Mataram (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat akan terus menggelar operasi pasar secara rutin untuk menstabilkan harga bahan pokok selama Ramadhan 1414 Hijriah.
"Ketika harga beberapa komoditi kebutuhan pokok masyarakat meningkat, angka inflasi bergerak naik, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) NTB melakukan konsolidasi hingga aksi di lapangan (operasi pasar, red)," kata Sekretaris Daerah (Sekda) NTB, Lalu Gita Ariadi di Mataram, Jumat.
Ia mengatakan operasi pasar untuk stabilisasi harga di sejumlah pasar, seperti di Pasar Mandalika, Pasar Sindu, Pasar Pagesangan dan Pasar Kebon Roek untuk memastikan ketersediaan barang kebutuhan pokok, kelancaran distribusi, harga yang terjangkau dan kegiatan pasar murah.
Karena menurut Sekda NTB, operasi pasar murah dapat memberikan pengaruh bagi harga - harga pasar yang sempat bergejolak, namun bangkit kembali.
"Alhamdulillah dengan operasi pasar murah yg intens di berbagai tempat, harga - harga yang sempat bergejolak mulai normal kembali," katanya.
Kepala Dinas Perdagangan NTB, Baiq Nelly Yuniarti mengakui kegiatan operasi pasar murah akan terus diintensifkan selama Ramadhan hingga Hari Raya Idul Fitri 1414 Hijriah.
"Kalau operasi pasar kita tidak pernah berhenti ya. Untuk beberapa desa sudah dilaksanakan di sejumlah kabupaten dan kota," ujarnya.
Ia mengatakan operasi pasar ini tentu Pemprov NTB tidak bisa sendirian, melainkan juga mengajak pemerintah 10 kabupaten dan kota yang ada di NTB.
Selain bersama pemerintah daerah, kegiatan operasi pasar murah ini juga dilaksanakan dengan Perguruan Tinggi maupun pihak lainnya.
"Dalam waktu dekat ini kita juga akan menggelar dengan Ikatan Alumni Universitas Mataram (Unram)," terang Mantan Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Kominfo) NTB ini.
Ia menyatakan kegiatan operasi pasar murah ini tidak lain dilakukan untuk meredam kenaikan harga kebutuhan pokok selama Ramadhan tahun ini. Seperti cabai, ayam, dan beras.
"Kalau cabai ini karena memang pasokan kita kurang. Pas petani panen terkena penyakit, kemudian petani tanam ulang, nah itu yang di tunggu panen-nya sekarang," terangnya.
"Ketika harga beberapa komoditi kebutuhan pokok masyarakat meningkat, angka inflasi bergerak naik, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) NTB melakukan konsolidasi hingga aksi di lapangan (operasi pasar, red)," kata Sekretaris Daerah (Sekda) NTB, Lalu Gita Ariadi di Mataram, Jumat.
Ia mengatakan operasi pasar untuk stabilisasi harga di sejumlah pasar, seperti di Pasar Mandalika, Pasar Sindu, Pasar Pagesangan dan Pasar Kebon Roek untuk memastikan ketersediaan barang kebutuhan pokok, kelancaran distribusi, harga yang terjangkau dan kegiatan pasar murah.
Karena menurut Sekda NTB, operasi pasar murah dapat memberikan pengaruh bagi harga - harga pasar yang sempat bergejolak, namun bangkit kembali.
"Alhamdulillah dengan operasi pasar murah yg intens di berbagai tempat, harga - harga yang sempat bergejolak mulai normal kembali," katanya.
Kepala Dinas Perdagangan NTB, Baiq Nelly Yuniarti mengakui kegiatan operasi pasar murah akan terus diintensifkan selama Ramadhan hingga Hari Raya Idul Fitri 1414 Hijriah.
"Kalau operasi pasar kita tidak pernah berhenti ya. Untuk beberapa desa sudah dilaksanakan di sejumlah kabupaten dan kota," ujarnya.
Ia mengatakan operasi pasar ini tentu Pemprov NTB tidak bisa sendirian, melainkan juga mengajak pemerintah 10 kabupaten dan kota yang ada di NTB.
Selain bersama pemerintah daerah, kegiatan operasi pasar murah ini juga dilaksanakan dengan Perguruan Tinggi maupun pihak lainnya.
"Dalam waktu dekat ini kita juga akan menggelar dengan Ikatan Alumni Universitas Mataram (Unram)," terang Mantan Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Kominfo) NTB ini.
Ia menyatakan kegiatan operasi pasar murah ini tidak lain dilakukan untuk meredam kenaikan harga kebutuhan pokok selama Ramadhan tahun ini. Seperti cabai, ayam, dan beras.
"Kalau cabai ini karena memang pasokan kita kurang. Pas petani panen terkena penyakit, kemudian petani tanam ulang, nah itu yang di tunggu panen-nya sekarang," terangnya.