni menyebutkan program yang dilaksanakan berupa pelatihan Sasirangan pewarna alam gratis bagi perajin dan bekerja sama dengan para mitra membuat galeri produk Sasirangan pewarna alam. Dikatakan pemilik LKP Bee World itu, perajin yang menjadi peserta pelatihan mendapatkan materi tentang keuangan sederhana dan bagi alat bantu berupa buku kas sederhana selama pembekalan sehari tersebut.
"Kami berharap materi dan alat bantu yang diberikan bermanfaat bagi perajin dan pengamatan dilakukan untuk melihat manfaatnya termasuk bagaimana pengelolaan keuangan dijalankan," ujar Reni yang tercatat sebagai satu dari 73 pemimpin perempuan akar rumput dalam lingkaran aliansi global Women's Earth Alliance (WEA) tersebut.
Baca juga: Pupuk Indonesia luncurkan buku wastra nusantara
Baca juga: Pameran busana Christian Dior tampilkan kecintaan sang desainer Jepang
Pengenalan WEA yang telah hadir di Indonesia pada 2019 bertujuan mengkataliskan upaya pemimpin perempuan Indonesia melindungi komunitas dan ekosistem mereka dari ancaman lingkungan dan iklim. "Inisiatif ini mendukung pemimpin perempuan di tingkat tapak untuk memperdalam strategi, membangun aliansi yang kuat, dan meningkatkan solusi mereka untuk lingkungan dan masyarakat," tutur Reni.
Saat ini, WEA di Indonesia telah mengakselerasi solusi lingkungan dari 73 pemimpin perempuan akar rumput pada 32 provinsi di Indonesia, antara lain Papua Barat, Flores, Sumatera hingga Sulawesi dan sekitarnya.