Mataram (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup Kota Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat, segera menyiapkan konsep revitalisasi Ruang Terbuka Hijau (RTH) Selagalas agar bisa menjadi alternatif tujuan rekreasi dan edukasi yang representatif.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram HM Kemal Islam di Mataram, Minggu, mengatakan, kondisi RTH Selagalas saat ini diakui semrawut dan tidak representatif.
"RTH Selagalas itu seperti pasar tumpah, sehingga perlu formula ekstra untuk melakukan penataan atau revitalisasi," katanya.
Pernyataan itu disampaikan menyikapi kondisi RTH Selagalas sebagai salah satu RTH publik di Kota Mataram yang butuh penataan dan revitalisasi kembali agar lebih representatif.
Karena itu, lanjutnya, tahun ini DLH akan coba siapkan konsep perencanaan revitalisasi. Jika tidak bisa tahun ini, akan usulkan tahun 2024.
Menurutnya, dengan kondisi RTH Selagalas yang layaknya pasar tumpah tersebut diperlukan konsep desain lebih maksimal bersama dengan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, baik itu dari Dinas Perdagangan maupun UMKM.
Untuk melakukan penataan RTH Selagalas harus dilakukan secara bersamaan, sebab kalau dilakukan penataan bertahap maka areal yang ditata pasti akan dimanfaatkan lagi untuk berjualan.
"Untuk saat ini kita memang tidak berani siapkan anggaran penataan taman, sebab kalau kita tata pasti akan dijadikan tempat jualan," katanya.
Terkait dengan itu, untuk melakukan penataan RTH Selagalas, hal pertama yang perlu dilakukan penataan pedagang. Jumlah pedagang yang sudah memiliki lapak sebanyak 30 orang.
Namun para pedagang yang sifatnya insidental mencapai lebih dari 300 pedagang, baik itu pedagang makanan, sayur, buah, pakaian, sandal, ikan, daging, dan lainnya seperti halnya sebuah pasar tradisional.
"Tapi untuk sementara, sebelum ada anggaran kita biarkan saja. Kasihan juga karena yang berjualan warga sekitar, apalagi sejak pandemi COVID-19 mereka tidak dapat berjualan," katanya.
Namun demikian, tambah Kemal, penataan sementara yang dilakukan selama ini di RTH Selagalas adalah terkait penanganan kebersihan, dan penyediaan fasilitas air bersih untuk toilet dan musala.
"Semoga tahun depan, RTH Selagalas bisa kita revitalisasi," katanya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram HM Kemal Islam di Mataram, Minggu, mengatakan, kondisi RTH Selagalas saat ini diakui semrawut dan tidak representatif.
"RTH Selagalas itu seperti pasar tumpah, sehingga perlu formula ekstra untuk melakukan penataan atau revitalisasi," katanya.
Pernyataan itu disampaikan menyikapi kondisi RTH Selagalas sebagai salah satu RTH publik di Kota Mataram yang butuh penataan dan revitalisasi kembali agar lebih representatif.
Karena itu, lanjutnya, tahun ini DLH akan coba siapkan konsep perencanaan revitalisasi. Jika tidak bisa tahun ini, akan usulkan tahun 2024.
Menurutnya, dengan kondisi RTH Selagalas yang layaknya pasar tumpah tersebut diperlukan konsep desain lebih maksimal bersama dengan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, baik itu dari Dinas Perdagangan maupun UMKM.
Untuk melakukan penataan RTH Selagalas harus dilakukan secara bersamaan, sebab kalau dilakukan penataan bertahap maka areal yang ditata pasti akan dimanfaatkan lagi untuk berjualan.
"Untuk saat ini kita memang tidak berani siapkan anggaran penataan taman, sebab kalau kita tata pasti akan dijadikan tempat jualan," katanya.
Terkait dengan itu, untuk melakukan penataan RTH Selagalas, hal pertama yang perlu dilakukan penataan pedagang. Jumlah pedagang yang sudah memiliki lapak sebanyak 30 orang.
Namun para pedagang yang sifatnya insidental mencapai lebih dari 300 pedagang, baik itu pedagang makanan, sayur, buah, pakaian, sandal, ikan, daging, dan lainnya seperti halnya sebuah pasar tradisional.
"Tapi untuk sementara, sebelum ada anggaran kita biarkan saja. Kasihan juga karena yang berjualan warga sekitar, apalagi sejak pandemi COVID-19 mereka tidak dapat berjualan," katanya.
Namun demikian, tambah Kemal, penataan sementara yang dilakukan selama ini di RTH Selagalas adalah terkait penanganan kebersihan, dan penyediaan fasilitas air bersih untuk toilet dan musala.
"Semoga tahun depan, RTH Selagalas bisa kita revitalisasi," katanya.