Jayapura (ANTARA) - Rentetan penembakan terjadi di Distrik Harapan, Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, Rabu pagi, namun belum diketahui siapa yang melakukannya dan apa targetnya.
"Kami masih belum jelas informasinya. Yang jelas ada penembakan di sana," kata seorang polisi pada Polsek Sentani ketika dikonfirmasi di Jayapura,Rabu.
Ia hanya menyebutkan warga memblokir jalan hingga mengakibatkan arus lalu lintas dari Kota Jayapura atau sebaliknya tidak bisa melintas.
"Sementara, jalan belum bisa dilalui," katanya.
Mencoba Menyerang Polisi
Sementara itu, dilaporkan bahwa anggota Polsek Timur, Polres Jayapura, Rabu pagi menembak Agus Ohee, warga kampung Harapan Kabupaten Jayapura, karena mencoba menyerang polisi dengan menggunakan sangkur.
Agus mencoba menyerang anggota polisi yang menahan rekannya Salmon Ohee, namun ia ditembak kakinya dan beberapa saat kemudian korban dibawa ke RS Sentani namun sekitar pukul 06.00 WIT ia meninggal dunia.
Kepada ANTARA, Kapolres Jayapura AKBP Mathius Fakhiri mengungkapkan, insiden itu berawal sekitar pukul 04.45 WIT saat warga melapor ke Polsek Sentani Timur tentang aksi blokir jalan yang dilakukan sekelompok warga di kawasan kampung Harapan.
Setelah mendapat laporan, dengan menggunakan mobil patroli, polisi menuju lokasi dan menangkap satu dari tiga warga yakni Salmon Ohee yang diduga dalam keadaan mabuk, namun beberapa saat kemudian Agus Ohee menyerang polisi sehingga anggota polisi lain bereaksi dengan menembaknya pada bagian kaki.
Sekitar pukul 05.30 WIT, korban dibawa ke RS Sentani, namun baru mendapat pertolongan sekitar pukul 06.00 WIT. Tak berapa lama kemudian Salmon Ohee meninggal, tetapi jenasahnya masih berada di RS Sentani.
Berkaitan pemblokiran jalan oleh warga, Kapolres Jayapura menyatakan polisi saat ini sedang berupaya melakukan pendekatan agar blokir itu dibuka sehingga arus lalu lintas kembali normal.
Ruas jalan yang melintas di kampung Harapan itu merupakan satu satunya jalan yang menghubungkan Jayapura ke Sentani.
Pemblokiran jalan yang belum diketahui penyebabnya ini membuat ratusan kendaraan dari dan menuju Sentani tidak dapat melanjutkan perjalanan. (*)