Jakarta (ANTARA) - Atlet lompat galah putri Indonesia Diva Renatta Jayandi mengeluhkan kondisi lapangan yang kotor dan rusak selama pemusatan latihan nasional (pelatnas) atletik untuk SEA Games 2023 di Kamboja.
 

Diva mengatakan program latihannya sering terganggu dengan kondisi lapangan tempat berlangsungnya pelatnas atletik di Stadion Madya Gelora Bung Karno yang sering dipakai untuk acara di luar kebutuhan pelatnas seperti konser musik, pertemuan antara partai, dan lain sebagainya.

“Lapangan itu paling sering banget itu dipakai untuk acara (non-olahraga) sih, itu mengganggu banget buat latihan. Dipakai untuk acara, ada lah acara konser, ada acara seperti kemarin pertemuan partai ini itu,” kata Diva ketika ditemui ANTARA di Stadion Madya GBK pada Selasa sore.

“Itu yang paling mengganggu latihan sih. Jadi kita latihannya bingung mau di mana, karena utamanya di sini kita latihannya,” lanjut Diva. Atlet kelahiran Jakarta itu mengungkapkan lapangan tempat ia berlatih mengalami sejumlah kerusakan akibat kerap digunakan untuk acara di luar pelatnas.

“Sampai di tengah lintasan itu ada kawat, ada paku, ada baut, semuanya. Tartannya (lintasan lari untuk kejuaraan atletik) pada sobek, jadinya merusak tartan juga, acara-acara semua itu  merusak tartan,” ucap Diva.

Baca juga: Susunan pemain tim bola voli putri Indonesia SEA Games 2023: minus Yolla dan Shella 
Baca juga: Sea Games 2023, Timnas basket putri datangkan pelatih asal AS Chris Matthews

Anak dari mantan atlet nasional Nunung Jayadi itu juga mengatakan bahwa ia juga mengalami kendala perihal transportasi setelah pemindahan mess yang mulanya di Century Senayan ke Aryaduta Semanggi. “Sebelumnya kita kan tinggal di Senayan, namanya di Century, itu lebih deket kita jalan aja bisa. Nah kalo di Aryaduta Semanggi kalo ke sini harus pakai jemputan atau kendaraan pribadi, itu aja sih kendalanya sebenarnya,” ujar Diva.

Di gelaran SEA Games ke-32 nanti di Kamboja, Diva bertekad meraih medali emas untuk Indonesia setelah di ajang SEA Games pertamanya di Filipina pada 2019 ia gagal mempersembahkan medali setelah hanya finis di posisi keempat.

 


Pewarta : Zaro Ezza Syachniar
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024