Samarinda (ANTARA) - Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur memberikan imbauan kepada masyarakat untuk mewaspadai penyebaran flu burung atau virus H5N1, yang sudah merebak di sejumlah wilayah Indonesia salah satunya terdeteksi di Provinsi Kalimantan Selatan.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim Setyo Budi Basuki mengungkapkan memang saat ini belum ada laporan masyarakat Kaltim yang terinfeksi virus tersebut, namun kewaspadaan perlu dilakukan mengingat wilayah Kaltim berbatasan langsung dengan Kalimantan Selatan. " Pada tahun 2023 ini belum ada laporan penyebaran virus yang terjadi pada unggas di wilayah Kaltim," ucap Setyo Budi Basuki di Samarinda, Rabu.
Seperti yang diketahui, virus flu burung dengan clade baru 2.3.4.4b itu sudah terdeteksi di Kalimantan Selatan. Untuk itu, masyarakat diimbau agar selalu menjaga kebersihan lingkungan dan hindari kontak dengan faktor risiko yaitu unggas yang positif flu burung.
Basuki mengatakan bahwa penyakit ini zoonosis sebagian besar memang ditularkan oleh unggas, oleh karenanya pihaknya mengingatkan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten dan Kota maupun Puskeswan agar waspada jika di wilayahnya ada kematian mendadak unggas.
Baca juga: Kemenkes siagakan 195 RS rujukan wabah hadapi flu burung
Baca juga: Menparekraf sebut instansi terkait turut pantau wisman Tiongkok
Sebab perjalanan klinis virus ini terbilang cepat, hampir sama dengan COVID-19 disebabkan oleh virus dan paling rentan adalah orang bekerja langsung dengan dunia peternakan. Oleh karena itu, yang paling penting kebersihan diri terhadap unggas dan bagaimana kesehatan hewan dengan melakukan vaksinasi secara berkala. "Kita juga diharuskan untuk mengkonsumsi produk dari unggas dalam kemasan masak jangan setengah masak," tuturnya.
Basuki mengimbau masyarakat menjaga kesehatan, pola hidup bersih dan sehat serta tidak mengkomsumsi makanan yang kurang matang.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim Setyo Budi Basuki mengungkapkan memang saat ini belum ada laporan masyarakat Kaltim yang terinfeksi virus tersebut, namun kewaspadaan perlu dilakukan mengingat wilayah Kaltim berbatasan langsung dengan Kalimantan Selatan. " Pada tahun 2023 ini belum ada laporan penyebaran virus yang terjadi pada unggas di wilayah Kaltim," ucap Setyo Budi Basuki di Samarinda, Rabu.
Seperti yang diketahui, virus flu burung dengan clade baru 2.3.4.4b itu sudah terdeteksi di Kalimantan Selatan. Untuk itu, masyarakat diimbau agar selalu menjaga kebersihan lingkungan dan hindari kontak dengan faktor risiko yaitu unggas yang positif flu burung.
Basuki mengatakan bahwa penyakit ini zoonosis sebagian besar memang ditularkan oleh unggas, oleh karenanya pihaknya mengingatkan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten dan Kota maupun Puskeswan agar waspada jika di wilayahnya ada kematian mendadak unggas.
Baca juga: Kemenkes siagakan 195 RS rujukan wabah hadapi flu burung
Baca juga: Menparekraf sebut instansi terkait turut pantau wisman Tiongkok
Sebab perjalanan klinis virus ini terbilang cepat, hampir sama dengan COVID-19 disebabkan oleh virus dan paling rentan adalah orang bekerja langsung dengan dunia peternakan. Oleh karena itu, yang paling penting kebersihan diri terhadap unggas dan bagaimana kesehatan hewan dengan melakukan vaksinasi secara berkala. "Kita juga diharuskan untuk mengkonsumsi produk dari unggas dalam kemasan masak jangan setengah masak," tuturnya.
Basuki mengimbau masyarakat menjaga kesehatan, pola hidup bersih dan sehat serta tidak mengkomsumsi makanan yang kurang matang.