Sleman (ANTARA) - Direktorat Jenderal Informasi Komunikasi Publik, Kementerian Komunikasi dan Informatika menggelar Webinar Genposting bertajuk Promosi Wisata Unggulan DIY, Sukseskan Program Bangga Berwisata di Indonesia, di Sleman, Jumat.
 

Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim Kemenkominfo  Septriana Tangkary mengatakan, promosi wisata dan pengembangan potensi wisata DIY diharapkan bisa meningkatkan lama tinggal wisatawan, sehingga turut menggerakkan ekonomi masyarakat. "Bertujuan untuk meninggalkan kesan baik sehingga waktu tinggal lebih panjang dan pengeluaran uang semakin besar dan dapat berdampak positif bagi ekonomi lokal," katanya.

Webinar Genposting (Generasi Positive Thinking) yang berlangsung di Sleman pada Jumat, menghadirkan empat narasumber yakni Direktur Event Nasional dan Internasional Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf)/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Dessy Ruhati, Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharjo.

Narasumber yang juga hadir pada kesempatan tersebut Plt Direktur Utama Badan Otorita Borobudur Agustin Peranginangin, dan Dimas Diajeng 2014-2016 Yogyakarta Fajar Wijanarko. Septriana Tangkary mengatakan, target utama pariwisata sesuai rencana pembangunan jangka menengah nasional 2020-2024, yakni nilai tambah pariwisata.

"Pemerintah juga menggelorakan program Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI) sebagai gerakan nasional yang dapat mendorong minat dan kebanggaan masyarakat Indonesia untuk berwisata di dalam negeri sesuai arahan Presiden Joko Widodo," katanya.

Menurut dia, selain itu juga mendorong mobilitas wisatawan Nusantara dengan target 1,4 miliar pergerakan dan menumbuhkan sentra-sentra ekonomi kreatif. "Indonesia memiliki keindahan dan keberagaman alam, adat budaya, hingga kreativitas yang dapat dikembangkan pemerintah bekerja sama dengan pelaku usaha, asosiasi, dan komunitas berupa atraksi berbasis olahraga, musik, kuliner, dan festival unik daerah," katanya.

Direktur Event Nasional dan Internasional Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf)/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Dessy Ruhati, menyampaikan pentingnya pemerintah daerah mengaktifkan atraksi wisata agar wisatawan tertarik untuk datang.

Hal ini tidak dilakukan sendiri, namun perlu dukungan atau keterlibatan pemerintah kota/kabupaten di sekitarnya. "Kami berharap masing-masing daerah bisa mengembangkan wisata dan melakukan promosi pariwisata, antara lain dengan membuat kegiatan wisata tematik bulanan," katanya.

Ia mengatakan, di daerah bisa membikin kegiatan wisata sesuai dengan lingkungan tersebut, misalnya wisata lokasi film, wisata kuliner, atau lainnya," katanya. Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharjo menyebutkan, Yogyakarta memiliki banyak ekonomi kreatif yang bisa dieksplorasi.

Adapun untuk promosinya, salah satu upaya yang telah dilakukan pemerintah provinsi, yakni dengan mengimplementasikan teknologi digital. Dalam hal ini memanfaatkan website, aplikasi Visiting Jogja, termasuk media sosial. "Banyak cara digital untuk mempromosikan pariwisata Jogja, termasuk bikin jingle untuk mendekatkan pada anak muda," katanya.

Sedangkan, Plt Direktur Utama Badan Otorita Borobudur Agustin Peranginangin berharap lama tinggal wisatawan di Yogyakarta bisa semakin terus meningkat, sehingga butuh kerja sama semua pihak.

Baca juga: Revitalisasi Candi Muaro Jambi harmonisasikan cagar budaya dengan alam
Baca juga: Pengelola Candi Borobudur aman dikunjungi wisatawan

"Ini butuh kerja sama semua pihak, termasuk anak-anak muda. Jangan sampai uangnya lari ke negara tetangga, tapi saya harap anak muda berperan juga untuk ikut mempromosikan," katanya.

Sementara itu, Dimas Diajeng 2014-2016 Yogyakarta Fajar Wijanarko, mengatakan masing-masing wilayah di Yogyakarta atau pun daerah lain punya atraksi kebudayaan yang bisa diangkat dan menarik wisatawan.

"Bagaimana masing-masing dari daerah ini punya atraksi kebudayaan yang cukup signifikan. Bagaimana masyarakat setempat bisa selalu melestarikan nilai budaya tersebut. Ketika ada potensi ini bisa jadi daya dukung wisata yang mampu memberi sudut pandang lain tentang Jogja," katanya.


Pewarta : Victorianus Sat Pranyoto
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024