Denpasar (ANTARA) - Ratusan siswa TK dan PAUD di Kecamatan Denpasar Barat dan Denpasar Utara, Kota Denpasar, Provinsi Bali, ikut menyemarakkan parade ogoh-ogoh atau boneka raksasa sebagai upaya untuk mengenalkan adat dan budaya kepada anak-anak dan sekaligus menyambut Hari Suci Nyepi.
Bunda PAUD Kota Denpasar, Sagung Antari Jaya Negara saat membuka parade ogoh-ogoh tersebut di Denpasar, Sabtu, menyampaikan pihaknya sangat mengapresiasi antusiasme dan semangat para siswa TK dan PAUD yang terlibat dalam kegiatan ini.
"Kita bisa melihat adik-adik ini begitu semangat mengikuti parade. Ajang ini merupakan salah satu program pembelajaran pengembangan kreativitas anak-anak dengan konsep kebersamaan dan gotong royong, seperti spirit Kota Denpasar, Vasudhaiva Kutumbhakam," katanya.
Momentum seperti ini, lanjut Antari, menjadi bentuk pelestarian budaya yang nyata dan sangat baik karena melibatkan langsung peran serta anak-anak dalam proses pembuatan sampai pengarakannya. Kegiatan ini juga dalam rangkaian menyambut Hari Suci Nyepi Tahun Caka 1945 yang akan jatuh pada 22 Maret mendatang. "Parade ogoh-ogoh ini adalah ajang rekreasi untuk menumbuhkembangkan kecintaan anak anak seni, tradisi, dan budaya Bali," kata istri Wali Kota Denpasar itu.
Kegiatan yang diinisiasi Ikatan Guru Taman Kanak Kanak Indonesia (IGTKI) - PGRI Kota Denpasar ini digelar di dua titik lokasi. Pertama di Lapangan Astagina Padangsambian Kelod untuk wilayah Denpasar Barat serta Lapangan Lumintang untuk wilayah Denpasar Utara.
Pawai para siswa TK dan PAUD yang mengarak ogoh-ogoh ini dilepas langsung oleh Bunda PAUD Kota Denpasar Sagung Antari Jaya Negara didampingi Ketua GOPTKI Kota Denpasar Ida Ayu Alit Wiradana.
Dalam kesempatan itu, tampak hadir pula Kepala Dinas Dikpora Kota Denpasar A.A Gede Wiratama dan Kabid Pembinaan PAUD dan PNF Disdikpora Ni Made Sugiantini. Sinar terik matahari, tak membuat surut semangat para peserta parade tersebut. Dengan dipandu oleh para guru, ada yang bertanggung jawab memikul ogoh ogoh, ada pula yang membawa papan nama, spanduk dan perangkat lainnya.
Ketua IGTKI - PGRI Kota Denpasar Nyoman Puspitawati Yasa menjelaskan parade ogoh-ogoh kali ini melibatkan 19 Gugus TK dan PAUD dari Kecamatan Denpasar Barat dan juga Denpasar Utara, dengan total jumlah lebih dari 20 ogoh-ogoh yang diarak. "Jadi hari ini giliran Kecamatan Denbar dan Denut yang berkesempatan mengikuti parade ogoh ogoh ini. Untuk kecamatan Dentim dan Densel akan dilakukan pada 14 dan 15 Maret mendatang," katanya.
Ia menambahkan, selain diarak, ogoh-ogoh ini juga dinilai dan nantinya akan dipilih tiga terbaik dari masing-masing kecamatan yang akan ditampilkan dan diarak di Parade Ogoh-Ogoh Kota Denpasar, tanggal 18 Maret dan digelar di kawasan Lapangan I Gusti Ngurah Made Agung atau Puputan Badung.
Baca juga: PAUD Al Faruq Mataram gelar "market day" bangun jiwa wirausaha sejak dini
Baca juga: Siswa PAUD Umar Al Faruq Mataram belajar wirausaha menyambut Hari Ibu
"Dalam penilaian ogoh-ogoh ini kami memiliki beberapa kriteria, antara lain keunikan tema, teknik konstruksi, komposisi yang digunakan, ekspresi dan juga proporsi. Selain itu, aksesoris, harmoni warna, kreativitas dan juga penampilan saat parade menjadi unsur yang kami nilai juga," katanya.
