Meulaboh (ANTARA) - Pusat Kajian Pendidikan dan Masyarakat (PKPM) sebagai mitra UNICEF bekerja sama dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Aceh Barat, melatih fasilitator masyarakat perlindungan anak sebagai kader Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA) di sebuah hotel di Meulaboh. “Ada 25 peserta yang kita latih dalam pelatihan ini,” kata Ihsan SST selaku Program Manager PKPM Aceh di Meulaboh, Minggu.
Peserta yang dilatih tersebut terdiri dari unsur pemerintahan gampong, pemuda, kader posyandu, kader desa, unsur PKK, pendamping lokal desa serta dari perwakilan forum anak yang berasal dari dua desa Desa Peunaga Rayeuk, Kecamatan Meureubo dan Suak Indrapuri, Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat, yang merupakan gampong dampingan program perlindungan anak.
Sedangkan narasumber dalam kegiatan ini yaitu Sukran dari Lembaga Perlindungan Anak Nusa Tenggara Barat (LPA-NTB), yang juga didampingi oleh Fasilitator Anak Hidayatullah, dan T Saiful Ambia sebagai District Coordinator Program di Aceh Barat.
Ihsan mengatakan pelatihan tersebut bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman fasilitator, terkait isu perlindungan anak dan ketahanan keluarga dan pengasuhan positif. Pihaknya berharap melalui pelatihan ini dapat meningkatkan pemahaman terkait isu-isu kerentanan anak dan membangun keterpaduan lintas sektor untuk penanganan kasus-kasus anak di tingkat gampong.
“Pelatihan ini berupaya meningkatkan kapasitas fasilitator komunitas yang dilakukan tidak hanya melalui diskusi ruangan tetapi juga melakukan kunjungan ke sektor pelayanan perlindungan anak, agar semua peserta mendapatkan informasi yang komprehensif terhadap isu-isu perlindungan anak,” ujarnya.
Baca juga: Kemen PPPA dorong partisipasi setara tata kelola hutan
Baca juga: Kemen PPPA kecam kekerasan seksual di Universitas Andalas
Ihsan juga menyampaikan bahwa pelatihan serupa selain di Aceh Barat juga akan dilaksanakan di Banda Aceh, Aceh Tengah, Bener Meriah, Bireuen dan Lhokseumawe sebagai wilayah dampingan Program PKPM-Unicef. Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Aceh Barat, Teuku Juanda mengatakan pemerintah daerah menyambut baik kegiatan tersebut, sehingga diharapkan dapat meningkatkan perlindungan kepada anak dan kaum perempuan di daerah.
Selama ini, kata dia, berbagai kasus kekerasan terhadap perempuan yang terjadi di Kabupaten Aceh Barat, selama ini diupayakan untuk diselesaikan secara cepat dan tuntas dengan dengan melibatkan lintas sektor. “Semoga melalui pelatihan ini, memberikan dampak positif dalam memberi perlindungan anak dan perempuan di Aceh Barat,” harapnya.
Peserta yang dilatih tersebut terdiri dari unsur pemerintahan gampong, pemuda, kader posyandu, kader desa, unsur PKK, pendamping lokal desa serta dari perwakilan forum anak yang berasal dari dua desa Desa Peunaga Rayeuk, Kecamatan Meureubo dan Suak Indrapuri, Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat, yang merupakan gampong dampingan program perlindungan anak.
Sedangkan narasumber dalam kegiatan ini yaitu Sukran dari Lembaga Perlindungan Anak Nusa Tenggara Barat (LPA-NTB), yang juga didampingi oleh Fasilitator Anak Hidayatullah, dan T Saiful Ambia sebagai District Coordinator Program di Aceh Barat.
Ihsan mengatakan pelatihan tersebut bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman fasilitator, terkait isu perlindungan anak dan ketahanan keluarga dan pengasuhan positif. Pihaknya berharap melalui pelatihan ini dapat meningkatkan pemahaman terkait isu-isu kerentanan anak dan membangun keterpaduan lintas sektor untuk penanganan kasus-kasus anak di tingkat gampong.
“Pelatihan ini berupaya meningkatkan kapasitas fasilitator komunitas yang dilakukan tidak hanya melalui diskusi ruangan tetapi juga melakukan kunjungan ke sektor pelayanan perlindungan anak, agar semua peserta mendapatkan informasi yang komprehensif terhadap isu-isu perlindungan anak,” ujarnya.
Baca juga: Kemen PPPA dorong partisipasi setara tata kelola hutan
Baca juga: Kemen PPPA kecam kekerasan seksual di Universitas Andalas
Ihsan juga menyampaikan bahwa pelatihan serupa selain di Aceh Barat juga akan dilaksanakan di Banda Aceh, Aceh Tengah, Bener Meriah, Bireuen dan Lhokseumawe sebagai wilayah dampingan Program PKPM-Unicef. Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Aceh Barat, Teuku Juanda mengatakan pemerintah daerah menyambut baik kegiatan tersebut, sehingga diharapkan dapat meningkatkan perlindungan kepada anak dan kaum perempuan di daerah.
Selama ini, kata dia, berbagai kasus kekerasan terhadap perempuan yang terjadi di Kabupaten Aceh Barat, selama ini diupayakan untuk diselesaikan secara cepat dan tuntas dengan dengan melibatkan lintas sektor. “Semoga melalui pelatihan ini, memberikan dampak positif dalam memberi perlindungan anak dan perempuan di Aceh Barat,” harapnya.