London (ANTARA) - Saham-saham Inggris berakhir turun tajam pada perdagangan Senin (13/3) waktu setempat, memperpanjang kerugian untuk hari ketiga berturut-turut, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London tergelincir 2,58 persen atau 199,72 poin menjadi menetap di 7.548,63 poin.
Indeks FTSE 100 merosot 1,67 persen atau 131,63 poin menjadi 7.748,35 poin pada Jumat (10/3), setelah terpangkas 0,63 persen atau 49,94 poin menjadi 7.879,98 poin pada Kamis (9/3), dan menguat 0,13 persen atau 10,44 poin menjadi 7.929,92 poin Rabu (8/3).
Dari 100 saham perusahaan besar pilihan yang menjadi komponen indeks FTSE 100, hanya delapan saham yang berhasil mencatat keuntungan, sementara 92 saham lainnya menderita kerugian terimbas oleh runtuhnya Silicon Valley Bank di AS yang telah merusak kepercayaan terhadap sistem perbankan.
Evraz PLC, sebuah perusahaan manufaktur dan pertambangan baja multinasional Inggris yang sebagian dimiliki oleh oligarki Rusia membukukan kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya terjungkal 12,59 persen.
Diikuti oleh saham bank multinasional Inggris yang beroperasi sebagai perbankan konsumen, korporasi dan institusional, dan layanan treasury, Standard Chartered PLC anjlok 6,89 persen; serta penyedia layanan keuangan global di bidang perbankan ritel, investasi dan manajemen kekayaan Barclays PLC jatuh 6,31 persen.
Baca juga: Saham Prancis ditutup di zona merah, indeks anjlok
Baca juga: Saham Jerman terseret SVB, indeks terpuruk
Sementara itu, Fresnillo PLC, sebuah perusahaan pertambangan logam mulia Meksiko yang didirikan di Inggris Raya dan berkantor pusat di Mexico City terangkat 3,49 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.
Disusul oleh saham perusahaan pertambangan logam mulia Inggris-Rusia Polymetal International PLC yang meningkat 2,27 persen; serta perusahaan pemasok air bersih, pengolahan limbah, dan layanan utilitas di seluruh Inggris Raya, Eropa, dan Amerika Serikat, Severn Trent PLC menguat 2,10 persen.