Selain 12 peserta terbaik dari empat kecamatan, pihak IGTKI - PGRI juga akan membawa turut serta satu peserta lainnya dari lembaga penyedia pendidikan berkebutuhan khusus, yaitu TK Tuna Rungu Sushura pada Parade Ogoh-Ogoh Kota Denpasar, demikian Nyoman Puspitawati Yasa .
Bunda PAUD Kota Denpasar, Sagung Antari Jaya Negara saat membuka parade ogoh-ogoh tersebut di Denpasar, Sabtu, menyampaikan pihaknya sangat mengapresiasi antusiasme dan semangat para siswa TK dan PAUD yang terlibat dalam kegiatan ini.
"Kita bisa melihat adik-adik ini begitu semangat mengikuti parade. Ajang ini merupakan salah satu program pembelajaran pengembangan kreativitas anak-anak dengan konsep kebersamaan dan gotong royong, seperti spirit Kota Denpasar, Vasudhaiva Kutumbhakam," katanya.
Momentum seperti ini, lanjut Antari, menjadi bentuk pelestarian budaya yang nyata dan sangat baik karena melibatkan langsung peran serta anak-anak dalam proses pembuatan sampai pengarakannya. Kegiatan ini juga dalam rangkaian menyambut Hari Suci Nyepi Tahun Caka 1945 yang akan jatuh pada 22 Maret mendatang. "Parade ogoh-ogoh ini adalah ajang rekreasi untuk menumbuhkembangkan kecintaan anak anak seni, tradisi, dan budaya Bali," kata istri Wali Kota Denpasar itu.
Kegiatan yang diinisiasi Ikatan Guru Taman Kanak Kanak Indonesia (IGTKI) - PGRI Kota Denpasar ini digelar di dua titik lokasi. Pertama di Lapangan Astagina Padangsambian Kelod untuk wilayah Denpasar Barat serta Lapangan Lumintang untuk wilayah Denpasar Utara.
Pawai para siswa TK dan PAUD yang mengarak ogoh-ogoh ini dilepas langsung oleh Bunda PAUD Kota Denpasar Sagung Antari Jaya Negara didampingi Ketua GOPTKI Kota Denpasar Ida Ayu Alit Wiradana.
Dalam kesempatan itu, tampak hadir pula Kepala Dinas Dikpora Kota Denpasar A.A Gede Wiratama dan Kabid Pembinaan PAUD dan PNF Disdikpora Ni Made Sugiantini. Sinar terik matahari, tak membuat surut semangat para peserta parade tersebut. Dengan dipandu oleh para guru, ada yang bertanggung jawab memikul ogoh ogoh, ada pula yang membawa papan nama, spanduk dan perangkat lainnya.
Ketua IGTKI - PGRI Kota Denpasar Nyoman Puspitawati Yasa menjelaskan parade ogoh-ogoh kali ini melibatkan 19 Gugus TK dan PAUD dari Kecamatan Denpasar Barat dan juga Denpasar Utara, dengan total jumlah lebih dari 20 ogoh-ogoh yang diarak. "Jadi hari ini giliran Kecamatan Denbar dan Denut yang berkesempatan mengikuti parade ogoh ogoh ini. Untuk kecamatan Dentim dan Densel akan dilakukan pada 14 dan 15 Maret mendatang," katanya.
Ia menambahkan, selain diarak, ogoh-ogoh ini juga dinilai dan nantinya akan dipilih tiga terbaik dari masing-masing kecamatan yang akan ditampilkan dan diarak di Parade Ogoh-Ogoh Kota Denpasar, tanggal 18 Maret dan digelar di kawasan Lapangan I Gusti Ngurah Made Agung atau Puputan Badung.
Baca juga: PAUD Al Faruq Mataram gelar "market day" bangun jiwa wirausaha sejak dini
Baca juga: Siswa PAUD Umar Al Faruq Mataram belajar wirausaha menyambut Hari Ibu
"Dalam penilaian ogoh-ogoh ini kami memiliki beberapa kriteria, antara lain keunikan tema, teknik konstruksi, komposisi yang digunakan, ekspresi dan juga proporsi. Selain itu, aksesoris, harmoni warna, kreativitas dan juga penampilan saat parade menjadi unsur yang kami nilai juga," katanya.
Selain 12 peserta terbaik dari empat kecamatan, pihak IGTKI - PGRI juga akan membawa turut serta satu peserta lainnya dari lembaga penyedia pendidikan berkebutuhan khusus, yaitu TK Tuna Rungu Sushura pada Parade Ogoh-Ogoh Kota Denpasar, demikian Nyoman Puspitawati Yasa .