Jakarta (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, telah mencari solusi yang diharapkan dapat menutup potensi pendapatan yang hilang usai dibatalkannya Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 oleh federasi sepak bola dunia FIFA.
“Tapi kami sudah mencari solusi dengan harapan kita bisa menutup potensi pendapatan yang hilang dengan beberapa aktivasi dari side event yang harus tetap terlaksana misalnya berkaitan dengan Kharisma Event Nusantara (KEN), MotoGP, dan beberapa konser-konser besar lainnya,” ujar Sandiaga dalam The Weekly Brief with Sandi Uno yang digelar di Jakarta, Senin.
Lebih lanjut, Sandiaga mengajak agar masyarakat untuk tidak terlalu larut dalam polemik yang berpotensi memecah belah bangsa Indonesia.
“Mari kita bergerak menata ke depan untuk menghadirkan solusi agar kebutuhan masyarakat kita berkaitan dengan peningkatan ekonomi khususnya penciptaan lapangan kerja dan biaya hidup di Indonesia semakin terjangkau,” imbuhnya.
Federasi sepak bola dunia (FIFA) mencoret Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 setelah Presiden FIFA Gianni Infantino melakukan pertemuan dengan Ketua Umum PSSI Erick Thohir
di Doha, Qatar, Rabu (29/3).
Baca juga: Menpora Dito sebut lobi PSSI soal sanksi FIFA masih
Baca juga: Hoaks! Ganjar-Koster dipecat sebagai gubernur pada 30 Maret dampak putusan FIFA
"Menyusul pertemuan hari ini (29/3) antara Presiden FIFA Gianni Infantino dengan Presiden Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir, FIFA telah memutuskan, dengan mempertimbangkan situasi terkini, untuk membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023," demikian pernyataan FIFA yang disampaikan melalui laman resminya.
FIFA mengatakan mereka akan secepatnya menunjuk tuan rumah baru, sedangkan tanggal penyelenggaraan kompetisi itu tidak berubah. Selain itu diumumkan pula bahwa potensi sanksi terhadap Indonesia juga akan diumumkan pada tahap berikutnya.