Mataram (ANTARA) - Puluhan kafilah pawai takbiran dalam rangka menyambut 1 Syawal 1444 Hijriah di Kecamatan Sepalarang, Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, sudah mulai mendaftar untuk berpartisipasi menyambut hari kemenangan.

"Sampai hari ini, jumlah kafilah yang sudah mendaftarkan diri untuk meramaikan malam takbiran sebanyak 48 kafilah yang tersebar di semua kelurahan di Kecamatan Selaparang," kata Camat Selaparang Kota Mataram Zulkarwin di Mataram, Kamis.

Tingginya antusias masyarakat mengikuti pawai takbiran itu, karena tahun ini menjadi tahun pertama masyarakat bisa pawai takbiran tanpa ada pembatasan seperti tahun lalu karena PPKM COVID-19 masih berlaku.

Menurutnya, tahun ini, peserta pawai takbiran tidak saja dari kelurahan melainkan juga dari tingkat pelajar yaitu SMP Negeri 2 Mataram satu kafilah. Dalam pelaksanaan pawai takbiran ini, masing-masing kafilah diminta untuk menjaga keamanan dan kenyamanan selama pelaksanaan.

"Peserta tidak boleh bawa petasan, kembang api dengan daya ledak tinggi, dan sejenisnya. Tapi nanti kita sifatnya himbauan saja untuk tidak membawa petasan dan barang-barang berbahaya," katanya.

Zulkarwin memprediksi jumlah massa yang akan ikut terlibat dalam pawai takbiran di Kecamatan Selaparang mencapai sekitar 10.000 orang.

Karenanya, masing-masing kelurahan dan petugas keamanan diminta ikut membantu menjaga keamanan dan ketertiban mulai dari titik kumpul hingga kegiatan pawai selesai digelar
Kecamatan Selaparang akan memfokuskan kegiatan pawai takbiran di sebelah timur Kantor Walikota Mataram. Lokasi tersebut dinilai cukup strategis agar kafilah-kafilah yang lain bisa lebih dekat.

"Kita antisipasi kafilah dari Monjok, Monjok Timur, Karang Baru dan Rembiga agar tidak perlu berputar tapi langsung lewat di panggung kehormatan," katanya.

Sementara untuk menghindari terjadinya kemacetan arus lalu lintas karena adanya pawai takbiran, katanya, akan dilakukan rekayasa lalu lintas selama pelaksanaan dan simpang empat BI khusus untuk jalan Pejanggik akan ditutup sementara.

"Simpang empat RSAD juga ditutup, kalau catur warga ini bisa dipakai setengah jalan saja namun rekayasa lalu lintas akan dilakukan Polresta Mataram dan Dinas Perhubungan," katanya.

Lebih jauh Zulkarwin menyambut baik kebijakan pemerintah kota yang menggelar pawai takbiran di masing-masing kecamatan, dengan ada kebijakan ini, pawai takbiran bisa lebih cepat selesai dan syiar bisa dirasakan oleh semua lapisan masyarakat.

"Selain itu, tidak terlalu lama sebab paginya kita Shalat Id. Kawan-kawan kebersihan juga bisa segera melakukan pembersihan dan memastikan kota ini bersih," katanya.*

Pewarta : Nirkomala
Editor : Riza Fahriza
Copyright © ANTARA 2024