Jakarta (ANTARA) - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan pemerintah terus memperkuat pertumbuhan ekonomi melalui pengembangan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melalui kemitraan dengan ritel dan grosir modern.
Hal itu disampaikannya pada peresmian Warung Muhammadiyah Ahmad Dahlan (MuAD) dan Peletakan Batu Pertama TrenMart di Metro, Lampung, Kamis. "Kita mengembangkan model warung seperti MuAD untuk melatih masyarakat agar melahirkan UMKM yang andal, sehingga kesenjangan di masyarakat bisa tereliminasi. Fokusnya memang warung terlebih dulu, kalau sudah ramai pasarnya, bisa menjadi supermarket," ujar Zulkifli melalui keterangan tertulis di Jakarta.
Warung MuAD merupakan salah satu contoh bentuk kemitraan antara ritel/grosir modern dan warung milik Pondok Pesantren Muhammadiyah Ahmad Dahlan Metro Lampung.
Melalui kemitraan ini, warung akan mendapatkan beberapa keuntungan, antara lain jaminan pasokan barang dengan harga kompetitif, pendampingan usaha, dukungan manajemen ritel yang modern, digitalisasi pembayaran melalui QRIS, penjualan produk-produk digital seperti pulsa, token listrik, dan pembayaran berbagai tagihan.
Zulkifli mengatakan, terdapat empat pilar yang dapat memperkuat ekosistem UMKM. Keempatnya yaitu UMKM yang dikembangkan, ritel modern atau perusahaan grosir besar, lokapasar (marketplace), serta lembaga pembiayaan seperti perbankan dan lembaga pembiayaan ekspor.
Baca juga: Kemenkop UKM tingkatkan akses promosi UMKM
Baca juga: Kemen Kop tingkatkan omzet UKM lewat bazar Ramadhan
"Kalau ekosistemnya sudah dibangun, maka warung dan UMKM ini akan berkembang. Di tempat warung itu berada, bisa dikembangkan usaha di sekitarnya. Maka, otomatis UMKM lainnya di daerah tersebut juga akan berkembang," kata Zulkifli.
Lebih lanjut, jika UMKM semakin berkembang, ekonomi Indonesia akan semakin tumbuh. “Indonesia kalau mau menjadi negara maju 2045 harus menyerbu pasar luar. Kita bisa menyerbu ke pasar luar kalau di dalam negerinya produktif, UMKM bagus, dan bisa bersaing untuk pasar ekspor," kata Zulkifli.
Hal itu disampaikannya pada peresmian Warung Muhammadiyah Ahmad Dahlan (MuAD) dan Peletakan Batu Pertama TrenMart di Metro, Lampung, Kamis. "Kita mengembangkan model warung seperti MuAD untuk melatih masyarakat agar melahirkan UMKM yang andal, sehingga kesenjangan di masyarakat bisa tereliminasi. Fokusnya memang warung terlebih dulu, kalau sudah ramai pasarnya, bisa menjadi supermarket," ujar Zulkifli melalui keterangan tertulis di Jakarta.
Warung MuAD merupakan salah satu contoh bentuk kemitraan antara ritel/grosir modern dan warung milik Pondok Pesantren Muhammadiyah Ahmad Dahlan Metro Lampung.
Melalui kemitraan ini, warung akan mendapatkan beberapa keuntungan, antara lain jaminan pasokan barang dengan harga kompetitif, pendampingan usaha, dukungan manajemen ritel yang modern, digitalisasi pembayaran melalui QRIS, penjualan produk-produk digital seperti pulsa, token listrik, dan pembayaran berbagai tagihan.
Zulkifli mengatakan, terdapat empat pilar yang dapat memperkuat ekosistem UMKM. Keempatnya yaitu UMKM yang dikembangkan, ritel modern atau perusahaan grosir besar, lokapasar (marketplace), serta lembaga pembiayaan seperti perbankan dan lembaga pembiayaan ekspor.
Baca juga: Kemenkop UKM tingkatkan akses promosi UMKM
Baca juga: Kemen Kop tingkatkan omzet UKM lewat bazar Ramadhan
"Kalau ekosistemnya sudah dibangun, maka warung dan UMKM ini akan berkembang. Di tempat warung itu berada, bisa dikembangkan usaha di sekitarnya. Maka, otomatis UMKM lainnya di daerah tersebut juga akan berkembang," kata Zulkifli.
Lebih lanjut, jika UMKM semakin berkembang, ekonomi Indonesia akan semakin tumbuh. “Indonesia kalau mau menjadi negara maju 2045 harus menyerbu pasar luar. Kita bisa menyerbu ke pasar luar kalau di dalam negerinya produktif, UMKM bagus, dan bisa bersaing untuk pasar ekspor," kata Zulkifli.