Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) memasang rambu-rambu atau tanda mitigasi bencana di sejumlah titik daerah rawan bencana banjir dan tanah longsor di daerah setempat.

"BPBD memasang tanda peringatan bencana alam, baik di tempat wisata maupun di wilayah rawan bencana lainnya," kata Kepala BPBD Lombok Tengah, Ridwan Maruf di Praya, Kamis.

Berdasarkan data wilayah yang rawan terjadi banjir tersebut, di Kecamatan Pujut, Praya Barat, Praya, Praya Timur. Sedangkan wilayah bencana longsor ada di wilayah utara yang dekat dengan sumber mata air, yakni Kecamatan Kopang, Batukliang, Batukliang Utara dan di Kecamatan Pujut, karena banyak perbukitan.

"Peta wilayah rawan bencana telah ada, namun kita hanya bisa melakukan imbauan saja saat ini," katanya.

Pada saat ini musim kemarau telah mulai, namun masih terjadi hujan, sehingga pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada terhadap dampak bencana alam yang dapat ditimbulkan, seperti banjir, tanah longsor dan pohon tumbang.

"Selain itu, dampak angin puting beliung juga harus kita waspadai," katanya.

Ia mengatakan berdasarkan data sementara, jumlah warga yang telah terdampak bencana alam di Lombok Tengah pada musim hujan dari akhir 2022 hingga awal 2023 mencapai ribuan kepala keluarga (KK), baik yang rusak ringan maupun rusak berat serta yang terendam banjir.

"Itu dari data bantuan yang telah kita berikan, tapi secara rinci datanya saya tidak hafal," katanya.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) NTB menyatakan waspadai adanya potensi hujan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang di sebagian wilayah Mataram, Lombok Barat, Lombok Tengah, Sumbawa Barat, dan Sumbawa pada siang hingga sore hari.
 

Pewarta : Akhyar Rosidi
Editor : Riza Fahriza
Copyright © ANTARA 2024