Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - PT Sejahtera Mandiri Bersama (Semasa) melibatkan bank sampah dalam melakukan pemilahan sampah di ajang WSBK Mandalika 2023 untuk mendukung program pemerintah NTB Zero Waste atau bebas sampah.
"Sebelum dibuang ke TPA, sampah ini dipilah dulu," kata Direktur PT Semasa, Moch Joesoef saat konferensi pers di Sirkuit Mandalika, Minggu
Ia mengatakan, pada ajang WSBK ini sampah yang paling dominan ditemukan adalah sampah daur ulang dan sampah organik. Sedangkan jumlah produksi sampah WSBK hingga hari terakhir balapan itu sekitar 7,5 ton dan melibatkan para "volunteer crowd control" untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi penonton World Superbike (WSBK) Mandalika 2023.
"Kami terus memberikan pelayanan maksimal dalam pengelolaan sampah WSBK ini," katanya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) NTB, Julmansyah mengatakan, pengelolaan sampah pada ajang balap motor di Mandalika ini memang terus mengalami peningkatan dari setiap even yang telah dilaksanakan. Dimana pada ajang WSBK 2023 ada yang berbeda, yakni melibatkan warga atau komunitas sampah.
"Pengelolaan sampah ini memang terus kita evaluasi setiap ajang balapan, sehingga lebih maksimal ke depannya," katanya.
Selain itu, residu sampah pada WSBK ini diharapkan semakin kecil atau di bawah 10 persen yang terbuang ke TPA bila dibandingkan dengan ajang WSBK sebelumnya yakni 19 persen residu yang terbuang.
"Residu sampah WSBK ini kita harapkan bisa di bawah 10 persen," katanya.
"Sebelum dibuang ke TPA, sampah ini dipilah dulu," kata Direktur PT Semasa, Moch Joesoef saat konferensi pers di Sirkuit Mandalika, Minggu
Ia mengatakan, pada ajang WSBK ini sampah yang paling dominan ditemukan adalah sampah daur ulang dan sampah organik. Sedangkan jumlah produksi sampah WSBK hingga hari terakhir balapan itu sekitar 7,5 ton dan melibatkan para "volunteer crowd control" untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi penonton World Superbike (WSBK) Mandalika 2023.
"Kami terus memberikan pelayanan maksimal dalam pengelolaan sampah WSBK ini," katanya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) NTB, Julmansyah mengatakan, pengelolaan sampah pada ajang balap motor di Mandalika ini memang terus mengalami peningkatan dari setiap even yang telah dilaksanakan. Dimana pada ajang WSBK 2023 ada yang berbeda, yakni melibatkan warga atau komunitas sampah.
"Pengelolaan sampah ini memang terus kita evaluasi setiap ajang balapan, sehingga lebih maksimal ke depannya," katanya.
Selain itu, residu sampah pada WSBK ini diharapkan semakin kecil atau di bawah 10 persen yang terbuang ke TPA bila dibandingkan dengan ajang WSBK sebelumnya yakni 19 persen residu yang terbuang.
"Residu sampah WSBK ini kita harapkan bisa di bawah 10 persen," katanya.