Mataram (ANTARA) - Ribuan umat Muslim di Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, mengikuti kegiatan pawai takbiran menyambut Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah yang jatuh pada Sabtu (22/4).
Pantauan ANTARA di lapangan Jumat malam, menyebutkan, para kafilah dari enam kecamatan se-Kota Mataram, mulai bergerak ke titik kumpul di masing-masing kecamatan sekitar pukul 18.00 Wita.
Koordinator Pawai Takbiran Kota Mataram Irwan Rahadi di sela memantau kegiatan mengatakan, kafilah pawai takbiran 1444 Hijriah se-Kota Mataram tercatat sebanyak 177 kafilah tersebar di enam kecamatan.
"Kecamatan Selaparang 37 kafilah, Cakranegara 22 kafilah, Ampenan 46, Sandubaya 27, Sekarbela 21, dan Kecamatan Mataram 24 kafilah," katanya.
Kafilah tersebut, kata Irwan Rahadi yang juga menjabat sebagai Kasatpol PP Kota Mataram, kafilah tersebut berasal dari Kelompok Remaja Masjid (KRM) se-Kota Mataram bergerak bersama memeriahkan momen jelang Hari Raya Idul Fitri.
"Satu kelompok remaja masjid bisa mengerahkan minimal 250 orang, sementara jumlah remaja masjid di kota ini ratusan," sebutnya.
Pawai takbiran menjadi agenda rutin tahunan Pemerintah Kota Mataram, untuk meningkatkan partisipasi, dan kreativitas para generasi muda Islam dalam menyebarkan syiar agama.
Sementara Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kota Mataram Lalu Martawang sebelumnya mengingatkan, untuk memastikan kegiatan pawai takbiran di enam kecamatan berjalan aman dan lancar, seluruh perangkat keamanan akan bekerja secara optimal di lapangan.
Selain itu, Pemerintah Kota Mataram juga mengimbau kepada peserta agar tetap menjaga kondusifitas, kebersamaan, dan tidak membawa petasan, mercon, atau kembang api.
"Jangan sampai terjadi perang kembang api antarkafilah. Sebaliknya, peserta harus saling menghormati, sopan, dan bermartabat sehingga pawai takbiran dan Idul Fitri berjalan lancar," katanya.
Karena itu, untuk menjamin keamanan dan kelancaran kegiatan pawai takbiran, sebanyak 800 personel gabungan dari TNI/Polri dan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait sudah disiagakan.
Dikatakan, selain dari jajaran TNI/Polri sebanyak 800 personel yang disiagakan itu juga berasal dari unsur Dinas Perhubungan, Satpol PP Kota Mataram, serta Dinas Kesehatan Kota Mataram.
Bahkan, pihaknya telah meminta Dinas Kesehatan melakukan pengawalan dengan menggunakan mobil ambulans termasuk tim medis untuk mendampingi kafilah di setiap lokasi pawai takbiran.
"Itu sebagai langkah antisipasi. Tapi kita tetap berdoa semoga hal-hal yang tidak dinginkan, tidak terjadi," katanya.
Pantauan ANTARA di lapangan Jumat malam, menyebutkan, para kafilah dari enam kecamatan se-Kota Mataram, mulai bergerak ke titik kumpul di masing-masing kecamatan sekitar pukul 18.00 Wita.
Koordinator Pawai Takbiran Kota Mataram Irwan Rahadi di sela memantau kegiatan mengatakan, kafilah pawai takbiran 1444 Hijriah se-Kota Mataram tercatat sebanyak 177 kafilah tersebar di enam kecamatan.
"Kecamatan Selaparang 37 kafilah, Cakranegara 22 kafilah, Ampenan 46, Sandubaya 27, Sekarbela 21, dan Kecamatan Mataram 24 kafilah," katanya.
Kafilah tersebut, kata Irwan Rahadi yang juga menjabat sebagai Kasatpol PP Kota Mataram, kafilah tersebut berasal dari Kelompok Remaja Masjid (KRM) se-Kota Mataram bergerak bersama memeriahkan momen jelang Hari Raya Idul Fitri.
"Satu kelompok remaja masjid bisa mengerahkan minimal 250 orang, sementara jumlah remaja masjid di kota ini ratusan," sebutnya.
Pawai takbiran menjadi agenda rutin tahunan Pemerintah Kota Mataram, untuk meningkatkan partisipasi, dan kreativitas para generasi muda Islam dalam menyebarkan syiar agama.
Sementara Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kota Mataram Lalu Martawang sebelumnya mengingatkan, untuk memastikan kegiatan pawai takbiran di enam kecamatan berjalan aman dan lancar, seluruh perangkat keamanan akan bekerja secara optimal di lapangan.
Selain itu, Pemerintah Kota Mataram juga mengimbau kepada peserta agar tetap menjaga kondusifitas, kebersamaan, dan tidak membawa petasan, mercon, atau kembang api.
"Jangan sampai terjadi perang kembang api antarkafilah. Sebaliknya, peserta harus saling menghormati, sopan, dan bermartabat sehingga pawai takbiran dan Idul Fitri berjalan lancar," katanya.
Karena itu, untuk menjamin keamanan dan kelancaran kegiatan pawai takbiran, sebanyak 800 personel gabungan dari TNI/Polri dan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait sudah disiagakan.
Dikatakan, selain dari jajaran TNI/Polri sebanyak 800 personel yang disiagakan itu juga berasal dari unsur Dinas Perhubungan, Satpol PP Kota Mataram, serta Dinas Kesehatan Kota Mataram.
Bahkan, pihaknya telah meminta Dinas Kesehatan melakukan pengawalan dengan menggunakan mobil ambulans termasuk tim medis untuk mendampingi kafilah di setiap lokasi pawai takbiran.
"Itu sebagai langkah antisipasi. Tapi kita tetap berdoa semoga hal-hal yang tidak dinginkan, tidak terjadi," katanya.